Penokohan dalam kesenian Ketoprak Rukun Karya, Sumenep 1976-2020

Nadia Rahmadani, Yuliati Yuliati, Ronal Ridhoi

Abstract


Ketoprak is one of the famous arts in Sumenep. Ketoprak Madura has certain uniqueness, one of which is the male player in its characterization. One of the Ketoprak that has high flying hours in Sumenep Regency is Rukun Karya which was established in 1976. This study aims to explain that Madurese women are highly respected as a symbol of honor for Madurese men so they are not allowed to play in Ketoprak Rukun Karya. This study uses historical methods consisting of topic selection, heuristics, criticism, interpretation, and historiography. This research reveals that the characterizations in Ketoprak Rukun Karya are performed and played by men, for both male and female characters.  This is influenced by the local Madurese culture which considers that women should not be exposed in public performances.

Ketoprak adalah salah satu kesenian yang terkenal di wilayah Sumenep. Ketoprak Madura memiliki keunikan tertentu salah satunya, yaitu pemain laki-laki di dalam penokohannya. Salah satu Ketoprak yang memiliki jam terbang tinggi di Kabupaten Sumenep adalah Rukun Karya yang berdiri pada tahun 1976. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bahwa perempuan Madura menjadi sesuatu yang sangat dihormati dan tidak memiliki kebebasan di dalam bidang kesenian sehingga tidak diperkenankan untuk bermain dalam Ketoprak Rukun Karya. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari pemilihan topik, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini mengungkapkan bahwa penokohan Ketoprak Rukun Karya dilakukan oleh laki-laki, untuk tokoh laki-laki maupun tokoh perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh budaya lokal Madura yang menganggap bahwa perempuan tidak boleh tampil dalam pertunjukan umum.


Keywords


ketoprak; rukun karya; penokohan

Full Text:

PDF

References


DAFTAR RUJUKAN

Abdurrachmad, wawancara pribadi, 29 Agustus 2020.

Amrullah, A. (2015). Islam di Madura. Islamuna: Jurnal Studi Islam, 2(1), 56–69.

Arera Damorio. (2018, December). Ruka Show Jakarta Haul Gus Dur Ke-9 Full Video. https://www.youtube.com/watch?v=vD6j6txmrqE

Bachtiar, M. J. (2022). Dinamika Loddrok Rukun Famili, 1943-2020: Sejarah, Alur Cerita, dan Hegemoni Setiap Rezim [Universitas Negeri Malang]. http://repository.um.ac.id/265145/

Bouvier, H. (2002). Lebur!: Seni Musik dan Pertunjukan Dalam Masyarakat Madura. Yayasan Obor Indonesia.

Darus, A, wawancara pribadi, 9 Juli 2021.

Dendi Bogan. (2019, December 17). Tarian Baru Rukun Karya Paseser Taresna: Penarinya Cantik-Cantik Lho....!!! https://www.youtube.com/watch?v=Pc_gLfM_XGw&t=539s

Fani, E, D., & Ridhoi, R. (2020). Substansi Cerita Dalam Pementasan Ludruk Rukun Famili di Kabupaten Sumenep, 1945-2000. In Dari Adjhing Hingga Ketoprak Perjalanan Historis Kesenian Ludruk Di Sumenep Madura Sejak 1940-an. Java Creative.

Handayani Record. (2017, November 5). Lawak Madura Rukun Karya Terbaru Manto Nakal By Handayani Record. https://www.youtube.com/watch?v=xvCey6w70Sk

Haryadi, E, wawancara pribadi, 30 Agustus 2020.

Haryadi, E, wawancara pribadi, 9 Juli 2021.

Hastuti, S., Purwanto, P., & Wahyudin, A. (2020). Implementasi Teknik Penyutradaraan Acara Ketoprak di RRI Purwokerto. Jurnal Komunika: Jurnal Komunikasi, Media Dan Informatika, 9(1), 31–39.

Hefni, M. (2007). Bhuppa’-Bhâbhu’-Ghuru-Rato (Studi Konstruktivisme-Strukturalis tentang Hierarkhi Kepatuhan dalam Budaya Masyarakat Madura). Karsa: Journal of Social and Islamic Culture, 11(1), 12–20.

Hidayat, A. F. (2020). Peranan Travesti Pada Pertujukan Ludruk. GETER: Jurnal Seni Drama, Tari Dan Musik, 3(2), 42–52.

Juwariyah, A. (2019). Posisi Travesti Dalam Seni Pertunjukan Tradisi. Prosiding Seni Pertunjukan 3, 1(1), 66–74.

Karim, A. J. (2007). Kepemimpinan Wanita Madura. MIMBAR: Jurnal Sosial Dan Pembangunan, 23(2), 221–234.

Koranmadura. (2018, September 18). Desember, Rukun Karya Dijadwalkan Manggung di Taman Ismail Marzuki Jakarta. https://www.koranmadura.com/2018/09/desember-rukun-karya-dijadwalkan-manggung-di-taman-ismail-marzuki-jakarta/

Kuntowijoyo. (2003). Metodologi sejarah. Tiara Wacana Yogya.

Marthatinarsih, wawancara pribadi, 9 Juni 2021.

Mas’odi, wawancara pribadi, 30 Agustus 2020.

Muhamad, D., Sugara, R., & Rosi, R. (2018). Analisis Penokohan Pada Tokoh Wisanggeni Secara Analitis Dan Dramatik Dalam Cerita Pendek Berjudul “Honor Cerita Pendek” Karya Hasta Indriyana. Parole: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(4), 571–576.

Nasution, H. S. (2017). Wanita Bekerja Dalam Pandangan Islam. Almufida: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 2(2), 25–38.

PortalMadura. (2020, January 19). Launching Pilbup 2020, KPU Sumenep Perkenalkan Maskot Lewat Ludruk. https://portalmadura.com/launching-pilbup-2020-kpu-sumenep-perkenalkan-maskot-lewat-ludruk-218683/

Prawirodiningrat, S. I. (1986). Sepintas Kilas Adat Budaya Sumenep Sebagai Aspek Pembangunan Nyata. Percetakan Offset “MATAHARI” Sumenep.

Ridhoi, R., Utama, A. N. A., & Sayono, J. (2021). History of the Ludruk Rukun Famili in Sumenep Madura Island, 1943–1997. In Development, Social Change and Environmental Sustainability (pp. 14–17). Routledge.

Sayono, J., Ridhoi, R., Ayundasari, L., & Prahardana, M. W. (2021). Staging Local Art: Transnational History of Ketoprak Rukun Karya in Outer Island Madura in The Age of Globalization. International Joint Conference on Arts and Humanities 2021 (IJCAH 2021), 736–740.

Sayono, J., Ridhoi, R., Jauhari, N., Al Siddiq, I. H., Prasetyawan, A., & Restanti, N. A. D. (2021). Those who are forgotten: The existence of Ketoprak Rukun Karya in Sumenep Madura, 1976–2000s. In Community Empowerment through Research, Innovation and Open Access (pp. 103–108). Routledge.

Sayono, J., Ridhoi, R., & Prasetyawan, A. (2020). DARI AJHING HINGGA KETOPRAK: Perjalanan Historis Kesenian Ludruk di Sumenep Madura Sejak 1940-an. In Malang. Java Creative.

Sayono, J., Ridhoi, R., Prasetyawan, A., Ayundasari, L., Nurin, F. R. A., Nugraha, Y. B., Utama, A. N. A., Bachtiar, M. J., Prahardana, M. W., Leksono, N. R. P., A’dillah, A. N., Ekaristiningrum, E. D., & Setiawan, D. (2021). Sejarah Ketoprak Rukun Karya Sumenep Madura, 1976-2020. Java Creatives.

Sukada, A. (2008). Ketoprak: Menjaga Budaya Dengan Perubahan. Australian Consortiumfor In-Country Indonesian Studies (ACICIS) Angkatan IIVI.

Syamsuddin, M. (2019). History Of Madura: Sejarah, Budaya dan Ajaran Luhur Masyarakat Madura. Araska.

Trisusilowati, T., & Buddyiantono, U. T. (2014). Struktur Dan Estetika Humor Sebagai Modal Dasar Pelestarian dan Pengembangan Ludruk di Jawa Timur. http://digilib.isi.ac.id/1382/1/BAB I.pdf

Ulya, C. (2011). Kajian Historis dan Pembinaan TeaterTradisional Ketoprak (Studi Kasus di Kota Surakarta) [Universitas Sebelas Maret]. https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/18398/Kajian-Historis-dan-Pembinaan-TeaterTradisional-Ketoprak-Studi-Kasus-di-Kota-Surakarta

Yuniasih, R. (2016). Peran Pemain Waria Dalam Group Ketoprak Sedap Malam di Desa Mager Kidul Plumbangan Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen [Universitas Negeri Semarang]. http://lib.unnes.ac.id/29221/1/2501412109.PDF

Zulkarnain, I. (2004). Aneka Ragam Kesenian Sumenep. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sumenep.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um081v3i22023p186-204

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Historiography: Journal of Indonesian History and Education

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Historiography: Journal of Indonesian History and Education is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


JOIN Indexed By:

        

Flag Counter

Web Analytics Made Easy - Statcounter View My Stats