ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH DALAM BINGKAI AMIN, AMAN, UMAN: SEBUAH STUDI SEMIOTIKA BARTHESIAN

Anjang Pranata, Gugus Irianto, Noval Adib

Abstract


This study aims to reveal the meaning of local government budget. The paradigm used in this research is interpretive by using Barthesian Semiotics research method. Semiotics Barthesian emphasizes the relationship between the sign with the individual experience and the culture of its users. Roland Barthes's ideas include the meaning of denotation, connotation and myth. The results reveal that the meaning of denotative local government budget is a plan embodied in monetary units. While the connotative meaning of local government budget is the result of agreement between the executive and legislative (amin). The preparation, execution, and reporting of the budget must comply with the prevailing laws and regulations (aman). Budgets are used to meet executive and legislative interests (uman). At the level of mythical budget is identified as an effort to welfare the community.


Keywords


Budget; barthesian semiotics; denotative; connotative; myth

Full Text:

PDF

References


Abdullah, S. 2016. Perilaku Oportunistik Legislatif Dalam Penganggaran Daerah: Pendekatan Principal-Agent Theory. Retrieved from http://www.researchgate.com

Agropolitannews. 2017. Biografi Cahyo Edi Purnomo. Retrieved from http://agropolitantv.co.id

Arfiansyah, S. 2016. Eksplorasi Makna Partisipasi Masyarakatdalam Penganggaran: Sebuah Studi Fenomenologi. Jurnal Akuntansi Aktual, Vol. 3, No, 261–271.

Aziza, K. S. 2015. Pemprov dan DPRD Harus Samakan Persepsi soal APBD. Retrieved from http://www.tekno.kompas.com

Barata, A. A., & Trihartanto, B. 2004. Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah. Jakarta: PT. Gramedia.

Barthes, R. 1957. Myth Today. In T. A. Lavers (Ed.), Mythologies (pp. 109–159). New York: Hill and Wang.

Barthes, R. 2007. Membedah Mitos-Mitos Budaya Massa: Semiotika atau Sosiologi Tanda, Simbol, dan Representasi. Yogyakarta: Jalasutra.

Belkaoui, A. R. 1980. The Interprofessional Linguistic Communication of Accounting Concepts: An Experiment in Sociolinguistic. Journal of Accounting Research, 18 (2), Au, 362–374.

Belkaoui, A. R. 1989. Accounting and Language. Journal of Accounting Literature, Vol.8, 281–292.

Chandler, D. 2007. Semiotics The Basics. 2nd Edition. Routledge 2 Park

Square, Milton Park, Abingdon, Oxon OX14 4RN

Creswell, J. 2014. Penelitian Kualitatif & Desain Riset : Memilih diantara Lima Pendekatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Djamhuri, A. 2012. Ilmu Pengetahuan Sosial dan Berbagai Paradigma dalam Kajian Akuntansi. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Vol. 2 No., 147– 185.

Erina, N. P. D., & Suartana, W. 2016. Pengaruh Partisipasi Penganggaran, Penekanan Anggaran, Kapasitas Individu, dan Kejelasan Sasaran Anggaran Pada Senjangan Anggaran. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.15.2., 973–1000.

Fakhry, Syarifuddin, & Said, D. 2014. Budget Process Pemerintahan Daerah: Menelisik Nilai Kemandaran Atas Perilaku Aktor Anggaran. Jurnal Analisis, 3(2), 189–194.

Fiske, J. 2007. Cultural and Communication Studies Sebuah Pengantar Paling Komprehensifitle. Bandung: Jalasutra.

Fontana, F. B. 2013. A study about Accounting Publications from a Semiotic Focus. Journal of Education and Research in Accounting. REPeC, Brasília, v. 7, n.1, 5–19.

Gordon, T. 2002. Saussure. Yogyakarta: Kanisius.

Halim, A., & Kusufi, M. S. 2012. Akuntansi Sektor Publik: Teori, Konsep, dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Empat.

Hendriksen, E., & Van Breda, M. 1992. Accounting Theory (5th ed.). Homewood, IL: Irwin.

Hoed, B. 2011. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Jakarta: Komunitas Bambu.

Jawa Pos. (2017a). Dana Parpol Naik jadi Rp 1.000 Per Suara, Ah...Kecil itu. Retrieved from https://www.jpnn.com

Jawa Pos. 2017). Perintah Jokowi Hindari Hujatan dan Fitnah Diamini DPR. Retrieved from http://www.jpnn.com

Nawawi, J. 2015.Analisis Hubungan DPRD dan Pemerintah Daerah dalam Pembuatan Kebijakan Kemiskinan di Provinsi Sulawesi Barat. Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan. Volume 8, Nomor 1, Januari 2015 (27-42).

Pasoloran, O. 2016. Narsisisme Dana Aspirasi Masyarakat Dalam Penganggaran Daerah: Kajian Etno-Semiotika Berbasis Filsafat Barthesian. In Simposium Nasional Akuntansi XIX Lampung.

Piliang, Yasraf Amir. 1998.Sebuah Dunia yang Dilipat: Realitas Kebudayaan Menjelang Milenium Ketiga dan Matinya Posmodernisme. Bandung: Penerbit Mizan

Rahardjo, S. N. 2009. Pengaruh Leadership Style dan Kultur Paternalistik Terhadap Efektivitas Anggaran Partisipasi Dalam PeningkatanKinerja Manajerial. Jurnal Akuntansi Dan Auditing, Vol. 5

Razak, A., Ludigdo, U., Sukoharsono, E. G., & Thoyib, A. 2011. Perilaku Kuasa Eksekutif Dan Legisiatif dalam Proses Penyusunan Anggaran Pemerintahan Daerah : Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 2, 369–540.

Razak, A. 2011. Perilaku Kuasa Eksekutif dan Legislatif dalam Proses Penyusunan Anggaran Pemerintahan Daerah: Perspektif Interaksionisme Simbolik (Studi Kasus di Pemerintah Kota Mayapada). Disertasi. Pascasarjana Universitas Barwijaya Malang

Riharjo, I. B., & Isnadi. 2010. Perilaku Oportunistik Pejabat Eksekutif dalam Penyusunan APBD (Bukti Empiris Atas Penggunaan Penerimaan Sumber Daya Alam). Ekuitas, Vol 14, No, 389 – 411. http://doi.org/http://dx.doi.org/10.24034/j25485024.y2010.v14.i3

Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang mengatur tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Republik Indonesia, Permendagri Nomor 31 tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan belanja daerah Tahun Anggaran 2017

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan.

Sopanah. 2009. Studi Fenomenologis: Menguak Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Penyusunan APBD di Kota Malang. In Simposium Nasional Akuntansi (SNA) 12 Tanggal 4-6 November 2009. Palembang.

Sopanah. 2012. Ceremonial Budgeting dalam Perencanaan Penganggaran Daerah: Sebuah Keindahan yang Menipu. Jurnal Akuntansi Manajemen, 73–84.

Sunardi, S. 2007. Semiotika Negativa. Yogyakarta: Kanal.

Usman, E., & Paranoan, S. 2013. Anggaran Partisipastif dalam Menunjang Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 4(1), 127–135. Retrieved from www.jamal.ub.ac.id

Wahyuningsih, S., & Pramuka, B. A. 2012. Determinan Partisipasi Penganggaran dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Manajerial Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas. Jurnal Akuntansi & Auditing, Volume 9/N.

Wance, M., & Suranto. 2017. Pola Relasi Eksekutif dan Legislatif pada Penyusunan Legislasi Daerah (Studi di Pembahasan APBD Kabupaten Buru Selatan 2015). Journal of Governance And Public Policy, Vol. 4 No.

Yamin, N Y. 2015.Aksi Kuasa Aktor Dalam Penganggaran Daerah: Perspektif Habermasian. Disertasi. Pascasarjana Universitas Barwijaya Malang

Yanuarisa, Y., Rosidi, & Irianto, G. 2014. Fenomenologi Transendental dalam Transparansi dan Akuntabilitas Performance Based Budgeting. Jurnal Aplikasi Manajemen, 12 (2).




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um004v5i12018p076

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Akuntansi Aktual is indexed by:

View JAA Stats
Jurnal Akuntansi Aktual is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

Creative Commons License