The application of natural dyes from rambutan skin for eco-printing on tanned leather
Abstract
The use of natural materials is a creative and innovative process to increase the potential of the surrounding environment, such as the use of natural dyes. As rambutan skin has been rarely used and reported as a natural dye, this study explores its usage on leather. In this study, we applied rambutan skin as a natural dye to tanned leather from goat crust skin using the creative eco-printing method. We used an experimental method with a pre-experiment one-shot case study design. Each sample was dyed at different times using distinct solutions during the mordant process. The solution was made from rambutan skin and different solvents, such as alum (AI2(SO4)3), calcium oxide (Ca(OH)2), and ferrous sulfate (FeSO4). The results show that crust-tanned leather from goat skin can be successfully colored with natural dye from rambutan skin. The more amount of dyes used results in a darker color. In addition, the type of mordant used produces a different color. In the eco-printing process, the background color is influenced by the type of mordant used on the blanket, which serves as a cover for the eco-print process. Meanwhile, the leaves stop the mordant from penetrating the leather and become the source of the motive.
Keywords: natural dyes; rambutan skin; eco-printing; tanned leather
Penerapan pewarna alami dari kulit rambutan dalam kreasi eco printing pada kulit tersamak
Memanfaatkan bahan alam sebagai proses berkreasi adalah salah satu upaya dalam melakukan inovasi untuk meningkatkan potensi lingkungan sekitar, salah satunya melalui penggunaan pewarna alami. Pemanfaatan kulit rambutan sebagai pewarna alami masih terbatas pada media yang digunakan sehingga perlu adanya eksplorasi terhadap bahan lain seperti bahan kulit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan kulit rambutan sebagai pewarna alami yang diterapkan pada bahan kulit kambing tersamak jenis crust dan penerapan pada proses berkreasi eco printing. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan bentuk pre-eksperimen jenis one-shot case study. Setiap sampel dicelup dengan jumlah pencelupan yang berbeda lalu dilakukan proses mordant dengan larutan yang berbeda yaitu tawas (AI2(SO4)3), kapur (Ca(OH)2), dan tunjung (FeSO4). Hasil menunjukkan bahwa kulit kambing tersamak jenis crust dapat diberi warna dengan larutan pewarna alami kulit rambutan. Semakin banyak jumlah pencelupan, maka warna yang dihasilkan semakin pekat dan jenis mordant yang digunakan menghasilkan warna yang berbeda. Dalam proses eco printing, warna pada latar dipengaruhi oleh jenis mordant yang digunakan pada blanket sebagai penutup proses ecoprint dan motif yang dihasilkan berasal dari daun yang merintangi zat mordant masuk ke dalam kulit.
Kata kunci: pewarna alami; kulit rambutan; eco printing; kulit tersamak
Full Text:
PDFReferences
Amalia, R., & Akhtamimi, I. (2016). Studi pengaruh jenis dan konsentrasi zat fiksasi terhadap kualitas warna kain batik dengan pewarna alam limbah kulit buah rambutan (Nephelium Lappaceum). Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah, 33(2). https://doi.org/10.22322/dkb.v33i2.1474
Anchana, A. (2014). Extraction of natural dyes from fungus – An alternate for textile dyeing. Journal of Natural Sciences Research Www, 4(7).
Anggara, D., Harianja, M. S., Musfitasari, A., Marselinha, M., Wahyudianto, F. X. A., & Fer-nandes, A. (2020). Potensi limbah kulit rambutan (Nephelium Lappaceum) sebagai minu-man seduhan herbal. Jurnal Agroteknologi, 13(02). https://doi.org/10.19184/j-agt.v13i02.11576
Ardinal, A., & Sy, S. (2019). Pengaruh konsentrasi tawas dan tunjung dalam limbah cair pen-golahan gambir (Uncaria gambir Roxb.) untuk penyamakan kulit. Jurnal Litbang Industri, 9(2). https://doi.org/10.24960/jli.v9i2.5751.141-149
Batool, F., Iqbal, N., Azeem, M., Adeel, S., & Ali, M. (2019). Sustainable dyeing of cotton fabric using black carrot (Daucus carota L.) plant residue as a source of natural colorant. Polish Journal of Environmental Studies, 28(5). https://doi.org/10.15244/pjoes/93712
Darmawan, A., & Setiawan, T. (2020). sentra kerajinan kulit di Kemang. Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa), 1(2). https://doi.org/10.24912/stupa.v1i2.4447
Darsih, C., Lestari, D. W., Pratiwi, D., Indrianingsih, A. W., Rosyida, V. T., Apriana, W., Nisa, K., Hayati, S. N., Handayani, S., & Wulanjati, M. P. (2019). Dyeing of cotton fabric with natural dye from Cudrania Javanensis using Soka leaves extract as biomordant. Dinamika Kerajinan Dan Batik: Majalah Ilmiah, 36(2). https://doi.org/10.22322/dkb.v36i2.5446
Dolca, C. (2018). Textiles coloured with natural dyes of vegetal origin. Scientific Bulletin Series D : Mining, Mineral Processing, Non-Ferrous Metallurgy, Geology and Environmental Engi-neering, 32(2), 81–89. https://doi.org/10.37193/SBSD.2018.2.09
Elfena, L., Nurhadi, N., & Nurcahyono, O. H. (2020). Arena produksi kultural kerajinan kulit di Surakarta dalam tren ekonomi kreatif. Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, 7(2). https://doi.org/10.24036/scs.v7i2.244
Elsahida, K., Fauzi, A. M., Sailah, I., & Siregar, I. Z. (2019). Sustainability of the use of natural dyes in the textile industry. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 399(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/399/1/012065
Guha, A. K. (2019). A review on sources and application of natural dyes in textiles. Interna-tional Journal of Textile Science, 8(2).
Handayani, P. A., & Maulana, I. (2013). Pewarna alami batik dari kulit Soga Tingi (Ceriops Tagal) dengan metode ekstraksi prima. Jurnal Bahan Alam Terbarukan, 4(1).
Herlina, M. S., Dartono, F. A., & Setyawan. (2018). Eksplorasi eco printing untuk produk sus-tainable fashion. Ornamen: Jurnal Kriya, 15(02).
Ibrahim, L., & et al. (2005). Ilmu dan teknologi pengolahan kulit. Fakultas Peternakan Uni-versitas Andalas.
Lestari, F., Susanto, Moh. R., Susanto, D., Sugiyamin, S., & Qisti, B. I. (2022). Aplikasi Teknik Ecoprint Pada Media Kulit Dalam Pembuatan Tas Fashion Wanita Dalam Konteks Liminal-itas. JSRW (Jurnal Senirupa Warna), 10(1). https://doi.org/10.36806/.v10i1.146
Mayliana, E. (2016). Pengaruh lama waktu mordanting terhadap ketuaan warna dan kekuatan tarik kain mori dalam proses pewarnaan dengan. Corak, 5(1), 9-15 https://doi.org/10.24821/corak.v5i1.2373
Mustakim, Aris, S. W., & Kurniawan, A. P. (2010). Perbedaan kualitas kulit kambing peran-akan etawa (PE) dan peranakan boor (PB) yang disamak krom. Jurnal Ternak Tropika, 11(1).
Mutiar, S., Kasim, A., Emriadi, E., & Asben, A. (2021). Analisis post mortem kulit kambing mentah yang diolah di UPTD penyamakan kulit Padang Panjang. Majalah Kulit, Karet, Dan Plastik, 37(1). https://doi.org/10.20543/mkkp.v37i1.6699
Oetopo, RA. A., Suprabanindya, C. T., Despriliani, R., & Hazmi, F. al. (2021). Penerapan zat pewarna alami limbah organik kulit rambutan (Nephelium Lappaceum) pada bahan katun dengan teknik Shibori (tie dyes) dan batik. Jurnal Imajinasi, 5(1). https://doi.org/10.26858/i.v5i1.20322
Pressinawangi. (2014). Jurnal tingkat sarjana bidang senirupa dan desain eksplorasi teknik ecoprint dengan menggunakan limbah besi dan pewarna alami untuk produk fashion. Craft, 3((1),
Pujilestari, T. (2016). Review: Sumber dan pemanfaatan zat warna alam untuk keperluan in-dustri. Dinamika Kerajinan Dan Batik: Majalah Ilmiah, 32(2). https://doi.org/10.22322/dkb.v32i2.1365
Purnomo, E., Hermawan, P., & Abdullah, S. S. (2014). Teknologi pengolahan kulit. Puspita Komunikasi.
Ristiani, S., & Isnaini. (2019). Eksplorasi teknik ecoprint pada media kulit/exploration of ecoprint techniques on leather media. Prosiding Seminar Nasional Batik Dan Kerajinan, 7.
Ristiani, S., Salma, I., & Sulistyaningsih, T. (2020). Ecoprint dyed blanket dengan pewarna alami tingi (ceriops tagal) pada variasi pre-mordan dan jenis kain. Prosiding Seminar Na-sional.
Siahaan, L. O., Hutapea, E. R. F., & Tambun, R. (2014). Ekstraksi pigmen antosianin dari kulit rambutan (Nephelium Lappaceum) dengan pelarut etanol. Jurnal Teknik Kimia USU, 3(3). https://doi.org/10.32734/jtk.v3i3.1640
Singh R, & Srivastava S. (2015). exploration of flower based natural dyes-a review. Research Journal of Recent Sciences (Vol. 4).
Soekarto, S. T. (2020). Teknologi hasil ternak. Penerbit IPB Press.
Suardana, I. W., Putra, I. M. S., & Rubiyanto. (2008). Kriya kulit. Journal of Chemical Infor-mation and Modeling (Vol. 53, Issue 9).
Sugiyono. (2015). Metode penelitian dan pengembangan pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan R&D.
Suheryanto, D. (2017). Natural dyes – Ensiklopedia zat warna alami dari tumbuhan untuk industri batik. Penerbit Andi.
Suparno, O., Covington, A. D., & Evans, C. S. (2008). Teknologi baru penyamakan kulit ramah lingkungan: Penyamakan kombinasi menggunakan penyamak nabati, natfold dan oksazoli-din. Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 18(2).
Wulandari, A. (2011). Batik Nusantara: Makna filosofis, cara pembuatan dan industri batik. Andi Yogyakarta, 30(1).
Yuniyarti, S., & Isbandi, T. (2020). Degradasi limbah khrom dan daur ulang untuk bahan pros-es penyamakan kulit dengan menggunakan koagulan Kapur Tohor. Jurnal Rekayasa Ling-kungan, 18(1). https://doi.org/10.37412/jrl.v18i1.18
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um015v51i12023p107
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
