PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAERAH RAWAN BENCANA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MENUJU REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Pipit Sari Puspitorini, Andhika Cahyono Putra

Abstract


Abstrak: Tawangrejo, salah satu desa di Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto merupakan Desa yang rawan bencana dengan potensi longsor karena terletak di lereng pegunungan. Besarnya potensi alam seperti pisang dan mbote harus mempunyai value added seperti keripik. Keripik pisang dan mbote adalah jenis makanan ringan yang sangat disukai oleh masyarakat yang berbahan dasar pisang dan mbote. Mitra adalah pengusaha keripik pisang dan mbote di Desa Tawangrejo kecamatan Jatirejo kabupaten Mojokerto. Tujuan adalah untuk mengubah pisang dan mbote agar bernilai tambah dengan cara (i) pendampingan proses produksi dan (ii). Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) baik secara manual maupun menggunakan teknologi informasi. Metode yang digunakan dalam pemberdayaan masyarakat dengan mitra adalah masyarakat desa rawan bencana terdiri dari tujuh langkah, yaitu (i). need assessment, (ii). pemetaan issue, (iii). generating strategy dengan TWOS matrix, (iv). pendampingan proses produksi, (v). menghitung harga pokok produksi (HPP). Outputnya adalah transfer knowledge, dengan pendekatan Delphi, Pada proses produksi, terjadi perubahan mindset mitra terhadap kualitas keripik dilihat dari rasa dimana minyak yang digunakan hanya sekali untuk menjaga kualitas keripik, sedangkan perhitungan HPP, diperoleh harga untuk keripik singkong per kg adalah Rp. 44.291 dan Rp. 105.500 untuk keripik mbote per kg. mitra telah didampingi proses perhitungan secara manual dan menggunakan teknologi informasi.

Abstract: Tawangrejo, one of the villages in Jatirejo District, Mojokerto Regency is a disaster-prone village with a potential for landslides because it is located on a mountainside. The great potential of nature such as bananas and mbote must have added value such as chips. Banana chips and mbote are a type of snack that is highly favored by people who are made from bananas and mbote. Mitra is a businessman of banana and mbote chips in Tawangrejo village, Jatirejo sub-district, Mojokerto district. The aim is to change bananas and mbote so that they add value by (i) facilitation of the production process and (ii). Calculation of Cost of Production (HPP) both manually and using information technology. The method used in community empowerment with partners is a disaster-prone village community consisting of seven steps, namely (i). need assessment, (ii). issue mapping, (iii). generating strategy with TWOS matrix, (iv). production process assistance, (v). calculate the cost of goods manufactured (COGS). The output is knowledge transfer, with the Delphi approach. In the production process, there is a change in the mindset of partners towards the quality of chips seen from the sense that oil is used only once to maintain the quality of chips, while calculating COGS, the price obtained for cassava chips per kg is Rp. 44,291 and Rp. 105,500 for mbote chips per kg. partners have been accompanied by a manual calculation process and using information technology.

Keywords


Bencana, Harga pokok produksi, Mitra, Pemberdayaan, Teknologi Informasi

Full Text:

PDF

References


Ericha Nurvia A, I. Y. (2011). Pengaruh perlakuan perendaman ubi talas terhadap sifat kimia dan sensorik keripik. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi , (hal. 810-816).

Isnaini, P. S. (2015). Modul Laporan Keuangan Industri Kecil Menengah. Dalam Modul Laporan Keuangan Industri Kecil Menengah (hal. 7). Mojokerto.

Mahmud. (2009). Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta Indonesia: PT Elex Media Komputindo.

Maslakha, S. N. (2018). Laporan Kelompok Kuliah Kerja Nyata Program Pemberdayaan kepada Masyarakat. Mojokerto, Jawa Timur: LP4MP Universitas ISlam MAjapahit.

Muntaha, J. d. (2014). Pelatihan Pemanfaatan dan Pengolahan Singkong menjadi Makanan Ringan Tela Rasa. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, 188-193.

Samsul, N. H. (2013). Perbandingan Harga Pokok Produksi Full Costing Dan Variable Costing. EMBA, 366-373.

Sutarji. (2017). Hasil wawancara berkaitan dengan pembuatan keripik banana dan Keripik Mbote Desa Tawangsari Kecamatan trowulan Kabupaten Mojokerto. (P. S. Puspitorini, Pewawancara)




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um078v1i22019p151-159

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Email: jgp@um.ac.id

View JGP's Stats

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.

Index by: