PEMBUATAN BATIK SHIBORI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MASYARAKAT PADA MASA PANDEMI COVID-19
Abstract
Abstrak: Batik merupakan salah satu warisan budaya, memiliki nilai kehidupan dan makna filosofis yang harus dipelajari serta dilestarikan. Berbagai macam teknik batik diantaranya batik cap, batik tulis dan batik jumputan. Batik jumpatan di Jepang lebih dikenal dengan istilah batik shibori. Shibori adalah teknik pewarnaan kain dengan menciptakan motif dari lipatan yang sudah ada sejak abad ke-8. Proses pembuatan batik shibori lebih cepat daripada batik lainnya dan tidak memerlukan bahan yang sulit. Motif batik yang menarik dan memiliki nilai jual yang tinggi. Adanya pandemi Covid-19 mengakibatkan masyarakat membatasi kontak fisik secara langsung. Hal ini mengakibatkan kreativitas masyarakat kurang terasah. Pelatihan merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas masyarakat. Metode penelitian pengabdian masyarakat ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui survei, dokumentasi dan observasi. Peserta pelatihan adalah ibu-ibu PKK Dusun Lengkong, Desa Kedunglengkong. Analisis data dikumpulkan berdasarkan kelompok tertentu. Pelatihan pembuatan batik shibori terdiri dari dua tahapan yaitu 1) pemberian informasi umum; dan 2) kegiatan teori dan praktik. Respon masyarakat menunjukkan hasil yang sangat baik. Setelah pelatihan, muncul pengetahuan dan wawasan baru bagi masyarakat serta kreativitas masyarakat juga meningkat, dibuktikan melalui terbentuknya berbagai macam motif batik.
Abstract: Batik is one of the cultural heritages, has a life value and a philosophical meaning that must be studied and preserved. Various kinds of batik techniques include printed batik, written batik and “jumputan” batik. “Jumpatan” batik in Japan is better known as shibori batik. Shibori is a technique of dyeing fabrics by creating motifs from folds that date back to the 8th century. The process of making shibori batik is faster than other batik and does not require difficult materials. Attractive batik motifs and high selling value. The existence of the Covid-19 pandemic has resulted in people limiting direct physical contact. This resulted in less honed community creativity. Training is one way that can be used to increase people's creativity. This community service research method is descriptive qualitative. Data collection techniques are carried out through surveys, documentation and observation. The training participants are PKK Dusun Lengkong members, Kedunglengkong Village. Data analysis was collected based on certain groups. Shibori batik making training consists of two stages, namely 1) providing general information; and 2) theoretical and practical activities. The community response showed very good results. After the training, the emergence of new knowledge and insights for the community and community creativity also increased, as evidenced by the formation of various kinds of batik motifs.
Full Text:
PDFReferences
Amalia, A., Izzhati, D. N., & Mayasari, D. A. (2020). Pelatihan Pembuatan Produk Ekonomi Kreatif Kriya Tekstil Dengan Teknik Shibori Kepada Ibu-Ibu Dawis Cempaka. Abdimasku : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 11–17. Doi: 10.33633/Ja.V3i2.88
Hedstrom, A. (2000). Shibori: Tradition And Innovation. Textile Society Of America Symposium Proceedings. Diambil Dari Https://Digitalcommons.Unl.Edu/Tsaconf/816
Hidayat, D., & Syahid, A. (2019). Local Potential Development (Local Genius) In Community Empowerment. Journal Of Nonformal Education, 5(1), 1–14. Doi: 10.15294/Jne.V5i1.18343
Julianti, E., & Fatmawati, F. (2020). Shibori Skills To Improve Fine Motor Ability For Children With Autism. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan Luar Biasa, 6(2). Diambil Dari Http://Journal2.Um.Ac.Id/Index.Php/Jppplb/Article/View/5553
Kautsar, D. S. (2017). Eksplorasi Teknik Shibori pada Pakaian Ready To Wear. Arena Tekstil, 32(2), 16.
Kurniawati, D. P. (2013). Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Usaha Ekonomi (Studi Pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto). Jurnal Administrasi Publik, 1(4), 9-14–14.
Marzuki, H. M. S. (2012). Pendidikan Nonformal: Dimensi Dalam Keaksaraan Fungsional, Pelatihan, Dan Andragogi (Cet. 1). Remaja Rosdakarya.
Maziyah, Si., Indrahti, S., & Alamsyah, A. (2019). Implementasi Shibori Di Indonesia. Kiryoku, 3(4), 214–220. Doi: 10.14710/Kiryoku.V3i4.214-220
Melati, I. S., Jamilah, U., & Mutiara, N. (2019). Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi Sebagai Bahan Pewarna Tekstil Alami Untuk Pembuatan Batik Shibori Di Desa Sidoharjo, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung. 4.
Moertini, V. S., & Sitohang, B. (2005). Algorithms Of Clustering And Classifying Batik Images Based On Color, Contrast And Motif. Doi: 10.5614/Itbj.Eng.Sci.2005.37.2.5
Saddhono, K., Widodo, S. T., Al-Makmun, M. T., & Tozu, M. (2014). The Study Of Philosophical Meaning Of Batik And Kimono Motifs To Foster Collaborative Creative Industry. Asian Social Science, 10(9), P52. Doi: 10.5539/Ass.V10n9p52
Southan, M. (2008). Shibori: Designs & Techniques. Tunbridge Wells, Kent: Search Press.
Steelyana, E. (2012). Batik, A Beautiful Cultural Heritage That Preserve Culture And Supporteconomic Development In Indonesia. Binus Business Review, 3(1), 116. Doi: 10.21512/Bbr.V3i1.1288
Suantara, D., Oktaviani, E., & Siregar, Y. (2018). Eksplorasi Teknik Shibori Dalam Pengembangan Desain Motif Tradisional Indonesia Pada Permukaan Kain Sandang. Arena Tekstil, 32(2). Doi: 10.31266/At.V32i2.3304
Wada, Y. I. (2002). Memory On Cloth: Shibori Now. Kodansha International.
Yanti, H. K., Paramita, V., Windyandari, A., Dwimawanti, I. H., Amalia, R., Dewi, A. L., … Pangestu, I. T. (2020). Pelatihan Pembuatan Batik Shibori Bagi Pengurus Daerah Wanita Islam Kota Semarang. Jur
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um078v2i32020p223-232
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Email: jgp@um.ac.id
View JGP's Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.
Index by: