The Meeting Point of Neo-Sufism and School Counselors Competencies

Ridwan Ridwan, Anwar Sutoyo, Ali Mansur

Abstract


Abstract: Neo-sufism is the recent Sufi movement that actively develops society. Historically, sufism has brought forth arif billâh individuals who have great faith and devotion to Allah, excellent pedagogical competence, as well as social and professional skills. This study aims to construct the meeting point between neo-sufism character and school counselor competence. It was carried out using a qualitative approach with the Hermeneutic analysis from Paul Ricoeur. The data was obtained from documents and interviews. The results reveal the meeting point between neo-sufism character and four counselors competencies. Makrifatullah (depth comprehension of God) character is linear with pedagogical and personality competence. Prioritizing other people (itsar) and noble (futuwwah) character are in line with social competence; meanwhile, creative-productive (intajiyyah) character is in accordance with professional competence. Therefore, neo-sufism character transforms counselors’ competencies to be more significant and meaningful.

Abstrak: Neo-sufisme adalah sebuah gerakan sufi baru yang aktif membangun masyarakat. Dalam sejarahnya, sufisme telah melahirkan pribadi arif billâh, yang arif-bijaksana karena Allah, yang atas nama Allah mampu sebagai penyembuh. Sementara itu, salah satu kompetensi kepribadian konselor adalah beriman dan bertakwa kepada Tuhan, di samping kompetensi pedagogik, sosial dan profesional. Tujuan artikel ini adalah mengkonstruksi titik-temu karakter neo-sufisme dengan kompetensi konselor sekolah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, melalui penggunaan analisis hermeneutika dari Paul Ricouer. Data dikumpulkan dari dokumen dan wawancara kasus. Hasil menunjukkan bahwa terdapat titik-temu karakter neo-sufisme dengan empat kompetensi konselor. Karakter makrifatullah bertemu dengan kompetensi pedagogik, dan kompetensi kepribadian. Sementara itu, karakter sangat mementingkan orang lain (itsar) dan karakter kesatria (futuwwah) bertemu dengan kompetensi sosial, karakter kreatif-produktif (intajiyyah) bertemu dengan kompetensi profesional. Dengan karakter neo-sufisme, kompetensi konselor akan menjadi lebih baik dan lebih bermakna.


Keywords


neo-sufism; counselor competence; knowledgeable; recuper; kompetensi konselor; arif; penyembuhan

Full Text:

PDF

References


Ahmed, S., & Amer, M. M. (2012). Counseling Muslims: Handbook of mental health issues and interventions. Routledge.

Ardimen, A. (2018). Visi baru konselor sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah dan madrasah. JKI (Jurnal Konseling Indonesia), 4(1), 22–29.

Aziz, A. A. (2013). Kebangkitan tarekat kota. Islamica: Jurnal Studi Keislaman, 8(1).

Azra, A. (2008). Ensiklopedi tasawuf. Bandung: Angkasa.

Bakar, U. A. (2016). Analisis hubungan sufisme, psikoterapi, dan kesehatan spiritual. Madania: Jurnal Kajian Keislaman, 20(2), 161–168.

Bassar, A. (2018). Guidance and counseling of Inabah Method: Building the sufis behavior as life style in digital era. KONSELING RELIGI Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 9(2), 70-85

Coll, D. M., Johnson, C. F., Williams, C. U., & Halloran, M. J. (2019). Defining moment experiences of professional counselors: A phenomenological investigation. Professional Counselor, 9(2), 142–155.

Cormier, S. (2017). Strategi dan intervensi konseling bagi konselor. Translated by Annisa Nuriowandari. Jogjakarta: Published by Pustaka Pelajar.

Costello, S. J. (2015). The spirit of logotherapy. Religions, 7(1), 3.

Damari, B., Hajebi, A., Bolhari, J., & Heidari, A. (2018). Developing a training course for spiritual counselors in health care: Evidence from Iran. Indian Journal of Palliative Care, 24(2), 145–149.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Penataan pendidikan profesional konselor dan layanan bimbingan dan konseling dalam jalur pendidikan formal. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 27 tahun 2008 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi konselor.

Dharamsi, S., & Maynard, A. (2012). Islamic-based interventions. In Counseling Muslims (pp. 155–180). Routledge.

Erford, B. T. (2017). Orientation to the counseling profession: Advocacy, ethics, and essential professional foundations. Pearson.

Farshadnia, E., Memaryan, N., Farid, A. A. A., & Bolhari, J. (2018). Who can provide spiritual counseling? A qualitative study from Iran. Indian Journal of Palliative Care, 24(4), 517–525.

Frager, R. (2013). Psikologi sufi untuk transformasi hati, jiwa, dan ruh, terj. Hasmiyah Rauf. Jakarta: Zaman.

Frager, R. (2014). Sufi talk: Teachings of an American sufi sheikh: Obrolan sufi: untuk transformasi hati, jiwa, dan ruh, terj. Hikmi Akmal, Jakarta: Zaman.

Gall, J. P., & Gall, M. D. (2003). Instructor’s manual to accompany Educational research: An introduction, by Gall, Borg, and Gall. Pearson Education.

Hariko, R., & Ifdil, I. (2017). Analisis kritik terhadap model KIPAS; Konseling intensif progresif adaptif struktur. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 5(2), 109–117.

Hastuti, M. M. S., & Marheni, A. K. I. (2017). Kompetensi konseling multikultur bagi konselor sekolah: Suatu kajian teoretis. in Proceeding Seminar dan Lokakarya Nasional Bimbingan dan Konseling 2017 (Vol. 1, pp. 93–109).

Herdi, H., Kartadinata, S., & Taufiq, A. (2019). Factors affecting the wisdom of counselors: perceptions of Indonesian pre-service counselors. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 4(4), 122–133.

Holeman, V. T. (2014). Theology for better counseling: Help from within the wesleyan-holiness theological tradition. Journal of Psychology and Theology, 42(4), 369–378.

Ibnu, A. (2017). Rahasia asmaul husna: Mengungkap 99 nama Allah.

Istikhari, N. (2016). Dilema integrasi tasawuf dan psikoterapi dalam kelanjutan islamisasi psikologi. ’Anil Islam: Jurnal Kebudayaan dan Ilmu Keislaman, 9(2), 300–327.

Kasdi, A. (2017). The role of Walisongo in developing the Islam nusantara civilization. Addin, 11(1), 1–26.

Kasman, K. (2018). Peran Walisongo dalam mentransfer tasawuf. El-Furqania: Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman, 4(01).

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Panduan operasional penyelenggaraan bimbingan dan konseling sekolah menengah pertama (SMP). Jakarta.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2015). 111 tahun 2014 tentang bimbingan dan bonseling pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Jakarta: Depdikbud.

Kushendar, K., & Fitri, H. U. (2018). The personal characteristics of an Islamic counselor in understanding identity crisis for adolescents. Islamic Guidance and Counseling Journal, 1(1), 17–24.

Mappiare-AT, A. (2013). Martabat konselor indonesia dalam falsafah dan kinerja model KIPAS: konseling intensif progresif adaptif struktur. In Prosiding Kongres XII, Konvensi Nasional XVIII ABKIN dan Seminar Internasional Konseling, Denpasar Bali (Vol. 14).

Mappiare-AT, A. (2018). Mengenal KIPAS: Model konseling berbasis budaya nusantara.

Moleong, L. J. (2010). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mubasyaroh, M. (2017). Pendekatan psikoterapi islam dan konseling sufistik dalam menangani masalah kejiwaan. KONSELING RELIGI Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 8(1), 193–210.

Muchasan, A. (2018). Aplikasi tasawuf pada dunia pendidikan modern. INOVATIF: Jurnal Penelitian Pendidikan, Agama dan Kebudayaan, 4(2), 1–19.

Munirah, M. (2019). Implementasi pendidikan sufisme dalam pendidikan Islam. Farabi: Journal of Ushuluddin & Islamic Thought, 16(2), 91–104.

Myers, J. E., Sweeney, T. J., & Witmer, J. M. (2000). The wheel of wellness counseling for wellness: A holistic model for treatment planning. Journal of Counseling & Development, 78(3), 251–266.

Nasir, M. I. (2019). Mistisisme Islam modern. Jurnal Diskursus Islam, 7(1), 93–116.

Nawawi, I. (2006). Syarah hadits arba’in Imam Nawawi penta’liq Syaikh ‘Utsaimin. (M. Hidayah, Ed.). Yogyakarta.

Parker, S. (2011). Spirituality in counseling: A faith development perspective. Journal of Counseling & Development, 89(1), 112–119.

Rahman, I. K. (2017). Gestalt Profetik (G-Pro) best practice pendekatan bimbingan dan konseling sufistik. KONSELING RELIGI Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 8(1), 151–172.

Rassool, G. H. (2015). Islamic counselling: An introduction to theory and practice. Routledge.

Ridwan. (2014a). Bimbingan berlandaskan neo-sufisme untuk mengembangkan perilaku arif (suatu ikhtiar pemaduan pendekatan nomotetik dan ideografik terhadap orang arif dan mahasiswa. Universitas Pendidikan Indonesia.

Ridwan. (2017). Mendidik ala sufi: Tafsir neo-sufisme terhadap realitas pendidikan. Segare Kedaton Institute.

Ridwan. (2019). Konseling kasus. CV Alfabeta Bandung.

Ridwan, R. (2014b). Ontologi dan epistemologi kearifan dalam pengetahuan orang-orang arif dan implikasinya untuk bimbingan dan konseling. Edusentris, 1(3), 247–259.

Ridwan, R. (2018a). Pengembangan konseling dan psikoterapi komprehensif qur’ani untuk mengatasi problematika manusia. JKP (Jurnal Konseling Pendidikan), 2(1), 1–21.

Ridwan, R. (2018b). The using of self-talk techniques in neo-sufism counseling to manage teenager’s inner speech. KONSELING RELIGI Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 9(2), 27–43.

Riswanto, D., Mappiare-AT, A., & Irtadji, M. (2017). Kompetensi multikultural konselor pada kebudayaan suku dayak kalimantan tengah. JOMSIGN: Journal of Multicultural Studies in Guidance and Counseling, 1(2), 215–226.

Rostitawati, T. (2018). Pembaharuan dalam tasawuf. Farabi: Journal of Ushuluddin & Islamic Thought, 15(2), 67–80.

Rozikan, M., & Fitriana, S. (2017). Penguatan konseling Islami melalui perjalanan tasawuf dalam meraih kebahagiaan individu. KONSELING RELIGI Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 8(1), 173–192.

Sabiq, Z. (2016). Konseling sufistik: Harmonisasi psikologi dan tasawuf dalam mewujudkan kesehatan mental. ’Anil Islam: Jurnal Kebudayaan dan Ilmu Keislaman, 9(2), 328–352.

Sari, N. P., & Setiawan, M. A. (2018). Membangun kompetensi profesionalisme konselor berwawasan Surah Al Ashr. Konselor, 7(1), 9–14.

Setyaputri, N. Y. (2017). Karakter ideal konselor multibudaya berdasarkan nilai luhur Semar. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 2(2), 58–65. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17977/um001v2i22017p058

Shihab, Q. (2010). Tafsir Al-Mishbah pesan, kesan, dan keserasian Al-Qur’an. Jakarta: Penerbit Lentera Hati.

Sholeh, M. M. A. (2018). Pola penyimpangan muslim terhadap ajaran agamanya (perspektif pendidikan Islam). Al-Fikri: Jurnal Studi dan Penelitian Pendidikan Islam, 1(1), 1–21.

Siregar, A. (2018). Struktur kepribadian menurut Ibn Miskawaih dan implikasinya pada layanan konseling dan terapi Islami. Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling, 8(1).

Siregar, A. (2019). Religious foundation in guidance and counseling. International Journal of Islamic Education, Research and Multiculturalism (IJIERM), 1(1), 51–62.

Smith-Adcock, S., & Tucker, C. (2016). Counseling children and adolescents: Connecting theory, development, and diversity. SAGE Publications.

Sutoyo, A. (2013). Bimbingan dan konseling Islami (teori dan praktik). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sutoyo, A. (2017). Model bimbingan dan konseling sufistik untuk mengembangkan pribadi yang ‘alim dan saleh. KONSELING RELIGI: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 8(1), 1–22.

Sutoyo, S. (2015). Tasawuf Hamka dan rekonstruksi spiritualitas manusia modern. ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman, 10(1), 108–136.

Tobari, T. (2018). Pendekatan filosofis terhadap multikulturalisme indonesia. Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, 4(2, Sept), 54–63.

Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen.

Usman, A. M. (2019). Revitalisasi pendidikan karakter berbasis sufiisme merespon era revolusi industri 4.0. SALIHA: Jurnal Pendidikan & Agama Islam, 2(2), 93–106.

Wardhani, N. S., Farida, E., & Yudha, E. S. (2019). Profil kompetensi pedagogik dan profesional guru bimbingan dan konseling SMA di Kota Bandung. Indonesian Journal of Educational Counseling, 3(2), 147–154.

Witmer, J. M., & Sweeney, T. J. (1992). A holistic model for wellness and prevention over the life span. Journal of Counseling & Development, 71(2), 140–148.

Yusuf, S. (2016). Konseling individual konsep dasar & pendekatan. Bandung: Refika Aditama.

Zein, A. (2015). Makna zikir perspektif mufassir modern di Indonesia. ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman, 9(2), 503–527.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um001v5i42020p142

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2020 Ridwan Ridwan, Anwar Sutoyo, Ali Mansur

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling
ISSN 2503-3417 (online), ISSN 2548-4311 (print)
Email: jkbk.fip@um.ac.id

Find Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling on:

google.pngipiii.pnggoogle.png

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

  View Visitor Stats