Sosialisasi Pemanfaatan TOGA untuk Ibu-Ibu PKK Desa Ringinputih Kabupaten Ponorogo
Abstract
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) tidak hanya meliputi tanaman obat-obatan yang rasanya pahit, lebih jauh dari ini bumbu-bumbu di dapur serta sayuran yang enak dikonsumsi merupakan bagian dari TOGA yang sangat memiliki khasiat medis. TOGA sangat mudah ditanam, misalnya dengan memanfaatkan pekarangan rumah yang kosong serta melalui polybag yang diletakkan di depan rumah. Bahkan untuk skala yang lebih besar, budidaya TOGA dapat dilakukan sebagai media pendapatan ekonomi masyarakat. Melalui hal ini akan memunculkan dua manfaat yang besar, yakni bagi daya tahan tubuh masyarakat dari sisi kesehatan serta bagi perbaikan ekonomi masyarakat. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk mensosialisasikan TOGA kepada masyarakat Desa Ringinputih yang pada dasarnya belum memiliki pengetahuan berkaitan dengan TOGA sehingga mereka kurang bisa memanfaatkannya. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa masyarakat terdorong menanam TOGA di sekitar rumahnya, baik dalam skala kecil maupun sedang untuk dijadikan sebagai media pendapatan ekonomi.
Kata kunci— toga, Desa Ringinputih, kesehatan masyarakat, bumbu-bumbu, sayuran
Abstract
Family Medicinal Plants (TOGA) not only include medicinal plants that taste bitter, further than this spices in the kitchen as well as delicious vegetables consumed are part of TOGA that has medical properties. TOGA is very easy to plant, for example by utilizing an empty house yard and through a poly bag placed in front of the house. Even for a larger scale, TOGA cultivation can be done as a medium of community economic income. Through this, two major benefits will emerge, namely for the immune system of the community in terms of health and for the improvement of the community's economy. The purpose of this community service activity is to socialize the TOGA to the people of Ringinputih Village who basically do not have the knowledge related to TOGA so they are not able to use it. The results of the dedication show that the community is encouraged to plant TOGA around their houses, both on a small and medium scale to be used as a medium for economic income.
Keywords— physic garden, Ringinputih Village, public health, spices, vegetables
Full Text:
PDFReferences
Ambari, Y., Wahyuni, K. I., Lehana, Z. R., Syamsudin, M., & Fitri, S. (2020). Pengembangan Desa Wisata dengan Penanaman Tanaman Obat Keluarga (Toga) di Desa Jembul Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto Propinsi Jawa Timur. Jurnal KARINOV, 3(1), 22. https://doi.org/10.17977/um045v3i1p22-26
Bakti, I., Dewi, E. A. S., Romli, R., & Budiana, H. R. (2015). Analisis Faktor Personal pada Sumber Komunikasi dalam Pengelolaan Tanaman Obat Keluarga di Jawa Barat. Jurnal Kajian Komunikasi, 3(2), 7.
Febriansah, R. (2017). Pemberdayaan Kelompok Tanaman Obat Keluarga Menuju Keluarga Sehat Di Desa Sumberadi, Mlati, Sleman. BERDIKARI : Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks, 5(2). https://doi.org/10.18196/bdr.5221
Hikmat, A., Zuhud, E. A. M., Sandra, E., & Sari, R. K. (2011). The Revitalization Of Family Medicine Plant (TOGA) Conservation For Crease Health And Economic In Village. 16(2), 10.
Idris, H. (2019). Back to Nature: Memanfaatkan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). UPT Penerbit dan Percetakan Universitas Sriwijaya.
Nugraha, S. P., & Agustiningsih, W. R. (2015). Pelatihan Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA). 4(1), 5.
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um045v3i2p69-73
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Email: karinov@um.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.