Houses of worship distribution pattern in Surakarta City and its influencing factors

Dhenisa Gitviana Putri, Choirul Amin

Abstract


The purpose of this study is to determine the pattern of worship places distribution in Surakarta City and its influencing factors. This study used observation and field survey methods. The data analysis was carried out using the Average Nearest Neighbor (ANN) with a total of 145 points of worship, while the selected factors consisted of demographic factors and road networks. These two factors were chosen because the construction of places of worship was more influenced by the number of residents and the ease of accessibility to these places of worship. The results of this study indicate that the mosque has a clustered pattern, while churches, pagodas, and temples have the same dispersed pattern. Demographic factors carry no sufficient effects on the existence of places of worship because they are not proportional to the population density and number of places of worship. These results are expected to support demographic learning of the religion adopted by the population. The road network factor at places of worship is more influenced by collector roads because of its ease of accessibility compared to arterial roads.

Keywords


distribution pattern; places of worship; ANN

Full Text:

PDF

References


Alamsyah, N., & Wagino, W. (2018). Sistem Informasi Geografis lokasi tempat ibadah di Denpasar berbasis mobile. Jurnal Ilmiah Technologia, 9(2), 133–138.

Animsa, D. R., & Rachmad, A. (2015). Aplikasi pemetaan kantor dinas di Kabupaten Bangkalan Madura berbasis android. Jurnal Sistem Informasi, 2(2), 24.

Aqli, W. (2014). Analisa buffer dalam Sistem Informasi Geografis untuk perencanaan ruang kawasan. Jurnal Inersia, 6(2), 195.

Arisca, W. D., & Agustini, E. P. (2020). Pola persebaran sekolah SMA dan SMK di Kabupaten Ogan Komerin Ulu, Ogan Ilir, Penukal Abab Lematang Ilir, dan Pramulih menggunakan Metode Average Nearest Neighbor. Jurnal Bina Komputer, 2(2), 99–121.

Aziz, M., & Pujiono, S. (2006). Sistem Informasi Geografis berbasis desktop dan web. Yogyakarta: Gava Media.

Basyiroh, N. N., Awaluddin, M., & Nugraha, A. L. (2018). Analisis persebaran dan kebutuhan tempat ibadah berdasarkan jumlah penduduk berbasis SIG (studi kasus: 4 kelurahan di Kecamatan Banyumanik). Jurnal Geodesi Undip, 7(4), 27–36.

BPS Kota Surakarta. (2021). Kota Surakarta dalam angka 2021.

Budiyanto, E. (2002). Sistem Informasi Geografis menggunakan ArcView. Jakarta: Andi.

Fernando, J., Arwan, A., & Kharisma, A. P. (2019). Pengembangan aplikasi informasi tempat ibadah berbasis android (studi kasus: Masjid, Gereja, Pura, Wihara dan Kelenteng di Kota Malang). Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 3(9), 8554–8562.

Hakim, A. R., & Rengga Asmara, A. F. Sistem Informasi Geografis Persebaran tempat Ibadah di Surabaya Menggunakan Google Maps API. Jurnal Informatika dan Komputer PENS, 1(1), 1-8.

Hardati, P. (2015). Pola persebaran outlet air minum isi ulang di Kabupaten Semarang. Jurnal Geografi, 12(1), 72–82.

Hartawan, I. P. (2021). Pola persebaran hotel resort di kawasan pariwisata Ubud. Jurnal Anala, 9(2), 1–22.

Haylan, R. (2019). Pola dan perkembangan permukiman di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi. Jurnal Buana, 3(1), 142–153.

Heldayani, E., Ritohardoyo, S., & Widiyastuti, D. (2015). Pola persebaran perumahan menurut kelompok etnis di Kelurahan Kuto Batu, Kota Palembang. Majalah Geografi Indonesia, 29(1), 31–39.

Hidayat, A. M. (2016). Pemodelan pertumbuhan tata ruang Kota Semarang berdasarkan aspek ekonomi menggunakan konsep analisis spasial citra satelit resolusi tinggi. Jurnal Program Studi Teknik Geodesi Universitas Diponegoro, 5(3).

Ikasari, D., & Irawan, E. S. B. (2019). Pemetaan fasilitas sosial dan fasilitas umum berbasis Sistem Informasi Geografis (studi kasus DKI Jakarta). Jurnal Informatika Komputer, 14(1), 12–20.

Kementerian Agama RI. (2006). Peraturan bersama menteri agama dan menteri dalam negeri, nomor 9 tahun 2006, tentang pendirian tempat ibadah. Departemen Agama, Puslibang Kehidupan Keagamaan.

Kementerian Dalam Negeri RI. (2009). Peraturan Menteri Dalam Negeri Tahun 2009 Tentang Pedoman Penyerahan Prasarana. Sarana, dan Utilitas Perumahan dan Permukiman di Daerah.

Kustianingrum, D., Embunpagi, B., Azizah, R. N., & Indraswari, D. (2015). Pola spasial permukiman Kampoeng Batik Laweyan, Surakarta. Jurnal Reka Karsa, 3(1), 1–13.

Mukhlis, M., & Musyawarah, R. (2019). Analisis pola persebaran dan keterjangkauan lokasi sekolah terhadap pemukiman di Kecamatan Batauga di Kabupaten Buton Selatan. Jurnal Environmental Science, 2(1), 78–86.

Natoen, A., AR, S., Satriawan, I., & Periansya, P. (2018). Faktor-faktor demografi yang berdampak terhadap kepatuhan WP badan (UMKM) di Kota Palembang. JRTA, 2(2), 101–104.

Negara, M. K., Rahardian, R. L., & Widiastra, I. G. N. D. (2020). Sistem Informasi Geografis pemetaan tempat ibadah pada Pulau Bali berbasis mobile. Journal of Innovation Information Technology and Application (JINITA), 2(1), 55–66. https://doi.org/doi.org/10.35970/jinita.v2i01.198

Nugroho, N. (2020). Kebijakan dan konflik pendirian rumah ibadah di Indonesia. JSA, 4(2), 1–18.

Nursuci, S. R. (2013). Sistem Informasi Geografi tempat ibadah di Kota Bogor berbasis web dengan menggunakan quantum GIS. Jurnal Teknik Informatika, 1–5.

Pitaloka, D., & Prakoso, B. S. E. (2016). Pola spasial persebaran pasar modern dan implikasinya terhadap penataan ruang kawasan strategis ekonomi Kota Jambi.

Prasetyo, D. Y. (2019). Implementasi Geographic Information System (GIS) penentuan tempat ibadah masjid di Kecamatan Kempas Kabupaten Indragini Hilir Provinsi Riau. Jurnal Sistemasi, 8(1), 10–18.

Republik Indonesia. (1959). Undang-Undang Dasar 1945. Dewan Pimpinan PNI, Department Pen. Prop. Pen. Kader.

Riadhi, A. R., Aidid, M. K., & Ahmar, A. S. (2020). Analisis Penyebaran Hunian dengan Menggunakan Metode Nearest Neighbor Analysis. VARIANSI, 2(1), 46–51. https://doi.org/10.35580/variansiunm12901

Rozak, A. M., & Ariastita, P. G. (2013). Pola spatial persebaran pusat perbelanjaan modern di Surabaya berdasarkan probabilitas kunjungan. Jurnal Teknik POMITS, 2(2), 234–238.

Saskara, I. P. A., Putra, I. G. P. A., & Wirawan, K. (2020). Pola sebaran lokasi minimarket dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Kota Denpasar. Pranatacara Bhumandala: Jurnal Riset Planologi, 1(1), 1–13.

Satria, R., Afwani, R., & Anjarwani, S. E. (2021). Rancang bangun Sistem Informasi Geografis untuk pemetaan lokasi tempat ibadah di Kota Mataram Menggunakan metode extreme programming. J-COSINE, 5(2), 111–119.

Septian, M. R., & Lelah, L. (2020). Penentuan rute terpendek untuk mencari lokasi terdekat menuju tempat ibadah di Kota Sukabumi menggunakan Algoritma Dijkstra. Jurnal Ilmiah Betrik, 11(01), 1–8.

Widananto, K., Sudarsono, B., & Wijaya, A. (2016). Analisis persebaran tempat ibadah dan kapasitasnya berdasarkan jumlah penduduk berbasis SIG (studi kasus 5 kecamatan di Kota Semarang). Jurnal Geodesi Undip, 5(3), 11–16.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v27i22022p151-162

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Free counters!

Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License,


JPG Indexed By:

                 

View My Stats