Identifikasi Bentuk Erosi Tanah melalui Interpretasi Citra Google Earth di Wilayah Sumber Brantas Kota Batu

Rudi Hartono

Abstract


Abstrak: Erosi tanah adalah penyumbang terbesar dari terjadinya degradasi lahan. Citra penginderaan jauhgoogle earth merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mempermudah kegiatan manusia dalam penelitian erosi tanah. Kriteria kawasan rawan bencana alam adalah kawasan yang diidentifikasi sering dan berpotensi tinggi mengalami bencana alam seperti banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, dan tanah longsor/erosi. Berdasarkan hasil kajian dari peta kontur, ketinggian, geologi dan jenis tanah serta vegetasi yang ada di wilayah berlereng (kemiringan diatas 50%) untuk kawasan rawan bencana di Kota Batu yang perlu dikendalikan secara ketat adalah laju erosi tanah yang mengancam terutama lahan pertanian. Beberapa tahun yang lalu kondisi lahan di Junggo Bumiaji Batu masih berfungsi sebagaimana mestinya tidak ada ahli fungsi lahan seperti sekarang. Tetapi, karena pertambahan masyarakat di Sumberbrantas mengakibatkan sebagian dari hutan dimanfaatkan oleh penduduk di sekitar sebagai lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Interpretasi citra satelit merupakan salah satu teknologi yang digunakan dalam kajian geografi. Citra satelit yang ada di google earthmerupakan mosaic citra dari hasil pengin-deraan jauh yang diperoleh menggunakan satelit yang mengorbitkan ke angkasa luar, untuk aplikasi dalam bidang cuaca, pertanian, kehutanan, pemetaan sumberdaya alam, kajian bencana alam, lingkungan dan kelautan. Dari penggunaan citra google earth ini dapat diinterpretasi bentuk erosi lembar, erosi alur dan ero-si parit.

DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v21i12016p030


Keywords


identifikasi, bentuk erosi tanah, citra goole earth

Full Text:

PDF

References


Arsyad, Sitanala. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Badan Geologi. 2010. Laporan Singkat Bencana Gerakan Tanah di Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung Provinsi Jawa Timur, (http://pvmbg.bgl.esdm.go.id diakses 13-02-2011 14:59)

Badan Lingkugan Hidup, (http://Lingkunganhiduptulungagung.co,cc, diakses 13-02-2011 23:56).

Cahyo A, Hanggoro Tri. 2006. Studi Kelongsoran pada Lereng Terbebani Silo dengan SSR-FEM pada Lokasi Mas Agro Resource-Sungai Buaya Mill Lampung. Dinamika Teknik Sipil, Vol. 6, No. 2.

Dwikornita Karnawati, dkk. 2008. Mitigasi Bencana Berbasis Masyarakat pada Daerah Rawan Longsor di Desa Kalitlaga Kecamatan Pagetan Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah. Forum Teknik Sipil, Vol. 3, No XVIII.

Hardiyatmo, Hary Christady. 2006. Penanganan Tanah Longsor dan Erosi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Hardjono, Imam. 2008. Pemintakatan Bahaya Longsor Lahan di Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri Propinsi Jawa Tengah. Forum Geografi, Vol. 22, No. 2.

Hardjowigeno, Sarwono. 1993. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta: Akademika Pressindo.

Hari Utomo, Dwiyono. 2004. Meteorologi- Klimatologi. Malang: Universitas Negeri Malang.

Hartadi, Arief. 2009. Kajian Kesesuaian Lahan Perumahan Berdasarkan Karakteristik Fisik Dasar di Kota Fakfak. Ringkasan Tesis. Semarang: Program Pascasarjana Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro.

Herlambang, Sudarno. 2011. Garis Besar Geomorfologi Daerah Lintang Rendah. Malang: Universitas Negeri Malang.

Nasiah. 2000. Evaluasi Kemampuan Lahan dan Tingkat Bahaya Erosi untuk Prioritas Konservasi Lahan di Daerah Aliran Sungai Takapala Kabupaten Dati II Gowa Propinsi Sulawesi Selatan. Tesis. Program Pasca sarjana, UGM. Yogyakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/jpg.v21i1.298

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Pendidikan Geografi



Free counters!

Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License,


JPG Indexed By:

                 

View My Stats