Ratio Decidendi Putusan Mahkamah Agung Nomor 2290K/PDT/2012 Tentang Pinjam Meminjam Uang Dengan Surat Pengakuan Utang dan Kuasa Menjual

Ahmad Syauqi, Muhammad Bakri, Iwan Permadi

Abstract


Tthis study aimed to analyze the validity of debt recognition letters and selling authorities (evidence P-2 and evidence P-3), the basis for judges’ considerations, and the legal consequences of the Supreme Court Decision Number 2290 K/Pdt/ 2012 for debtors and creditors. The method used in this study was normative juridical research with a statutory approach and a case approach. The results of the systematic interpretive analysis showed that the debt recognition letter (evidence P-2) and selling authorities (evidence P-3) in the Supreme Court Decision Number 2290 K/Pdt/ 2012 could be declared invalid. Juridically, the judges’ considerations were considered insufficient in examining the truth of the events in the Supreme Court Decision Number 2290 K/Pdt/2012. The legal consequences that occurred after the verdict, the creditor could have collateral for the land-based on an invalid debt acknowledgment but legalized by the panel of judges in the decision. The legal consequence for the debtor, the legal action to defend the land that was carried out by him was considered an act against the law

Keywords


debt recognition letters, selling authorities, basic consideration of judges, legal consequences

Full Text:

PDF

References


Adonara, F. F. (2015). Prinsip Kebebasan Hakim dalam Memutus Perkara Sebagai Amanat Konstitusi. Jurnal Konstitusi, 12(2), 217-236.

Afrian, M. E., Hanifah, M., & Hendra, R. (2016). Kuasa Menjual Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Kredit Macet di Kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Hukum, 3(2), 1-15.

Aprilia, A. P., Permadi, I., Efendi, L. (2018). Status Hukum Hak Milik Atas Tanah Warga Negara Asing Dengan Meminjam Nama Warga Negara Indonesia. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,

(1), 15-21.

Arto, M. (2004). Praktek Perkara Perdata pada Pengadilan Agama. Cetakan V. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bakri, M. (2015). Pengantar Hukum Indonesia Jilid 2: Pembidangan dan Asas-Asas Hukum. Cetakan Kedua. Malang: UB Press.

Budiono, H. (2006). Perwakilan, Kuasa dan Pemberian Kuasa. Majalah Renvoi, 6.42. IV(3), 68-69.

Hadjon, P. M., & Djatmiati, T. S. (2005). Argumentasi Hukum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Harahap, M. Y. (2005). Hukum Acara Perdata. Jakarta: Sinar Grafika.

Latumenten, P. E. (2003). Kuasa Menjual dalam Akta Pengikatan Jual-Beli Lunas Tidak Termasuk Kuasa Mutlak. Jurnal Renvoi, 4, 36-42.

Makarao, M. T. (2004). Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata. Cetakan Kesatu. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Manan, A. (2008). Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Marzuki, P. M. (2011). Penelitian Hukum. Jakarta:Kencana

Prenada Media Group.

Mashudi, H., & Ali, C. (2001). PengertianPengertian Elementer Hukum Perjanjian Perdata. Bandung: Mandar Maju.

Meliala, D. S. (2007). Perjanjian Pemberian Kuasa menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Bandung: Penerbit Nuansa Aulia.

Mertokusumo, S. (1988). Hukum Acara Perdata Indonesia. Yogyakarta: Liberty.

Nurjannah, S. T. (2018). Eksistensi Hak Tanggungan Sebagai Lembaga Jaminan Hak Atas Tanah (Tinjauan Filosofis). Jurisprudentie, 5(1),

-205.

Permadi, I. (2016). Perlindungan Hukum Terhadap Pembeli Tanah Bersertifikat Ganda dengan Cara Itikad Baik Demi Kepastian Hukum.

Yustisia, 5(2), 448-467.

Prayudi, G. (2007). Seluk Beluk Perjanjian.Yogyakarta: Pustaka Pena.

Rifa’i, A. (2011). Penemuan Hukum Oleh Hakim Dalam Perspekif Hukum Progresif. Jakarta:Sinar Grafika.

Salim, H. S., & Nurbani, E. S. (2014). Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian Disertasi dan Tesis Buku Kedua. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Soeikromo, D. (2014). Proses Pembuktian Dan Penggunaan Alat-Alat Bukti Pada Perkara Perdata di Pengadilan. Jurnal Ilmu Hukum, 2(1), 124-136.

Suherman, A. (2019). Implementasi Independensi Hakim Dalam Pelaksanaan Kekuasaan Kehakiman. SIGn Jurnal Hukum, 1(1),

–51.

Supramono, G. (2014). Perjanjian Utang Piutang. Jakarta: Kencana.

Yuniarlin, P. (2012). Penerapan Unsur-Unsur Perbuatan Melawan Hukum Terhadap Kreditur Yang Tidak Mendaftarkan Jaminan Fiducia. Jurnal Media Hukum, 19(1), 1-11.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um019v5i2p348-359

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

  

View My Stats