Politik Simbolis Kasunanan

Hermanu Joebagjo

Abstract


Abstrak. Para Sunan telah kehilangan kekuasaan sosial politik maupun ekonomi,
namun mereka dapat menggunakan kekuasaannya. Hal ini diwujudkan dalam
permainan simbol-simbol politik, yang lazim disebut politik simbol. Hampir semua elit aristokrat Jawa memainkan politik simbolis, terutama setelah raja-raja di Vorstenlanden kehilangan wilayah konsentris mereka. Begitu pula kondisi yang dihadapi oleh Pakubuwana X. Otoritas yang dia miliki justru diolah dan dialihkan menjadi kekuatan pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan itu ditafsirkan sebagai simbol publik. Dalam politik simbolis terdapat dua unsur yang saling terkait, yakni simbol personal dan simbol publik. Kedua simbol itu memungkinkan masyarakat luas untuk mengakses informasi melalui perspektif politik maupun ekonomi. Kesempatan itu akan menumbuhkan kesadaran kritis.
Kata-kata kunci: politik, simbol, Kasunanan, Pakubuwana X

Abstract. The Sunans had lost their political-social and their economical-social  power, however they could still use their power. This is represented by producing the political-symbol, well-known as the symbolic politics. All Javanese aristocratic elites played the symbolic politic, mainly after the kings of Vorstenlanden losed their consentric areas. In addition, Pakubuwana X had the same condition. He changed and transformed his authority into the power of people’s empowerment. The empowerment could interpreted as public symbol. The symbolic politic divided into personal and public symbol. Both symbols might lead people to access information through political and economic perspectives. The chance would grow up the critical awareness.
Keywords: politic, symbol, Kasunanan, Pakubuwana X


References


Adam, A. 2003. Sejarah Awal Pers dan Kebangkitan Kesadaran Keindonesiaan 1855- 1913. Jakarta: Hasta Mitra, Pustaka Utan kayu & KITLV.

Azra, A. 2004. “Islam dan Negara: Eksperimen dalam Masa Modern, Tinjauan Sosio-Historis”, dalam Asep Gunawan (ed.), Artikulasi Islam Kultural. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Berybe, H.. 1997. “Politik, Konflik dan Jalan Keluar”, Prisma, No. 4, Tahun XXVI, April-Mei 1997.

Braudel, F. (1988). The Structures of Everyday Life, The Limits of the Posible. Civilization and Capitalism in 15th – 18th Century. Vol. 1. London: William Collins & Son.

Florida, N. K. 2003. Menyurat yang Silam Menggurat yang Menjelang: Sejarah sebagai Nubuat di Jawa Masa Kolonial. Yogyakarta: Bentang Budaya.

Giddens, A. 2004. The Constitution of Society: Teori Strukturasi untuk Analisis Sosial. Pasuruan: Pedati.

Gunawan. A (ed.). 2004. Artikulasi Islam Kultural: Dari Tahapan Moral

ke Periode Sejarah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hadisiswaja, A. 1939. Soerakarta Adiningrat. Surakarta: Poesaka Soerakarta & Islam Radja.

Hardiman, F. B. 2007. Filsafat Fragmentaris: Deskripsi, Kritik, dan Dekonstruksi. Yogyakarta: Kanisius.

Haryatmoko. 2003. Etika Politik dan Kekuasaan. Jakarta: Buku Kompas.

Houben, V.J.H. 2002. Keraton dan Kompeni: Surakarta dan Yogyakarta

-1870. Yogyakarta: Bentang Budaya.

Ismail, F. 2004. Pijar-Pijar Islam: Pergumulan Kultur dan Struktur. Yogyakarta: LESFI.

Kamdani (ed.). 2007. Islam dan Humanisme: Aktualisasi Humanisme Islam di Tengah Krisis Humanisme Universal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Karim, M. R. 1995. “Konflik Islam Kontemporer di Indonesia, Berbagai Variasi dan Kerumitannya”, Prisma, No.5, Mei 1995.

Keller, S. 1984. Penguasa dan Kelompok Elit: Peranan Elit-Penentu dalam

Masyarakat Modern. Jakarta: Rajawali.

Kumar, A. 1980. “Javanese Court Society and Politics in the Late Eighteenth Century: The Record of Lady Soldier. Part I: The Religious,

Social, and Economic Life of the Court”, Indonesia, No. 29, April 1980.

Kumar,A. 1985. The Diary of Javanese Muslim: Religion, Politics and the

Pesantren 1883-1886. Canberra: Faculty of Asian Studies, ANU.

Kuntowijoyo. 1996. Politik Simbolis Paku Buwana X, 1900-1915: Simbol

Personal dan Simbol Publik, Makalah disampaikan dalam

“Konggres Nasional Sejarah” di Jakarta, tanggal 11-15 November 1996, hlm. 1-28.

Kuntowijoyo. 2002. Selamat Tinggal Mitos Selamat Datang Realitas: Esai-Esai Budaya dan Politik. Bandung: Mizan.

Larson, G. D. 1990. Masa Menjelang Revolusi, Keraton dan Kehidupan Politik di Surakarta 1912-1942. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press & KITLV.

Latif, Yi. 2005. Inteligensia Muslim dan Kuasa: Genealogi Inteligensia

Muslim Indonesia Abad ke-20. Bandung: Mizan.

Mas‟ud, A. 2004. Intelektual Pesantren: Perhelatan Agama dan Tradisi.

Yogyakarta: LKiS.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um020v9i22015p179192

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Hermanu Joebagjo



Editorial office:
History Department, Faculty of Social Science,
Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5 Kota Malang 65145,  
Phone. (0341) 551312,
email: jsb.journal@um.ac.id
Website: http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya

P-ISSN 1979-9993
E-ISSN 2503-1147

  Creative Commons License
This work is licensed under a CC BY SA 4.0.

Web
Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats 

Flag Counter