Bangkitnya Tradisi Neo-Megalitik di Gunung Arjuna
Abstract
Abstrak: Pada masa Majapahit akhir di Jawa Timur muncul kembali tradisi keagamaan asli yaitu pemujaan terhadap gunung dan roh nenek moyang yang sebelumnya telah terdesak oleh agama Hindu Budha selama berabad-abad lamanya. Melemahnya pengaruh Hindu-Budha mendorong bangkitnya pemujaan terhadap roh nenek moyang yang memang tak pernah hilang ketika Hindu Budha berkembang. Kebangkitan pemujaan terhap Gunung dan kepercayaan terhadap roh Nenek Moyang pada masa Majapahit akhir ini melahirkan tinggalan-tinggalan arkeologis yang di kenal dengan tradisi Neo Megalithik. Salah satu tinggalan Neo megalithik yang masih ada sampai sekarang adalah tinggalan arkeologis di lereng Gunung Arjuno. Artikel ini berusaha mengungkap karakteristik dan fungsi situs-situs neo megalithik di lereng Gunung Arjuno tersebut.
Kata-kata Kunci: Neo-Megalithik dan Gunung Arjuno.
Abstract: the native religious life returned in the praying for the mountain and the spirit of the ancestor that is previously urged by the Hindu and Budha in the late of Majapahit period in East Java. The weakness of the Hindu-Budha influence encouraged the awakeness of the praying for the spirit of the ancestor when the Hindu-Budha grew up. The awakeness of the ancestor spirit praying contributed some archaelogical remains also best known as Neo-Megalithic tradition. One of Neo-Megalithic tradition which is found is the archaelogical remains in the Mountain of Arjuno. This article tends to reveal the characteristic and the function of Neo-Megalithic sties in the Arjuno Mountain.
Keywords: Neo-Megalithic tradition and Arjuno Mountain.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Cahyono, M.D. 1986, Latar Belakang Perkembangan Neo Megalithik pada Masa Majapahit Akhir, Skripsi tidak diterbitkan
Djafar, H. 2012, Masa akhir Majapahit, Girindrawarddhana & Masalahnya, Komunitas Bambu: Depok.
Himpunan Mahasiswa Arkeologi. 1990. Laporan PKGA: Pengamatan Kepurbakalaan Gunung Arjuna. Universitas Gajah Mada
Luki, D. T. 1989. Sekilas Tentang Kepurbakalaan Dilereng Timur Gunung Arjuno, Surabaya.
Munandar, A.A. 1990 Kegiatan Keagamaan di Pawitra: Gunung suci di Jawa Timur abad ke 14-15. Program Studi Arkeologi, Pascasarjana, Universitas Indonesia: Depok
Nugroho, H. 2008, Fungsi Situs Purbakala di lereng Timur Gunung Arjuna pada Masa Majapahit Akhir Abad XIV-XV M. Skripsi Tidak Diterbitkan
Soejono. 1984. Sejarah Nasional In-donesia Jilid I. Jakarta: Balai Pustaka.
Soekmono. 1981. Sejarah Kebudayaan Indonesia 2, Kanisius: Yogyakarta
Suleiman, S. 1982. Metode Penelitian Arkeologi, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional: Jakarta
Walsh, D. 2013, Kepercayaan Masyarakat Jawa Terhadap Gunung, (online diakses 10 Oktober 2014)
Yondri, L. 2014. Punden Berundak Gunung Padang, Jurnal Sosioteknologi Vol 13 Nomor 1 April 2014.
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um020v9i12015p79-87
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Marsudi Marsudi
Editorial office:
History Department, Faculty of Social Science,
Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5 Kota Malang 65145,
Phone. (0341) 551312,
email: jsb.journal@um.ac.id
Website: http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya
P-ISSN 1979-9993
E-ISSN 2503-1147
This work is licensed under a CC BY SA 4.0.