PEMBERONTAKAN PRRI SUMATRA SELATAN TANPA DEWAN GARUDA

Diki Tri Apriansyah, Farida Ratu Wargadalem

Abstract


Abstract: 

PRRI South Sumatra is part of the central PRRI. Initially, Barlian (Garuda Council) along with other leaders in Sumatra played a crucial role in demanding the central government to pay more attention to the regions. However, Barlian withdrew in the midst of its development, when it changed to insistence on the central government, until it become a PRRI rebellion. Under the leadership of Nawawi, PRRI South Sumatra rebellion extended until Bengkulu and MUBA. The purpose of this paper is to define how Barlian's attitude shifted to "neutral", and explain the PRRI rebellion process in South Sumatra. The methodology used was history, which consists of heuristic, data verification, interpretation, and writing. The results showed that Barlian's stance of choosing a peaceful path has resulted in his rejection of the form of violence taken by PRRI. PRRI in the South Sumatra region was part of the central PRRI rebellion under the leadership of Nawawi, with areas of struggle extending as far as Bengkulu and MUBA. The PRRI South Sumatra rebellion was difficult to be ceased by APRI, because it was based on guerrilla warfare. The rebellion ended along with the weakening and disappearance of PRRI, and other factors.

 

 

PRRI Sumsel adalah bagian dari PRRI pusat. Pada awalnya Barlian (Dewan Garuda) mempunyai peran penting bersama pemimpin lainnya di Sumatera, dalam menuntut pemerintah pusat agar lebih memperhatikan daerah. Namun, pada perkembangannya Barlian menarik diri, ketika berubah menjadi menuntut keras kepada pusat, hingga menjadi pemberontakan PRRI. PRRI Sumsel di bawah pimpinan Nawawi memberontak hingga Bengkulu dan MUBA. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menjelaskan bagaimana perubahan sikap Barlian menjadi “netral”, dan bagaimana proses pemberontakan PRRI di Sumsel. Metodenya adalah sejarah, yang terdiri heuristik, verifikasi data, interpretasi, dan penulisan. Hasilnya menunjukkan penolakan Barlian atas bentuk kekerasan yang diambil oleh PRRI, karena memilih jalan damai. PRRI di wilayah Sumsel merupakan bagian dari pemberontakan PRRI pusat di bawah pimpinan Nawawi, dengan wilayah perjuangan hingga Bengkulu dan MUBA. Pemberontakan PRRI Sumsel sulit diakhiri oleh APRI, karena berbasis perang gerilya. Pemberontakan berakhir seiring dengan lemah dan lenyapnya PRRI, dan faktor lainnya.


Keywords


Pemberontakan PRRI; Netral; PRRI Sumsel

References


Arsip:

ANRI. 2012. Bundel Syafruddin Prawiranegara Nomor Arsip: 04

Koran:

Suara Rakjat Sumatra (Palembang, 1958)

Batanghari Sembilan (Palembang, 1960)

Chandra, Ryllian. 2015. Kontestasi Politik Di Palembang 1950-1970: Dinamika Politik Islam Dari Liberal Sampai Transisi Menuju Orde Baru. Yogyakarta: Idea Press Yogyakarta

Djarab, Hendarmin. 2004. Mendahului Semangat Zaman : Letkol Barlian (Panglima TT II Sriwijaya 1956-1958). Jakarta: Cikal Media.

Haris, Yusman. 2010. Pergolakan-Pergolakan Di Daerah Musi Banyuasin. Palembang: Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin.

Kahin, Audrey. 2008. Dari Pemberontakan Ke Integrasi : Sumatera Barat dan Politik Indonesia (1926-1998). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Kahin, Audrey dan Kahin, Goerge McT. 1997. Subversi Sebagai Politik Luar Negeri: Menyingkap Keterlibatan CIA di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Leirissa, R.Z. 1991. PRRI/Permesta Membangun Indonesia Tanpa Komunis. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti

Pangabean, M. 1993. Berjuang dan Mengabdi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Rosidi, Ajip. 2011. Sjafruddin Prawiranegara Lebih Takut Kepada Allah SWT. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya

Sugono, D., dkk. (2008) Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Jurnal:

Apipudin, A. (2016) ‘Daud Beureu’eh and The Darul Islam Rebellion in Aceh’, Buletin Al-Turas, 22(1), pp. 145–167. doi: 10.15408/bat.v22i1.7221.

Chandra, R. (2016) ‘KARET PALEMBANG ’:, 1, pp. 21–45.

Doeppers, D. F. (1972) ‘An Incident in the PRRI/Permesta Rebellion of 1958’, Indonesia, 14(14), p. 182. doi: 10.2307/3350738.

Fauziyah, A., Yusuf, S. and Alian, A. (2020) ‘Peranan Letnan I Nawawi Manaf Di Bengkulu Pada Masa Revolusi Fisik Tahun 1945-1949’, Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya, 10(1), p. 67. doi: 10.25273/ajsp.v10i1.4343.

Irawan, B. B. (2006) ‘Perkembangan Demokrasi Di Indonesia’, Perspektif, 5(3), pp.

–64. Available at: http://jurnal.untagsmg.ac.id/index.php/hdm/article/viewFile/312/364.

Kaban, R. (2000) ‘PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA’, Perspektif, 5(3), pp. 158–169. Available at: http://jurnal-perspektif.org/index.php/perspektif/article/view/243.

Maulida, F. H. (2018) ‘Hitam Putih Prri-Permesta: Konvergensi Dua Kepentingan Berbeda 1956-1961’, Paradigma, Jurnal Kajian Budaya, 8(2), p. 174. doi: 10.17510/paradigma.v8i2.180.

Sartono, K. E. (2009) ‘Kajian Konstitusi Indonesia Dari Awal Kemerdekaan Sampai Era Reformasi’, Humanika, 9(1), pp. 93–106. doi: 10.21831/hum.v9i1.3786.

Wawancara

Fuad, Laki-laki, 77 Tahun, tanggal wawancara: 28 Maret 2020, Mantan Ajudan M Qorik.

Harom Basri, Laki-laki, 78 Tahun, tanggal wawancara: 29 Maret 2020, Mantan Ajudan M. Qorik.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um020v14i22020p32-44

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Sejarah dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Editorial office:
History Department, Faculty of Social Science,
Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5 Kota Malang 65145,  
Phone. (0341) 551312,
email: jsb.journal@um.ac.id
Website: http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya

P-ISSN 1979-9993
E-ISSN 2503-1147

  Creative Commons License
This work is licensed under a CC BY SA 4.0.

Web
Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats 

Flag Counter