PERUBAHAN BIROKRASI MARGA WILAYAH MUSI ULU DI AFDEELING PALEMBANGSCHE BOVENLANDEN 1906-1942

Berlian Susetyo, Ravico Ravico

Abstract


Marga is the lowest level of government system led by a pesirah  as the head of the clan that has existed since the Sultanate of Palembang Darussalam which refers to the Simbur Cahaya Act made by Queen Sinuhun Sending in 1630. After the Sultanate of Palembang Darussalam fell to the Dutch in 1821, the Dutch East Indies colonials replaced it with The Palembang Karesidenan. The clan government continued the Dutch so as to form new clans based on colonial interests. This research uses historical research methods with steps: heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. The results showed that there was the formation of a new clan, namely the Kepungut Tiang clan, combining the Ark Pumpung clan with the Middle Kepungut Tribe. Then the clans in Musi Ulu were included in the  onder district  (Muara Beliti, Semangus and Terawas). Then the clans that are in  semangus district onder are replaced and put into the muara kelingi district onder.  Finally, the clan Sindang Kelingi Ilir was raised to the status of  onder Afdeeling  Musi Ulu.

Marga ialah sistem pemerintahan tingkat terendah yang dipimpin seorang pesirah sebagai kepala marga yang telah ada sejak Kesultanan Palembang Darussalam yang mengacu pada Undang-Undang Simbur Cahaya dibuat oleh Ratu Sinuhun Sending tahun 1630. Setelah Kesultanan Palembang Darussalam jatuh ke tangan Belanda tahun 1821, kolonial Hindia Belanda mengganti dengan Karesidenan Palembang. Pemerintahan marga tetap diteruskan Belanda sehingga membentuk marga-marga baru berdasarkan kepentingan kolonial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan langkah-langkah: heuristik, kritik sumber, intepretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pembentukan marga baru yaitu marga Tiang Pumpung Kepungut, menggabungkan marga Tiang Pumpung dengan Suku Tengah Kepungut. Kemudian marga-marga di Musi Ulu dimasukan ke dalam wilayah onder district (Muara Beliti, Semangus dan Terawas). Lalu marga-marga yang berada di onder district Semangus diganti dan dimasukkan ke onder district Muara Kelingi. Terakhir, marga Sindang Kelingi Ilir dinaikkan statusnya menjadi ibukota Onder Afdeeling Musi Ulu.


Keywords


Perubahan; Marga; Musi Ulu; Afdeeling Palembangsche Bovenlanden

References


Buku dan Jurnal

Abdullah, Ma’moen, Bandiman, Djumiran, Wenny Ma’moen, Ping Harifin, and Alimansyur. 1992. Sejarah Daerah Sumatera Selatan. Palembang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Apriyanti, E. dan Dienaputra, R. D. 2015. “Pemerintahan Marga Di Lubuklinggau Tahun 1855-1983.” Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya. Vol. 2, No. 7, hlm. 233–248.

Hidayah, Zulyani, dan Hari Radiawan. 1993. Sistem Pemerintahan Tradisional Daerah Sumatera Selatan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Irwanto, D. 2018. “Malaise Dan Lambang Kekayaan Ekonomi Penguasa Lokal Di Palembang, 1929–1942.” Lembaran Sejarah, Vol. 1, No. 13, hlm. 48-71.

Ismail, Arlan. 2004. Marga Di Bumi Sriwijaya. Palembang: UNANTI PRESS.

Laely, Nur. 2018. “Sistem Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda Di Onderafdeling Bonthain 1905-1942.” Jurnal Pendidikan (3):1–20.

Muhidin, R. 2018. “Penamaan Marga Dan Sistem Sosial Pewarisan Masyarakat Sumatera Selatan.” Jurnal Kebudayaan, Vol. 2, No. 12, hlm. 161–175.

Mulyani, Lilis. 2000. “Struktur Pemerintahan Marga.” Pp. 18–62 in Antara Desa dan Marga: Pemilihan Struktur pada Perilaku Elit Lokal di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Jakarta: PMB-LIPI.

Panji, K. A. R., dan Sri Suriana. 2014. “Sejarah Karesidenan Palembang.” Tamaddun, Vol. 2, No. 14, hln. 1-16.

Ravico. 2015. “Konflik Elit Politik Di Kesultanan Palembang Darussalam Tahun 1803-1821.” Tamaddun XIV(2):39–66.

Ravico, R. dan Susetyo, B. 2021. “Sejarah Pembangunan Jalur Kereta Api Sebagai Alat Transportasi Di Sumatera Selatan Tahun 1914-1933.” Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya, Vol. 1, No. 11, hlm. 68-82.

Sulasman. 2014. Metodologi Penelitian Sejarah: Teori, Metode Dan Contoh Aplikasi. Bandung: Pustaka Setia.

Zed, M. 2003. Kepialangan Politik Dan Revolusi; Palembang 1900-1950. edited by E. D. A. Wisesa. Jakarta: LP3ES.

Arsip dan Dokumen

Keizer, W. G. N. De. 1927. “Onderscheidingen Aan Inlanders En Vreemde Oosterlingen.” De Lokomotief Eerste Blad, September 3, 27.

Nijhoff, Martinus. 1913. Adatrechtbundel VI Sumatera: Bezorgd Door De Commissie Voor Het Adatrecht. Leiden: Nederlands-Indie.

Rapport nopens Den Aanleg van Staatsspoorwegen in Zuid-Sumatera Deel II. 1911. Landsdrukkerij-Batavia

Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indie 1847. Landsdrukkerij-Batavia.

Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indie 1907. Landsdrukkerij-Batavia.

Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indie 1909. Landsdrukkerij-Batavia.

Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indie 1913. Landsdrukkerij-Batavia.

Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indie 1914. Landsdrukkerij-Batavia.

Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indie 1917. Landsdrukkerij-Batavia.

Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indie 1919. Landsdrukkerij-Batavia.

Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indie 1921. Landsdrukkerij-Batavia.

Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indie 1934. Landsdrukkerij-Batavia.

Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indie 1935. Landsdrukkerij-Batavia.

Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indie 1936. Landsdrukkerij-Batavia.

Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indie Eerste Gedeelte 1942. Landsdrukkerij-Batavia.

Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indie Tweede Gedeelte 1942. Landsdrukkerij-Batavia.

Royen, J. W. Van. 1927. Palembangsche Marga En Haar Gronden Waterrechten. Leiden: Adriants Boekhandel.

Staatsblad van Nederlandsch-Indie 1906 no. 466. Landsdrukkerij-Batavia.

Staatsblad van Nederlandsch-Indie 1911 no. 601. Landsdrukkerij-Batavia.

Staatsblad van Nederlandsch-Indie 1914 no. 213. Landsdrukkerij-Batavia.

Staatsblad van Nederlandsch-Indie 1918 no. 612. Landsdrukkerij-Batavia.

Staatsblad van Nederlandsch-Indie 1934 no. 186. Landsdrukkerij-Batavia.

Website

https://www.delpher.nl sebagai sarana menelusuri sumber arsip dan dokumen.

https://digitalcollections.universiteitleiden.nl sebagai sumber foto/gambar




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um020v15i22021p305-320

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Sejarah dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Editorial office:
History Department, Faculty of Social Science,
Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5 Kota Malang 65145,  
Phone. (0341) 551312,
email: jsb.journal@um.ac.id
Website: http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya

P-ISSN 1979-9993
E-ISSN 2503-1147

  Creative Commons License
This work is licensed under a CC BY SA 4.0.

Web
Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats 

Flag Counter