RITUAL TARI TAUH DALAM KENDURI SKO (STUDI INTERPRETIVISME SIMBOLIK: MASYARAKAT DESA LOLO HILIR)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan simbol dan makna dari ritual tari tauh pada kenduri sko yang dilaksanakan di Desa Lolo Hilir. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian yang digunakan adalah etnografi, yang bertujuan untuk memahami ritual Tari Tauh secara alamiah sesuai dengan apa yang ada di lapangan, maka interaksi antara peneliti dengan masyarakat yang diteliti bersifat sewajarnya dan tanpa direkayasa (perspektif emik). Teknik pemilihan informan yaitu dengan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan secara observasi, dan melakukan wawancara, dan dokumentasi. Analisis yang dipakai dalam dalam penelitian ini adalah Analisis etnografi yang dikemukakan oleh Clifford Geertz. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat adanya makna dan simbol dari emik dan etik. Dari segi emik makna dan simbol dalam tari tauh yaitu: (1) penyampaian pesan, (2) memanggil roh Nenek Moyang, (3) sumbe Nenek Moyang, (4) kedatangan roh Nenek Moyang, (5) penyadaran, dan (6) mendorong pemuda tareak. Sementara itu Makna dab simbol tari tauh secara etik yaitu: (1) animisme, (2) sinkretisme, (3) solidaritas, dan (4) identitas.
This study aims to describe and explain the meaning of the symbols and rituals tari tauh on the kenduri sko held in Desa of Lolo Hilir. This study used a qualitative approach. This type of research is ethnography, which aims to understand the rituals tari tauh naturally in accordance with what is in the field, the interaction between researchers with the communities studied are appropriately and without engineered (emic perspective). Techniqal selection informants with purposive sampling. Data collection is done by observation, interviews, and documentation. The analysis used in this study is an ethnographic analysis put forward by Clifford Geertz. The results of this study indicate that there is a sense of purpose and a symbol of emic and ethics. In terms of emic meanings and symbols in tari tauh namely: (1) the delivery of the message, (2) call the spirits Ancestors, (3) sumbe Ancestors, (4) the arrival spirit Ancestors, (5) media awareness, and (6) encourage youth to tareak. While the meaning of the symbol and tari tauh ethical namely: (1) animism, (2) syncretism, (3) solidarity, and (4) identity.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Achmad F, S. 2005. Antropologi Kontemporer. Jakarta: Kencana.
Afifah, A. 2012. “Tari Pasambahan dan Falsafah Minang dalam Perspektif Alim Ulama Kota Padang”. Skripsi. FBS-UNP
Agus, B. 2006. Agama Dalam Kehidupan Manusia (Pengantar Antropologi Agama). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Azrina, D. 2011. “Bentuk Penyajian Tari Tauh dalam Upacara Kenduri Sko di Desa Lolo Gedang Kecamatan Gunung Raya Kabupaten Kerinci”. Skripsi. Universitas Negeri Padang.
Boyke, B.2013. Studi terhadap Adanya Dua Versi Rentak Kudo untuk Acara Pernikahan di Desa Rawang. E-Jurnal Sendratasik FBS .Universitas Negeri Padang. Vol 2 (1):91-100
Bungin, B. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persanda.
Depati Kartaudo, A. 2010. Undeang-Undeang Dusun Lulo.
Doyle. P. J. 1994. Teori Sosiologi Klasik dan Modern (Terj, Robert.M .Z. Lawang). Jakarta: Gramedia Pustaka.
Fathoni, H. A. 2006. Antropologi Sosial Budaya. Jakarta : PT Rineka Cipta
Haviland, W. A. 1985. Edisi Ke Empat Antropologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Horton, P.B & Hunt, C.I. 2009. Sosiologi. Jakarta: Erlangga.
Idrus, M. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Eirlangga.
L.Pals, D. 2011. Seven Theories of Relegion. Yogyakarta: IRCiSoD
Laiya, B. 1984. Solidaritas Kekeluargaan Dalam Salah Satu Masyarakat Desa di Nias-Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Masruri, M. 2013. Kosmologi Danyang Masyarakat Desa Sekoto dalam Ritual Bersih Desa. Dinas Pendidikan Kabupaten Jepara. Jurnal Penelitian. Vol. 7 (2):225-250
Nur S. 2007. Mahzab-mahzab Antropologi. Yogyakarta: Lk.
Ramadani, Y. 2009. “Ritual Tari Asyeik pada Masyarakat Kelurahan Pondok Tinggi.” Skripsi. FIS-UNP
Sepdwiko, D. 2016. “Hadirnya Musik Gong Perunggu dalam Upacara Adat Kenduri Sko pada Masyarakat Kerinci Provinsi Jambi.” E-jurnal. Program Studi Sendratasik Universitas PGRI Palembang.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.
Tari Tauh. Musik Tradisional Daerah Kerinci Jambi Sebagai Pengiring Tari Tauh - Pendidikan dan Seni Budaya. Online. diakses: 23 Desember 2015
Yasin, A. 1999. Penelitian Etnografi : Pengantar Penelitian. Padang: DIP Universitas Negeri Padang.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Leonardo Pranata Rizal Ikhsan
Editorial office:
History Department, Faculty of Social Science,
Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5 Kota Malang 65145,
Phone. (0341) 551312,
email: jsb.journal@um.ac.id
Website: http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya
P-ISSN 1979-9993
E-ISSN 2503-1147
This work is licensed under a CC BY SA 4.0.