KONSELING KELUARGA DENGAN PENDEKATAN BEHAVIORAL: STRATEGI MEWUJUDKAN KEHARMONISAN DALAM KELUARGA

Sestuningsih Margi Rahayu

Abstract


Keharmonisan keluarga merupakan keinginan dari setiap individu dalam membentuk keluarga. Kesadaran peran dan fungsi serta menerima keadaan dan keberadaan menjadi pondasi yang kuat dalam menjalankan rumah tangga. Dalam mewujudkan rumah tangga yang harmonis sering terjadi fenomena problematika dalam keluarga seperti pertengkaran, cemburu, perselingkuhan, perbedaaan pendapatan, perbedaan prinsip hidup dan sampai pada tindakan mengakhiri pernikahan atau bercerai. Problematika yang terjadi di dalam kehidupan rumah tangga harus segera di selesaikan agar keharmonisan keluarga tetap terjaga dan terwujud. Konseling keluarga dengan pendekatan behavioral digunakan sebagai proses intervensi terhadap masalah yang menggangu keharmonisan keluarga. Konseling keluarga dengan pendekatan behavioral dalam mewujudkan keharmonisan keluarga meliputi konsep keharmonisan keluarga, konseling keluarga, pendekatan behavioral.

Keywords


behavioral; keharmonisan; konseling keluarga

Full Text:

PDF

References


Agustian, H. (2013). Gambaran Kehidupan Pasangan yang Menikah di Usia Muda di Kabupaten Dharmasraya. Spektrum PLS, 1(1), 205-217.

Corey G. (2005) Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: Refika Aditama.

Daradjat, Z. (1994). Problema Remaja Indonesia. Jakarta : PT. Bulan Bintang.

Gunarsa, SD. (2000). Psikologi untuk Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia.

Latipun. (2001). Psikologi Konseling. Malang: UMM Press.

Nick. (2002). Keluarga Kokoh dan Bahagia. Batam: Interaksara.

Pribadi, S. (1991). Filsafah Kehidupan Berkeluarga. Bandung: Yayasan Sekolah Bijaksana.

Pujosuwarno, S. (1994). Bimbingan Konseling Keluarga. Yogyakarta: Menara Mas Offset.

Surya, M. (2003). Teori-Teori Konseling. Bandung: CV Pustaka Bani.

Willis, S (2008). Konseling Keluarga (Family Counseling). Bandung: Alfabeta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.