IMPLEMENTASI TEKNOLOGI PERANGKAP HAMA BERTENAGA SURYA DAN MESIN PEMERAS JERUK DI KEBUN PETIK JERUK GARUM, KABUPATEN BLITAR

Yanuar Rohmat Aji Pradana

Abstract


UMKM Wisata Petik Jeruk Mak War yang berada di Combong, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar memiliki luas lahan perkebunan 4000 m2 yang ditumbuhi hampir 600 pohon jeruk keprok siem dengan total hasil panen 12 ton buah jeruk per tahun dan secara geografis sangat potensial karena berada di pusat Kabupaten Blitar dan dilalui jalur provinsi. Permasalahan yang sedang dihadapi adalah serangan hama lalat buah (Bractocera sp.) yang membuat buah rusak dan busuk serta mengakibatkan pemilik kehilangan lebih dari 10 persen hasil panen per tahun karena buah tidak layak konsumsi. Selain itu, pandemi COVID-19 juga membuat angka kunjungan wisata menurun secara signifikan hingga 30 persen dan terus bertambah seiring dengan bertambahnya kasus positif COVID-19 di Indonesia. Hal ini memaksa pemilik untuk menjual jeruk hasil panen dengan harga rendah karena belum memiliki mesin pengolah jeruk mengingat usia usaha yang masih muda. Oleh karena itu, permasalahan mitra akan diatasi dengan pelatihan implementasi LED-based insect trap bertenaga surya serta penerapan teknologi pengolahan buah jeruk menjadi minuman maupun konsentrat dalam bentuk mesin pemeras jeruk otomatis untuk meningkatkan nilai jual dan memperpanjang usia produk jeruk, sehingga buah jeruk tidak kehilangan kandungan rasa dan gizi karena penyimpanan yang terlalu lama. Dengan upaya ini, diharapkan pengelola kebun dapat meningkatkan penghasilan dengan menjual produk olahan jeruk. Metode pelaksanaan yang direncanakan berjalan 9 bulan mencakup pemecahan masalah aspek manajemen dan produksi, meliputi: (1) analisis kebutuhan mitra, (2) perancangan perangkap hama bertenaga surya dan mesin pemeras jeruk, (3) fabrikasi mesin (4) uji performa dan transfer teknologi, (5) penerapan mesin kepada mitra dan (6) evaluasi hasil.            


Full Text:

PDF

References


Anonim. (2013). http://petunjukpraktisbudidaya.blogspot.com/2013/05/lalat-buah-bactrocera-sp.html.

Direktorat Perlindungan Hortikultura. (2002). Pedoman Pengendalian Hama Lalat Buah. Jakarta

Haitami H., Ulfa A., Muntaha A. (2017). Kadar vitamin C jeruk sunkist peras dan infused water. Medical Laboratory Technology Journal 3(1) 2017: 98-102.

Putra. 1997. Hama Lalat Buah dan Pengendaliannya. Kanisius. Yogyakarta.

Sahetapy, B., Uluputty, M.R., dan Naibu L.(2019). Identifikasi lalat buah (Bactrocera sp.) asal tanaman cabai (Capsicum annuum L.) dan belimbing (Averrhoa carambola L.) Di Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Agrikultura, 30 (2): 63-74

Shahabuddin. (2012). Teknik pengendalian lalat buah Bactrocera sp. (diptera : tephritidae) pada pertanaman cabai menggunakan perangkap dengan isyarat kimia dan visual. J. Agroland 19 (1) : 56 – 62.

Silvia, E. I. (2013). Efektifitas buah jeruk siem madu dalam mengurangi pembentukan plak. Dentistry E-Journal. 2 (1) 2013: 1-6.

Wariyah, C. (2010). Vitamin c retention and acceptability of orange (Citrus nobilis var. microcarpa) juice during storage in refrigerator. Jurnal Agrisains Vol.1 No.1.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um080v3i12022p67-75

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Alamat Editorial:
Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5 Kota Malang 65145,
Phone. (0341) 551312 psw 298,
email: jtmp@um.ac.id
Website: http://journal2.um.ac.id/index.php/JP2T/index

E-ISSN 2686-1232

Creative Commons License

This work is licensed under a CC BY SA 4.0.

View My Stats