Model Kepemimpinan Kolektif Pesantren Studi Kasus Pada Pesantren Al-Adzkiya’ Nurus Shofa Karang Besuki Kecamatan Sukun Kabupaten Malang

Norma Sholihah, Rezka Arina Rahma

Abstract


Abstrak

Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga di jalur nonformal yang berbasis keagamaan dengan mempelajari nilai-nilai keislaman. Di dalam pesantren diterapkan model kepempimpinan untuk mengelola seluruh kegiatan yang ada. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengkaji model kepemimpinan kolektif di pesantren. Lokasi penelitian adalah di Pesantren Al-Adzkiya’ Nurus Shofa Karang Besuki Kecamatan Sukun Kabupaten Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis pendekatan studi kasus. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumen. Analisis data pada penelitian ini menggunakan model interaktif dari Miles and Huberman. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa (1) Peran para pemimpin kolektif yang ada di pondok pesantren meliputi: berusaha menjalankan visi dan misi, menyusun struktur kepengurusan, menggerakkan para santri, mengambil sebuah keputusan, dan bertanggung jawab di berbagai kegiatan pondok; (2) Kepemimpinan kolektif dalam proses pengambilan keputusan mencakup identifikasi masalah, mendefinisikan masalah pada forum, mengumpulkan ide dan gagasan,  memilih solusi yang paling tepat untuk memutuskan, dan memberikan hasil putusan yang sudah disepakati oleh para ketua pondok atau pemimpin kolektif yang ada di Pondok Pesantren Anshofa; (3) Faktor kepemimpinan kolektif dipengaruhi oleh faktor pendukung secara internal meliputi kiai dan santri, sedangkan secara eksternal berupa sarana dan prasarana. Sedangkan faktor penghambat adalah kurangnya komunikasi, adanya santri yang kurang taat, dan stigma dari masyarakat.

 

Abstract

Islamic boarding schools are one of the non-formal institutions based on religion by studying Islamic values. In the pesantren, a leadership model is applied to all existing activities. The purpose of this analysis is to examine the collective leadership model in pesantren. The research location is Pesantren Al-Adzkiya’ Nurus Shofa Karang Besuki, Sukun District, Malang Regency. The method used in this research is qualitative with a case study approach. The research used data interview techniques such as interviews, observation, and document study. Data analysis in this study used an interactive model from Miles and Huberman. The results of the study indicate that (1) the role of collective leaders in the Islamic boarding school includes: trying to carry out the vision and mission, compiling the management structure, mobilizing the students, making decisions, and being responsible for various activities of the boarding school; (2) collective leadership in the decision-making process includes problems, defining problems in the forum, collecting ideas and ideas, choosing the most appropriate solution to decide, and providing the results of decisions that have been agreed upon by the head of the boarding school or collective leaders in Pondok Pesantren Anshofa; (3) the leadership factor is built by supporting factors internally including Kiai and students, while externally in the form of facilities and infrastructure. In comparison, the inhibiting factors are the lack of communication, the presence of disobedient students, and the stigma from society.


Keywords


model kepemimpinan kolektif; pendidikan; pesantren

Full Text:

PDF

References


Amirullah. (2015). Kepemimpinan dan Kerja Sama Tim. Mitra Wacana Media.

Aziz, S., & Fajriyah, F. (2017). Kebijakan Peningkatan Mutu Santri melalui Pendidikan Berbasis Entrepreneurship. Ta’allum: Jurnal Pendidikan Islam, 5(2), 351–368. https://doi.org/10.21274/taalum.2017.5.2.351-368

Costantina, Y. C. (2018). Model Pengambilan Kebijakan Sekolah di SDN Grobogan 2 Madiun. Muslim Heritage, 2(2), 235. https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v2i2.1110

Herman, D. M. (2013). SEJARAH PESANTREN DI INDONESIA. Jurnal Al-Ta’dib, 6(2).

Nugroho, M. A. (2015). PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI KASUS PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT BANDENG JUWANA). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 5(1), 10.

PDPP. 2016. Statistik Pesantren. Jakarta: Pdppkemenag. (Online), (http://pbsb.ditpdpontren.kemenag.go.id/pdpp/profil/3229), diakses 20 Maret 2019

Rivai, V., & Mulyana, D. (2009). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Rajawali Press.

Soebahar, P. D. A. H. (2013). Modernisasi Pesantren: Transformasi Kepemimpinan Kiai dan Sistem Pendidikan Pesantren. Lkis Pelangi Aksara.

Sudjana. (2012). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Cetakan Ke-25 (25th ed.). CV. Alfabeta.

Syafe’i, I. (2017). PONDOK PESANTREN: Lembaga Pendidikan Pembentukan Karakter. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 61. https://doi.org/10.24042/atjpi.v8i1.2097

UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. (n.d.). SIMKeu KEMENDIKBUD. Retrieved September 30, 2020, from http://simkeu.kemdikbud.go.id/index.php/peraturan1/8-uu-undang-undang/12-uu-no-20-tahun-2003-tentang-sistem-pendidikan-nasional

Zahroin, L. E. (2018). Kepemimpinan kolektif: Studi model kepemimpinan Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang Jawa Timur. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um041v15i2p64-73

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Pendidikan Nonformal

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International Licenseweb
stats View My Stats