KAJIAN PENAMBAHAN ABU BONGGOL JAGUNG YANG BERVARIASI DAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK BETON MEMADAT SENDIRI (SELF – COMPACTING CONCRETE)

Nindi Fakhrunisa, Boedya Djatmika, Adjib Karjanto

Abstract


Pembangunan di Indonesia seperti saat ini memunculkan keperluan pemakaian beton yang cukup besar dan cepat. Upaya penyelesaian  masalah tersebut dengan membuat beton jenis self - compacting concrete. Beton SCC adalah beton yang memiliki nilai slump cukup tinggi sehingga mampu mengisi ruang-ruang sempit tanpa harus adanya pemadatan. Pembuatan beton SCC diperlukan superplasticizer atau bahan tambah lainnya. Dan pada penelitian ini beton SCC ditambahkan abu bonggol jagung dan dapat mengurangi pemakaian semen yang merupakan penyumbang polusi udara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui presentase unsur kimia abu bonggol jagung,  mengetahui sifat fisik beton SCC, nilai kuat tekan dan modulus elastisitas beton SCC, komposisi campuran beton SCC pada kuat tekan rencana fc’ 30 MPa, perbedaan sifat fisik dan mekanik beton SCC dengan penambahan abu bonggol jagung yang bervariasi dan, dan kadar abu bonggol jagung optimum yang menghasilkan kinerja terbaik. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental. Dengan variasi penambahan abu bonggol jagung 0 persen, 4 persen, 8 persen, 12 persen dan superplaticizer 0,8 persen.  Benda uji yang digunakan Ø 7,5 cm x 15 cm sebanyak 60 benda uji dan Ø 15 cm x 30 cm sebanyak 8 benda uji. Pengujian beton SCC dilakukan dengan menguji sifat fisik berupa slump flow, berat volum, porositas, sedangkan sifat mekanik yaitu kuat tekan yang dilakukan pada umur 7, 14, dan 28 hari dan modulus elastisitas pada umur 28 hari. Hasil Penelitian didapatkan (1) Presentase kimia abu bonggol jagung yang dominan yaitu pada unsur kalium sebesar 81,2 persen, (2) Hasil pengujian sifat fisik beton SCC dengan penambahan abu bonggol jagung memenuhi persyaratan dari masing-masing pengujian, (3) Nilai kuat tertinggi umur 28 hari didapatkan pada kadar abu bonggol jagung 4 persen sebesar 36,25 MPa, dan nilai modulus elastisitas umur 28 hari didapatkan pada kadar abu bonggol jagung 4 persen sebesar 20.078,37 MPa, (4) Campuran beton SCC kadar 4 persen dan 8 persen umur 28 hari melebihi fc’ 30 MPa. (5) Uji hipotesis berat volume, porositas, dan kuat tekan tidak terdapat perbedaan yang signifikan, namun pada modulus elastisitas ada perbedaan secara signifikan dengan Sig kurang dari 0,05. (6) Kadar abu bonggol jagung yang menghasilkan kinerja terbaik adalah pada kadar 4 persen.

 Kata Kunci: abu bonggol jagung, beton SCC, sifat fisik, sifat mekanik

 


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um071v23i22018p%25p

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats