VARIASI PERUBAHAN FONOLOGIS NAMA BUAH-BUAHAN DALAM BAHASA JAWA DIALEK LUMAJANG, DIALEK MALANG, DAN DIALEK KEDIRI
Cicik Tri Jayanti, Diah Arizona, M. Khilmi Fuadi, Rosalia Ayuning Wulansari, Sumiyanti R. Yaku Danga, Syifaul Jannah
Abstract
Nama buah-buahan tidak termasuk ke dalam daftar 200 kosakata dasar swadesh. Kendati demikian, perbedaan nama buah-buahan di tingkat dialek pada daerah yang berbeda merepresentasikan adanya tingkat kedekatan antardaerah tersebut. Secara umum, penelitian ini berangkat pada pertanyaan tentang fakta pembeda terkait perbedaan nama buah-buahan yang ada di tiga daerah, yakni Lumajang, Malang, dan Kediri.
Untuk selanjutnya, terdapat dua tujuan khusus, yakni mendeskripsikan (1) perubahan fonologis nama buah-buahan dalam bahasa Jawa dialek Lumajang, dialek Malang, dan dialek Kediri dan (2) persentase perbedaan fonologis nama buah-buahan dalam bahasa Jawa dialek Lumajang, dialek Malang, dan dialek Kediri dengan menerapkan analisis dialektometri segitiga.
Pendekatan metodologis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan pengumpulan data yang dipakai adalah metode lapangan langsung agar data yang dihimpun benar-benar mengambarkan fakta bahasa terkini yang ada. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode dialektometri segitiga. Metode ini memakai bilangan hasil sebagai dasar pemilahannya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat beberapa perubahan bunyi dalam bahasa Jawa. Perubahan tersebut meliputi Aferesis, Anaptisis dan vowel raising, Vowel Lowering, Epentesis, Protesis, Apokop, Epentesis, dan Sinkop. Kesejumlah data yang terhimpun menunjukkan dua kategori hasil, yakni (1) rumusan kurang dari 20% yang sama artinya dengan asal bahasa yang sama dan perbedaan hanya ada di tingkat dialek dan (2) kategori 21–30% mengacu adanya perbedaan wicara, yaitu pada dialek Malang dan dialek Kediri, dan antara dialek Kediri dan dialek Lumajang)
Kata kunci: bahasa Jawa, dialek, dialektometri, perubahan fonologis
Ayatrohaedi. 2002. Penelitian Dialektologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Basrowi dan Sukidin. 2002. Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro. Surabaya: Insan Cendikia.
Campbell, Lyle. 1998. Historical Linguistics. Edinburgh: Edinburgh University Press.
Chaer, Abdul dan L. Agustina. 2004. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Crowley, Terry. 1992. An Introduction to Historical Linguistics. Oxford: Oxford University Press.
Fernandez, Inyo Yos. 1996. Relasi Historis Kekerabatan Bahasa Flores: Kajian Linguistik Historis Komparatif Terhadap Sembilan Bahasa di Flores. Flores: Nusa Indah.
Lauder, Multamia. R.M.T. 2001. Pemetaan dan Distribusi Bahasa-bahasa di Tangerang. Jakarta: Pusat Bahasa Jakarta.
Ningsih, N S Purwita. 2013. Skripsi Pemetaan Bahasa Jawa Dialek Mataraman di Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri Jawa Timur. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Susiati, dan Risma Iye. 2018. Kajian Geografi Bahasa dan Dialek di Sulawesi Tenggara: Analisis Dialektometri. Jurnal Gramatika. (VI), (2), (Online), diakses 25 Maret 2019.
BASINDO : Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Indonesian Language, Literature, and Learning Journal Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM)
ISSN :2579-3799 (media online) - SK no. 0005.25793799/JI.3.1/SK.ISSN/2017.04 - 6 April 2017