BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI GENERASI MILENIAL DI SOSIAL MEDIA
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasikan bentuk-bentuk komunikasi di Facebook, Instagram, Line, dan Whatsapp. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Responden penelitian ini adalah 268 mahasiswa di Jakarta. Data dikumpulkan menggunakan g-form dan wawancara mendalam. Penelitian ini menemukan bahwa bahasa yang digunakan mahasiswa adalah campuran bahasa Indonesia nonformal, bahasa daerah, bahasa Inggris, dan bahasa alay. Bentuk komunikasi meliputi singkatan dan akronim, emotikon, stiker, permainan huruf, penggunaan tanda seru, tanda tanya, tanda petik, angka dua, huruf kecil, huruf kapital, penambahan sufiks, eufemisme,kiasan, dan perubahan fonem.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Carmen K.M., L. (2002). Literacy practices in computer-mediated communication in Hong Kong. The Reading Matrix, 2(2), 1–26.
Chrystal, D. (2006). Language and the internet (Cambrdige). New York.
Chuah, K.-M. (2013). Aplikasi media sosial dalam pembelajaran bahasa InggerisL Perseosi pelajar Universiti. Issues in Language Studies, 2(1), 56–63.
Diana, N. (2016). Pengaruh teknologi informasi dan komunikasi terhadap etika berbahasa mahasiswa. Al Mabhats, 1(1), 134–147.
Dresner, E., & Herring, S. C. (2010). Functions of the nonverbal in CMC: Emoticons and illocutionary force. Communication Theory, 20(3), 249–268. https://doi.org/10.1111/j.1468-2885.2010.01362.x
Gusnawaty. (2019). Emoji: Fatis bentuk baru interaksi daring. Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya, 170–174.
Hassan, N., & Hashim, A. (2009). Electronic English in Malaysia: Features and language in use. English Today, 25(4), 39–46. https://doi.org/10.1017/S0266078409990435
Junus, F. G. (2019). Variasi bahasa dalam sosial media: Sebuah konstruksi identitas. Proceeding ICLCS, 366–372.
Kent, M. L. (2013). Using social media dialogically: Public relations role democracy, reviving. Public Relations Review, 39(4), 337–45. Retrieved from https://doi.org/10.1016/j.pubrev.2013.07.024
Kerbrat-Orecchioni, C. (2004). Introducing polylogue. Journal of Pragmatics, 36(1), 1–24. https://doi.org/10.1016/S0378-2166(03)00034-1
Kurniawan, K. (2018). Metode penelitian bahasa dan sastra Indonesia untuk penyusunan karya ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.
Lee, C. K. M. (2002). Literacy Practices in computer-mediated communication in Hong Kong. The Reading Matrix, 2(2), 1–25.
Manan, N. A. (2018). Etika bahasa dalam komunikasi media sosial (Studi kasus pada mahasiswa PGSD STIKP Muhammadiyah Kuningan). Jurnal Ilmiah Educater, 4(1), 25–35.
Mustafa, S. Z., Kandasamy, M., & Yasin, M. S. M. (2015). An analysis of word formation process in everyday communication on Facebook. International Journal of Educational Research, 3(6), 261–274.
Nugrahani, F. (2017). Penggunaan bahasa dalam media sosial dan implikasinya terhadap karakter bangsa. Stilistika, 3(1), 1–18.
Pertiwi, W. K. (2019). Separuh penduduk Indonesia sudah “melek” media sosial. Retrieved from https://tekno.kompas.com/read/2019/02/04/19140037/separuh-penduduk-indonesia-sudah-melek-media-sosial.
Prisgunanto, I. (2015). Pengaruh sosial media terhadap tingkat kepercayaan bergaul siswa. Jurnal Penelitian Komunikasi Dan Opini Publik, 19(2), 101–112.
Saputra, A. (2019). Survei penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa di kota Padang menggunakan teori uses and gratifications. BACA: Jurnal Dokumentasi Dan Informasi, 40(2), 207–216.
Sukma, R. (2014). Pemanfaatan lenong Betawi sebagai wahana pelestari bahasa ibu: Kasus berkembangnya bahasa alay dalam ranah bahasa remaja di Jakarta. Kongres Internasional Masyarakat Linguistik Indonesia, 467–471.
Swandy, E. (2017). Bahasa gaul remaja dalam media sosial Facebook. Jurnal Bastra, 1(4), 1–19.
Syaeba, M. (2016). Mandar). MITZAL, Jurnal Ilmu Pemerintahan & Ilmu Komunikasi |, 1(1), 17–37.
Volkova, S., Wilson, T., & Yarowsky, D. (2013). Exploring demographic language variations to improve multilingual sentiment analysis in social media. EMNLP 2013 - 2013 Conference on Empirical Methods in Natural Language Processing, Proceedings of the Conference, (October), 1815–1827.
Walther, J. B., & D’Addario, K. P. (2001). The impacts of emoticons on message interpretation in CMC. Social Science Computer Review, 19 No.3(3), 324–347. Retrieved from https://doi.org/10.1177/089443930101900307
Wang, S. S. (2016). More than words? The effect of Line character sticker use on intimacy in the mobile communication environment. Social Science Computer Review, 34(4), 456–478. https://doi.org/10.1177/0894439315590209
Wartoyo, F. X. (2019). Etika komunikasi mahasiswa dan dosen dalam perspektif akademis Revolusi 4.0. WASKITA: Jurnal Pendidikan Nilai Dan Pembangunan Karakter, 3(1), 39–47.
https://doi.org/10.21776/ub.waskita.2019.003.01.4
Watie, E. D. S. (2011). Komunikasi dan Media Sosial. The Messenger, 21), 69–75.
Widawati, R. R. (2018). Pengaruh bedia sosial terhadap kebiasaan berbahasa. Seminar Nasional SAGA#2 (Sastra, Pedagogik, dan Bahasa), 1(1), 405–414. Retrieved from http://seminar.uad.ac.id/index.php/saga/article/view/1093
Wijayanti, S. H. (2020). Indonesian students’ reading literacy. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, 390, 61–65.
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um007v6i12022p84-99
Refbacks
- There are currently no refbacks.
BASINDO indexed by:

BASINDO : Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya
Indonesian Language, Literature, and Learning Journal
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM)
ISSN : 2579-3799 (media online) - SK no. 0005.25793799/JI.3.1/SK.ISSN/2017.04 - 6 April 2017
BASINDO : Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License