PERAN LITERASI BUDAYA DALAM SASTRA LISAN

Siti Masitoh

Abstract


Texts cannot be separated from its context in order to reach the deeper understanding of the text’s significances. The same is thrue with the text of Murwakala . The readers will be able to get better understanding of Murwakala’s significances when the readers have got sufficient knowledge of wayang (shadow theater) and ruwatan. It happens because the Javanese have certain way how to have a look wayang. This article is aimed at presenting the importance  of having cultural literacy in understanding the significance of the oral tradition.

Full Text:

PDF

References


Abimanyu, Petir. 2014. Mistik Kejawen: Menguak Rahasia Hidup Orang Jawa.Yogyakarta: Palapa.

Abrams, M.H.1981. A Glossary of Literary Terms. New York: Holt, Rinehart andWinston.

Budi Santoso, Iman.2012. Spiritualisme Jawa : Sejarah, Laku, dan Intisari Ajaran. Yogyakarta : Memayu Publishing.

Chamamah Soeratno, Siti. 2011. Sastra, Teori & Metode. Yogyakarta: Penerbit Elmatera.

Dananjaya, James.1994.Folklor Indonesia.Jakarta:Graffiti Press.

Darmo, Budi. 1990. Perihal Studi Sastra. Basis, tahun XXXIX No. 8 bulan Agustus.

Endraswara, Suwardi. 2012. Falsafah Hidup Jawa: Menggali Mutiara Kebijakan dari Intisari Filsafat Kejawen. Yogyakarta: Cakrawala.

Finnegan, Ruth. 1976. Oral Poetry: Its Nature, Significance and Social Context. Cambridge University Press.

Franchi, Carol Ann. 1980. A Structural Analysis of Gides “Les Caves du Vatican” According to The Theories of Claude Lévi-Strauss. London: The Florida State University. Disertasi dipublikasikan oleh Universitu Microfilms International.

Grimes, Joseph E. 1975. The Thread of Discourse. Paris: Moultan The Hague.

Groenendael, Victorian M. Clara van. 1987. Dalang di Balik Wayang.Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Haryanto, Sindung. 2013. Dunia Simbol Orang Jawa. Yogyakarta: Penerbit Kepel Press.

Herusatoto, Budiono. 2012. Mitologi Jawa. Jakarta: Oncor Semesta Ilmu.

Hinzler, H.I.R. 1981. Bima Swarga in Balinese Wayang. The Hague: Martinus Nijhoff.

Hobart, Angela. 1987. Dancing Shadows of Bali: Theatre and Myth. London and New York: KPI

Hutomo, Suripan Sadi. 1983. Panduan Penelitian Sastra Lisan/Daerah. Jakarta: Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa.

Kamajaya, Karkono, dkk. 1992.Ruwatan Murwakala: Suatu Pedoman. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Kasidi. 1995. Lakon Wayang Kulit Purwa Palasara Rabi: Suntingan Teks dan Analisis Struktural. Tesis.

Kenny, William. 1966. How to Analyze Fiction. New York: Monarch Press.

Keeler, Ward. 1992. Release from Kala’s Grip: Ritual Uses of Shadow Plays in Java and Bali. JSTOR, pp. 1-25.http://www.jstor.org/stable/41581000, diakses 1 februari 2015).

Lord, Albert B. 1976. The Singer of Tales. New York: Atheneum.

Maziyah, Siti. 2010. Kontroversi Serat Gatholoco: Pendekatan Teologis Penganut Kejawen dengan Paham Puritan. Yogyakarta: Panji Pustaka.

Mulder, Niels. 2009. Mistisisme Jawa: Idiologi di Indonesia. Yogyakarta: LKiS.

Pamungkas, Ragil. 2008. Tradisi Ruwatan: Misteri di Balik Ruwatan.Jakarta: PT.Buku Kita.

Propp, Vladimir. 1984. Theory and History of Folklore: Theory and History of Literature, vol 5. United Kingdom: Manchester University Press.

Rassers, W.H., 1982. Panji, The Culture Hero: A Structural Study of Religion in Java. The Hague: Martinus Nijhoff.

Sangidu. 2004. Penelitian Sastra: Pendekatan, Teori, Metode, Tehnik, dan Kiat. Yogyakarta: Unit Penerbitan Sastra Asia Barat. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.

Santoso, Imam Budi. 2011. Laku Prihatin: Investasi menuju Sukses Ala Manusia Jawa. Yogyakarta: Memayu Publishing.

Satoto, Soediro. 1985. Wayang Kulit Purwa: Makna dan Struktur Dramatiknya. Yogyakarta: Proyek penelitian dan Pengkajian Javanologi.

Satoto, Soediro. 2012. Analisis Drama dan Teater. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Subalidinata. At.al.1985. Sejarah dan Perkembangan Cerita Murwakala dan Ruwatan dari sumber-sumber Sastra Jawa. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral Kebudayaan.

Sudharto. 2004. “Makna Simbolis dari Seni Pewayangan”. Dalam Anasom (ed). Merumuskan Kembali Interelasi Islam – Jawa. Yogyakarta: Gama Media.

Soetarno.1995.Ruwatan di Daerah Surakarta.Surakarta: CV. Cendrawasih.

Soetrisno. R. 2008. Wayang Sebagai Warisan Budaya Dunia. Jakarta: Penerbit SIC.

Sukatman. 2009. Butir-butir Tradisi Lisan Indonesia Pengantar Teori dan Pembelajarannya. Yogyakarta: Laksbang Pressindo.

Supriyono, dkk,. 2008. Seni Pedalangan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen pendidikan Nasional.

Sutarjo,Imam. 2010. Keindahan Bahasa Pedalangan.Solo: FSSR Publising.

Sweeney, Amin. 1987. A Full Hearing: Orality and Literacy in the Malay World. London: University of California Press.

Teddy Rusdi, Sri.2012. Ruwatan Sukerta dan Ki Timbul Hadiprayitno. Jakarta: Yayasan Kertagama

Teeuw.A.2003.Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: P.T. Dunia Pustaka Jaya.

Tutoli, Nani. 1990. (cet.ke-1). Tanggomo: Salah Satu Ragam Sastra Lisan Gorontalo. Jakarta: Intermasa (seri II dep).

Wahyudi, Aris. 2012. Lakon Dewa Ruci Cara menjadi Jawa: Sebuah Analisis Strukturalisme Lévi-Strauss Dalam Kajian Wayang. Yogyakarta: Penerbit Bagaskara.

Wellek, Rene dan Austin Warren. 1956. Theory of Literature. New York: Harcourt, Brace & World, Inc

Yasasusastra, J Syahban. 2011. Mengenal Tokoh Pewayangan: Biografi, Bentuk dan Perwatakannya. Yogyakarta: Pustaka Mahardika.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um008v1i22017p053

Refbacks

  • There are currently no refbacks.






BIBLIOTIKA indexed by:

                                       


BIBLIOTIKA : Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi
Prodi Ilmu Perpustakaan, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM)

Lisensi Creative Commons

BIBLIOTIKA : Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
| Visitor Statistic