SEMIOTIKA DALAM TARI : STUDI KASUS TARI DOLALAK

indri indri yanto, Pauline Lidya Laura, Budi Astuti Budi Astuti Budi Astuti

Abstract


Dolalak Dance is a dance themed around the joy of Dutch soldiers. Dolalak Dance serves as a sign that displays specific meanings perceived by the community as a sign that interprets symbolic meanings. The Dolalak Budi Santoso group also offers symbolic meanings in their performance. The purpose of this research is to understand the semiotics of the Dolalak Dance performance in Kaliharjo Village, Purworejo Regency. This research utilizes a descriptive qualitative approach, semiotic approach, and etic-emic approach. The main focus of this research is to explore the symbolic meanings of a performance through a semiotic approach. With a semiotic approach, the Dolalak performance is placed as a sign and understood as a signifier by the community. Data validity is ensured through triangulation technique. Data analysis involves description and interpretation techniques. The results of this research show that the semiotics of Dolalak Dance can be seen through symbolic meanings in the form of presentational symbols and discursive symbols within the elements of the performance. Dolalak Dance presents presentational symbols through visual and auditory elements depicting the joy and agility of Dutch soldiers. The discursive symbols of Dolalak Dance are revealed through non-iconic elements of the performance, representing values of goodness and life. In conclusion, the semiotics of Dolalak Dance manifest in the symbolic meanings that arise from the perception of individuals or the community towards the form of the Dolalak Dance performance

Full Text:

PDF PDF

References


Adinugraha, Fajar.(2018). Tari Dolalak Sebagai Bentuk Pendekatan Kearifan Lokal dan Budaya (Kalbu) Pada Mata Pelajaran Biologi. Eduka Jurnal Pendidikan, Hukum, dan Bisnis. 4(10), 23-40.

Adshead, Janet (Editor). (1988). Dance Analysis. Cambridge: Oxford University Press.

Alisatun, Atiqo., Agus Cahyono. (2018). Proses Garap Koreografi Tari Rumeksa di Sanggar Tari Dharmo Yuwono Kabupaten Banyumas. Jurnal Seni Tari, 7(2),

Batubara, J. (2017). Paradigma Penelitian Kualitatif dan Filsafat Ilmu Pengetahuan dalam Konseling. Jurnal Fokus Konseling, 3(2), 95–107.

Cahyono, A. (2006). Seni Pertunjukan Arak-arakan dalam Upacara Tradisional Dugderan di Kota Semarang. Harmonia, VII (3).

Candrawati, L. (2018) Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Seni Budaya Seni Tari Edisi Revisi Tahun 2018. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Available at: http://repositori.kemdikbud.go.id/7379/.

Endraswara, Suwardi. (2006). Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Pustaka Widyatama.

Hadi, Y Sumandiyo (2003). Buku Aspek-aspek Dewi Wulandari “Koreografi Rasa Gundah Geometris Karya Eko Supendi” oleh Dewi Wulandari tahun. 2017. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Yogyakarta.

Heru Santosa, Et. All. (2013). Seni Dolalak Purworejo Jawa Tengah: Peran Perempuan dan Pengaruh Islam dalam Pertunjukan. Jurnal Kawistara, 3(3). 227-334.

https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-3954519/dolalak-tarian-purworejo-yang-gambarkan-perilaku-serdadu-kolonial).

Laban, R. (1988). The Mastery of Movement. United Kingdom: Northcore House.

Langer, Suzanne K. 2006. Problems Of Art (Problematika Seni). Terjemahan. FX. Widaryanto. Bandung: Sunan Ambu Press.

Mahesa, Gessila Siva., Indriyanto. (2021). Nilai Estetis Rias dan Busana Tari Tani Melati Sanggar Seni Kaloka Desa Kaliprau Kabupaten Malang. Jurnal Jadecs , 6(02), 148-160.

Marlianti, M., Saidi, A. I., & Destiarmand, A. H. (2017). Pergeseran Bentuk Siluet Kostum Tari Jaipongan Tahun 1980-2010. Panggung, 27(1), 50–61.

Martiara, Rina., Budi Astuti. (2018). Analisis Struktural Sebuah Metode Penelitian Tari. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta

Marwah, Sofa. Et. All. (2020). Refleksi Historis Terhadap Dolalak: Antara Arena Kuasa dan Kontribusi Perempuan. Jantro: Jurnal Antropologi: Isu-Isu Budaya. 22(2). 217-225.

Mulyadi, M. (2011). Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar Menggabungkannya. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media, 15(1), 127–138.

Murgiyanto, Sal. (2002). Kritik Tari : Bekal dan Kemampuan Dasar. Jakarta: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Pebrianti, S. I. (2013). Makna Simbolik Tari Bedhaya Tunggal Jiwa. Jurnal Harmoni, 13(2), 120–131.

Prihantini. (2023). Otoritas Estetik Pada Pertunjukan Seni Tari Sebagai Representasi Kreativitas Seniman Pelaku (Studi Kasus Tari Dolalak di Kabupaten Purworejo). Panggung Jurnal Seni Budaya, 33(1), 2-13.

Prihatini, N. S. (2000). Perkembangan Kesenian Dolalak di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah Tahun 1968-1999. Universitas Udayana Denpasar.

Putri, R. P., Lestari, W., & Iswidayati, S. (2015). Relevansi Gerak Tari Bedhaya Suryasumirat Sebagai Ekspresi Simbolik Wanita Jawa. Catharsis, 4(1), 1–7.

Rachmawati, Putri., Sri Prihantini, Nanik. (2019). Unsur Penggarapan Tari Dolalak Lentera Jawa II Karya Sinaring Putri. Jurnal Gelar. 17(2), 103-113.

Rahayu, N. T., Setyarto, & Efendi, A. (2014). Model Pewarisan Nilai-Nilai Budaya Jawa Melalui Pemanfaatan Upacara Ritual. Jurnal Ilmu Komunikasi, 12(1), 55–69.

Sahid, N. (2019). Semiotika Untuk Teater, Tari Dan Wayang Purwa.pdf (1st ed.). Pustaka Pelajar.

Saputra, D. A., & Brotosejati, W. (2020). Garap Gerak Tari Dolalak Lanang Surya Budaya Desa Tlogorejo Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo. Jurnal Seni Tari, 2(9), 94–104.

Sariyani. (2022). Strategi Pelestarian Dan Pengembangan Kesenian Tari Dolalak Sebagai Daya Tarik Wisata Dalam Upaya Mewujudkan Ketahanan Budaya Di Kabupaten Purworejo. Jurnal Ketahanan Nasional. 28(2), 185-198.

Saussure, Ferdinand de. 1996. Pengantar Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sobur, Alex.( 2016). Semiotika Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Soedarsono, (1984), Wayang Wong: The State Ritual Dance Drama in The Court of Yogyakarta, Yogyakarta Universitas Gadjah Mada Press.

Subandi. (2011). Deskripsi Kualitatif Sebagai Satu Metode Dalam Penelitian Pertunjukan. Jurnal Harmonia, 11(2), 173–179.

Sudirana, I. W. (2019). Tradisi Versus Modern : Diskursus Pemahaman Istilah Tradisi dan Modern di Indonesia. Mudra, 34(1), 127–135.

Suharto, Ben. (1983). Tari Analisis Bentuk Gaya dan Isi sebagai Penunjang Proses Kreatif. Makalah pada acara produksi bentuk budaya Yogyakarta.

Suharto, Ben. 1990. Pengamatan Tari Gambyong Melalui Pendekatan Berlapis Ganda. Kertas Kerja yang disajikan dalam Temu Wicara Etnomusikologi III di Medan.

Wigman, M. (1966). The Language of Dance. Middletown, Connecticut: Wesleyan University.

Yuliansyah, Hendy. (2018). Simbol Diskursif dan presentasional Dalam Iklan “Indonesia Milik Siapa?”. Jurnal Panggung, 28 (2), 189-199.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um037v8i22023p164-176

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.