PERTUNJUKAN SENI BENJANG ANAK SEBAGAI EDUKASI MEMBANGUN KARAKTER ANAK-ANAK DESA CIPOREAT

Dedi Darmadi, Monita Precillia

Abstract


Tulisan berjudul PERTUNJUKAN SENI BENJANG ANAK SEBAGAI EDUKASI MEMBANGUN KARAKTER ANAK-ANAK DESA CIPOREAT menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian mengamati, mengumpulkan informasi, dan menyajikan data penelitian. beberapa tahapannya adalah menentukan objek (Populasi dan Sampel), teknik pengumpulan data (Studi Pustaka, wawancara, dokumentasi), analisis data. Pertunjukan seni benjang anak sangat menarik untuk diteliti. Sebab, pertunjukan benjang dimainkan oleh orang dewasa pada umumnya, berbeda dengan benjang anak yang seluruh pemainnya adalah anak-anak. Pertunjukan seni benjang anak juga di jadikan sebagai sarana edukasi dalam membentuk karakter anak-anak desa Ciporeat. Dua fenomena ini dapat dijadikan landasan dasar mengapa pertunjukan seni benjang anak menjadi permasalahan yang urgensi untuk di teliti saat ini. Tulisan ini bertujuan menganalisis bentuk pertunjukan seni benjang anak dan bagaimana seni benjang sebagai sarana edukasi yang membangun karakter anak-anak yang tergabung dalam kelompok putra budaya. Proses membangun karakter bukan hanya terdapat di dalam pertunjukan saja tetapi penerepan-penerapan nilai moral, agama, serta budaya juga dilakukan ketika proses latihan benjang.

Full Text:

PDF PDF

References


Ardana, I. M. J., Arjana, I. G. B., & Ramang, R. (2016). Pengaruh Lingkungan Tempat Tinggal Dan Karakteristik Rumah Tangga Terhadap Munculnya Pekerja Anak Di NTT (Analisis Data Susenas Dan Potensi Desa 2011). Bumi Lestari Journal of Environment, 16(2), 100. https://doi.org/10.24843/blje.2016.v16.i02.p03

Irhandayaningsih, A. (2018). Pelestarian Kesenian Tradisional sebagai Upaya dalam Menumbuhkan Kecintaan Budaya Lokal di Masyarakat Jurang Blimbing Tembalang. Anuva, 2(1), 19. https://doi.org/10.14710/anuva.2.1.19-27

Jazuli, M. (2008). Paradigma Konteks-tual Pendidikan Seni. Unesa University Press.

Kaelan. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner. Paradigma.

Lexy J. Moleong. (2017). Metodologi penelitian kualitatif / penulis, Prof. DR. Lexy J. Moleong, M.A. (Edisi revi). : PT. Remaja Rosdakarya.

Mantri, Y. M. (2014). Peran Pemuda dalam Pelestarian Seni Tradisional Benjang Guna Meningkatkan Ketahanan Budaya Daerah (Studi di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Provinsi Jawa Barat). Jurnal Ketahanan Nasional, 20(3), 135–140. https://journal.ugm.ac.id/jkn/article/view/6792/5330

Marliani, Y. U., & Tasadila, R. (2020). Pemetaan Sosial Masyarakat Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung. RASI, 2(2), 77–90. https://doi.org/10.52496/rasi.v2i2.68

Mayar, F. (2013). Perkembangan Sosial Anak Usia Dini sebagai bibit Untuk Masa Depan Bangsa. Al-Ta Lim Journal, 20(3), 459–464. https://doi.org/10.15548/jt.v20i3.43

Milles, & Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif. Universitas Indonesia Press.

Nurfirdausiah, S. H., & Katiah, K. (2020). BENJANG HELARAN SEBAGAI MOTIF BUSANA READY TO WEAR DENGAN TEKNIK HAND PAINTING. Jurnal Da Moda, 2(1), 14–22. https://doi.org/10.35886/damoda.v2i1.110

Nurkholis. (2013). PENDIDIKAN DALAM UPAYA MEMAJUKAN TEKNOLOGI Oleh: Nurkholis Doktor Ilmu Pendidikan, Alumnus Universitas Negeri Jakarta Dosen Luar Biasa Jurusan Tarbiyah STAIN Purwokerto. 1(1), 24–44. https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/jurnalkependidikan/article/view/530

Pradewi, S., & Lestari, W. (2012). Eksistensi Tari Opak Abang Sebagai Tari Daerah Kabupten Kendal. Jurnal Seni Tari, 1(1), 1–12. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jst/article/view/1805

Prayogi, R., & Endang Danial. (2016). “Pergeseran Nilai-nilai Budaya pada Suku Bonai Sebagai Civic Culture di Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau.” Jurnal HUMANIKA, 23(1), 61—79.

Precilia, M. (2019). Membangun Karakter Anak Melalui Teater: Pertunjukan Teater Lari Ke Bulan Dan Dongeng Anak Karya/Sutradara Syuhendri. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 3(1), 93–109. https://doi.org/10.22437/titian.v3i1.7014

Precillia, M., & Darmadi, D. (2022). WOMEN’S STUDY ON RANDAI SI RABUANG AMEH, AS AN EXISTENCE OF RANDAI DEVELOPMENT IN MINANGKABAU. Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 24(2), 207–228. https://doi.org/10.26887/EKSPRESI.V24I2.2256

Seha, N., & Et.al. (2014). Fungsi Teater Rakyat Ubrug Bagi Masyarakat Banten. Atavisme, 17(1), 107–120.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. ALFABETA.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kualitaatif, Kuantitatif, dan R&D. ALFABETA.

Verawati, L., Formen, A., & Yuli Utanto. (2020). Membentuk Karakter Anak Usia Dini melalui Permainan Tradisional. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 5(12), 1854. https://doi.org/10.17977/jptpp.v5i12.14364

Wahyuni;, A. P., Lahpan;, N. Y. K., & Yuningsih, Y. (2021). Pola Komunikasi Verbal dan Non Verbal dalam Seni Benjang. Prosiding Hubungan Masyarakat, 243–250. http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/humas/article/view/2967

Wulankawukir, L. I., & Sugihartono, R. A. (2023). Si Otan: Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Karakter Animasi. JADECS Jurnal of Art, Design, Art Education & Culture Studies, 8(1), 78–87. http://journal2.um.ac.id/index.php/dart/article/view/32854%0Ahttp://journal2.um.ac.id/index.php/dart/article/download/32854/11365

Zakiya, F. mayar. (2020). Menstimulasi keterampilan sosial anak usia dini melalui seni permainan tradisional. Ensiklopedia of Journal, 53(9), 1689–1699. https://jurnal.ensiklopediaku.org/ojs-2.4.8-3/index.php/ensiklopedia/article/view/385/350




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um037v8i22023p222-232

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.