The commodification of polygamy through the ecranization of the novel Air Mata Tuhan into the film Air Mata Surga

Karkono Karkono

Abstract


The commodification of polygamy through the ecranization of the novel Air Mata Tuhan into the film Air Mata Surga

This study explored the commodification of polygamy in the Air Mata Surga (AMS) movie, adapted from the Air Mata Tuhan novel. The movie was selected for a number of reasons. Firstly, it is an effective transformation medium to reach people with distinctive back­grounds, including their age, social status, domicile, education, culture, language, and even religion. Secondly, polygamy is considered sacred as it is correlated with religion. However, in the industrial sector, polygamy becomes a profane commodity once it is taken as a theme in a movie. Therefore, this study investigated the commodification types of polygamy in the AMS movie and society’s reception of those commodification. The researcher used the obser­vation technique on material objects in a novel and film and also created a questionnaire using Google Form. The research participants came from Malang, Surakarta, and Jakarta, Indo­nesia. The results show that the commodification observed in the AMS movies consists of both content and audience commodification. Meanwhile, polygamy was used by the pro­duction house as a means to gain revenue and to transform ideology, both in the novel and in the movie. The findings also suggest that 78 percent of participants mentioned that their viewpoint toward polygamy shifted after watching the movie.

Komodifikasi poligami melalui ekranisasi novel Air Mata Tuhan ke film Air Mata Surga

Penelitian ini merupakan kajian tentang komodifikasi poligami melalui ekranisasi, yaitu film Air Mata Surga (AMS) yang diangkat dari novel Air Mata Tuhan. Ada beberapa hal yang melatar­bela­kangi penelitian ini. Pertama, film adalah media yang sangat efektif  un­tuk di­jadikan sarana trans­formasi ide dan dapat menjangkau masyarakat berbagai latar bela­kang; usia, status sosial, tempat domisili, pendidikan, budaya, bahasa, bahkan agama. Ke­dua, poligami adalah sesuatu yang sakral sebab berkaitan langsung  dengan ranah aga­ma, tetapi ketika dijadikan komoditas sebagai tema uta­ma yang diangkat dalam film, poli­gami sudah masuk ranah industri yang ber­sifat profan. Tujuan penelitian ini adalah me­ngetahui bentuk-bentuk komodifikasi poligami mela­lui film AMS. Tujuan lainnya ada­lah me­ngetahui resep­si/penerimaan masyarakat terhadap komo­difikasi poligami melalui film AMS. Peneli­ti­an ini dirancang sebagai kajian budaya dalam sistem berpikir kritis meng­gunakan teori komodifi­kasi. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah penga­matan dan pencer­mat­an terha­dap objek material yaitu novel dan film serta kuesioner deng­an menggunakan google form. Informan yang dipilih sebagai sarana pengambilan data da­lam penelitian ini berasal dari tiga kota, yaitu Malang, Surakarta, dan Jakarta. Hasil peneli­tian me­nunjuk­kan bahwa ben­tuk komodifikasi melalui produksi film AMS adalah komo­difikasi isi dan komodifikasi audiens. Poligami dijadikan tema utama dalam novel dan film sebagai sarana untuk meraih keuntungan dan sekaligus untuk transformasi ideolo­gi. Hasil analisis me­nunjuk­kan bahwa terdapat 78 persen responden yang menyatakan bahwa pandangan mereka terhadap praktik poligami bergeser usai menyaksikan film tersebut.


Full Text:

PDF

References


Aisyah. (2016). Analisis semiotik makna perjuangan menjadi istri shalihah dalam film Air Ma-ta Surga. UIN Syarif Hidayatullah.

Arifianto, B., Junaedi, F. (2014). Distribusi dan eksibisi film alternatif di Yogyakarta, resistensi atas praktik dominasi film di Indonesia. Jurnal ASPIKOM Yogyakarta, 2(2), 10-14. http://dx.doi.org/10.24329/aspikom.v2i2.61

Azwarfajri. (2011). Keadilan berpoligami dalam perspektif psikologi. Jurnal Substantia, 13(2), 8-15. http://dx.doi.org/10.22373/substantia.v13i2.4820

Barker, C. (2004). Cultural studies: Teori dan praktik. Kreasi wacana.

Burton, G. (2008). Pengantar untuk memahami: Media dan budaya populer. Jalasutra.

Data Penonton Film (n.d). filmindonesia.or.id. http://filmindonesia.or.id/movie/viewer/2015#. YhJBzuhBzIU

Dhamayanti, R. (2014). Komodifikasi dalam film (Analisis resepsi audience terhadap alasan poligami dalam film Indonesia tahun 2006-2009). Universitas Muhammadyah Surakarta.

Downes, M. (2014). Horor kampungan versus moralitas populer: Mempertanyakan definisi film nasional yang bermutu. Jurnal Komunikasi Indonesia, III(1), 13-25. https://doi/org/10.7454/jki.v3i1.7844

Duncan, E. J. (2008). The positive effects of legalizing poligamy: “Love is a many splendored thing”. Duke Journal of Gender Law & Policy. 15. 315-337.

Endah, S. W. (2011). Komodifikasi anak dalam tayangan televisi (Kajian terhadap program idola cilik 3). Universitas Diponegoro.

Eneste, P. (1991). Novel dan film. Penerbit Nusa Indah.

Gramsci, A. (2013). Prison notebook (Catatan-catatan dari penjara). Pustaka Pelajar

Habsari, S. K., Primasita, F. A., Makmum, M. T. A. (2010). Representasi dominasi perempuan dalam rumah tangga: Feminisme atau patriarkhi? (Sebuah analisis tekstual terhadap situasi komedi (sitkom) Suami-suami Takut Istri. Digital Library UNS.

Heryanto, I. (2015). Analisis pengaruh produk, harga, distribusi, dan promosi terhadap kepu-tusan pembelian serta implikasinya pada kepuasan pelanggan. Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship. 9(2)

Ibrahim, I. S. and Akhmad, B. A. (2014). Komunikasi dan komodifikasi. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Iser, W. (1978). The act of reading: A theory of aesthetic response. The Johns Hopkins University Press.

Isomaa, R. (2016). Transnational cinema and ideology: Representing religion, identity, and cul-tural myths. Journal of Religion & Film, 20(3).

Istanti, K. Z. (2008). Sambutan hikayat Amir Hamzah dalam sejarah Melayu, hikayat Umar Umayah, dan Serat Menak. Seksi Penerbitan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.

Juniman, P. T. (2017, October 25). Riri Reza nilai potensi penonton film Indonesia masih besar. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20171025170444-220-251012/riri-riza-nilai-potensi-penonton-film-indonesia-masih-besar

Mulyanto, D. (2012). Genealogi kapitalisme: Antropologi dan ekonomi politik pranata eksploitasi kapitalistik. Resist Book.

Mosco, V. (1996). The political economy of communication, rethinking and renewal. Sage Publi-cation.

Nasution, K. (1996). Riba & poligami: Sebuah studi atas pemikiran Muhammad Abduh. Pustaka Pelajar. Cet. I.

Pasaribu. (2011). Anomali overreaction di Indonesia: Penelitian saham LQ-45. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 87-115.

Piliang, Y. A. (2005). Transpolitika: Dinamika politik di dalam era virtualitas. Jalasutra.

Purwasito, A. (2015). Komunikasi multikultural. Pustaka Pelajar.

Putri, I. P., Nuraeni, R., Christin, M., Sugandi, M.S. (2017). Industri film Indonesia sebagai bagian dari industri kreatif Indonesia. Jurnal Liski. 3(1). DOI: https://doi.org/10.25124/liski.v3i1.805

Putri, N. S. (2017). Representasi ikhlas dalam film Air Mata Surga (Analisis semiotik terhadap tokoh Fisha). UIN Sunan Kalijaga. Skripsi tidak diterbitkan.

Segers, R. T. (2000). Evaluasi teks sastra (terjemahan Suminto A. Sayuti). Adicita.

Yasin, R. F., dan Jani, M. S. (2013). The positive role of polygamy in reducing women socio-related problems in Malaysia. American International Journal of Social Science. 2(3), 123-128.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um015v50i22022p139

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya is licensed under
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Web
AnalyticsView My Stats
Based on the Official Letter from the Director General of Higher Education, Research, and Technology, the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology No 158/E/KPT/2021, dated December 27, 2021, Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Pengajarannya is granted RANK 2 JOURNAL SCIENTIFIC ACCREDITATION PERIOD I YEAR 2021. This rating status is valid for 5 (five) years up to Vol 53, No 1, 2025.

Dear Sir/Madam

We appreciate your continued confidence and trust in Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya (JBS). In order to enhance the service, readability, and quality of JBS publications, we will be transitioning to a new website, https://citeus.um.ac.id/jbs, in collaboration with Digital Commons (Elsevier) starting in July 2024.

Sincerely

Yusuf Hanafi
(Editor in chief)


Editorial Office:
Gedung D16 Lantai 2 Fakultas Sastra UM Jl. Semarang 5 Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia 65145

Publisher:
Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang, Indonesia
JPtpp is licensed under