SEXIST LANGUAGE IN THE SPEECH OF MOSLEM FEMALE PREACHERS (CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS)

Risha Iffatur Rahmah, Budinuryanta Yohanes, Suhartono Suhartono

Abstract


SEXIST LANGUAGE IN THE SPEECH OF MOSLEM FEMALE PREACHERS (CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS)

Abstract: This study aims to find sexist language in the speech of female preachers through representation, interpretation, and forms of discrimination in the text. This study used a qualitative phenomenological research method and used critical discourse analysis by Faircloughn as supporting the data. The data shows that females speak more sexist if they talk to the same gender than a different gender. From this phenomenon, the impact on the use of vocabularies that license gender identity by using the terms marked, unmarked, and semantic derogation. There are other relationships with grammar using declarative, imperative, and interrogative sentence types in intentionality modalities; epistemic; deontic; dynamic. This relationship also discussed the uses of mentioning text in a text structures by convection of relationships, structuring, and ordering a text.

Keywords: Sexist language, Gender discrimination, Representation, Gender identity, Prejudice

BAHASA SEKSIS PADA PEREMPUAN PENCERAMAH AGAMA ISLAM (ANALISIS WACANA KRITIS)

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bahasa seksis pada tuturan perempuan penceramah melalui representasi, intepretasi, dan bentuk diskriminasi dalam analisis teks. Temuan tersebut diproses dari metode analisis wacana kritis Fairclough dengan jenis penelitian kualitatif fenomenologis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan penceramah bertutur seksis terhadap perempuan dibandingkan laki-laki, meskipun keduanya juga sama-sama terseksiskan. Representasi tuturanya mengarah pada hubungan budaya di antara peranan suami, istri, dan mertua.Sedangkan, intepretasi keseksisannya ada pada pelemahan identitas gender baik laki-laki maupun perempuan.  Hal ini berdampak pada penggunaan kosakata yang melemahkan identitas gender dengan menggunakan istilah bertanda, tidak bertanda, dan derograsi semantik. Adapun hubungan lainnya terdapat pada tata bahasa dengan menggunakan jenis kalimat deklaratif, imperatif, dan introgatif dalam modalitas intensionalitas; epistemik; deontik; dinamik. Hubungan ini juga disertai penggunaan penyebutan pronominal di struktur teks dengan konveksi interaksi, penataan, dan pengurutan teks.

Kata kunci: Bahasa seksis, Diskriminasi gender, Representasi, Identitas gender, Prasangka


Full Text:

PDF

References


Al-Ramahi, Ra’ed Awad. (2013). “Sexist Bias Manifested in the Language of Nursery Rhymes: Analysis of Sexist Linguistic Features.” European Scientific Journal 9(29):186–201.

Andalas, E. F., & Prihatini, A. (2018). “Representasi Perempuan Dalam Tulisan Dan Gambar Bak Belakang Truk: Analisis Wacana Kritis Multimodal Terhadap Bahasa Seksis.” Jurnal Satwika 2(1):1–19.

Badudu, J. S. (1982). Pelik-Pelik Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Prima.

Charles, K. K., Jonathan F., & Jessica, P. (2018). “The Effects of Sexism on American Women: The Role of Norms vs. Discrimination.” SSRN Electronic Journal.

Cummings, L. (2007). Pragmatik Sebuah Perspektif Multidisipliner. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dariyo, A. (2015). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Grasindo.

Darma, Y. A. (2009). Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya.

Douglas, K. M., & Robbie, M. S. (2014). “‘A Giant Leap for Mankind’ But What About Women? The Role of System-Justifying Ideologies in Predicting Attitudes Toward Sexist Language.” Journal of Language and Social Psychology 33(6):667–80.

Fairclough, N. (2001). Language and Power. Longman.

Fakih, M. (2012). Analisis Gender Dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Farihah, I. (2013). “Seksisme Perempuan Dalam Budaya POP Media Indonesia A . Pendahuluan Dalam Sebuah Iklan Ditayangkan Ada Seorang Perempuan Yang Tenggelam Dan Diselamatkan Oleh Seorang Laki-Laki ‘ Jantan ’. Dalam Gambar , Tampak Seorang Perempuan Dengan Menonjolkan Anggota.” Palastren 6(1):223–44.

Hall, S. (1997). Representation: Cultural Representations and Signifying Practices. 7th ed. London: Sage in association with the Open University.

Helmi, A. F. (2016). “Konsep Dan Teknik Pengenalan Diri.” Buletin Psikologi 3(2):13–17.

Illich, I. (1982). Gender. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ilyas, W. J. (2015). “Seksisme Dalam Pemberitaan Media Online Women and Corruption : Sexism on Online News Media.” Jurnal Masyarakat Dan Budaya 17(3):271–84.

Kuncoro, J. (2007). “Prasangka Dan Diskriminasi.” Proyeksi 2(2):1–16.

Leech, G. (1993). Prinsip-Prinsip Pragmatik. Terjemahan. edited by M. D. D. Oka. Jakarta: UI-Press.

Liliweri, A. (2005). Prasangka & Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur. Yogyakarta: LKiS.

Mills, S. (2008). Language and Sexism.

Netra, I. M. (2009). “Perilaku Seksis Dalam Bahasa Seni Pertunjukkan Ragam Humor Di Kota Denpasar Kajian Bahasa Dan Gender.” Jurnal Ilmiah Bahasa Dan Sastra V(1):1–8.

Nurjannah, I. (2016). Perempuan Dalam Pasungan; Bias Laki-Laki Dalam Penafsiran. Yogyakarta: Lekis.

Saadawi, N. El. (2011). The Hidden Face of Eve (Perempuan Dalam Budaya Patriarkhi). Terjemahan. edited by Zulhimiyasri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sirin, K. (2016). Perkawinan Mazhab Indonesia: Pergulatan Antar Negara, Agama, Dan Perempuan. Yogyakarta: Deepublish.

Sobara, I., & Dewi, K. (2013). “Sikap Bahasa Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan Di Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang.” Bahasa Dan Seni 41(1):93–105.

Spolsky, B., Francis, M. H. (2008). The Handbook of Educational Linguistics. 18th ed. edited by M. Malden. Blackwell Publishing Ltd.

Subhan, Z. (2015). Alquran Dan Perempuan: Menuju Kesetaraan Gender Dalam Penafsiran. Jakarta: Prenandamedia Grup.

Sudarto. (2018). Ilmu Fikih (Refleksi Tentang Ibadah, Muamalah, Munakhat, Dan Mawaris). Yogyakarta: Deepublish.

Sumarsono. (2012). Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widyatmike, A. R. (2018). Pelaksanaan Pengarustamaan Gender Di Kalimantan Timur. Yogyakarta: Gharudhawaca.

Wulandari, Purwaningsih, Hawasih. (2016). “Sexist Language Used in ‘The Jakarta Post.’” Journal of Language and Literature 4(1):86–100.

Yule, G. (2015). Kajian Bahasa (Edisi Kelima). 5th ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Zulfiyah, W. & Fathul, L. N. (2019). “Pengaruh Sexism Dan Self Esteem Terhadap Self Objectification Pada Mahasiswi.” Proyeksi 14(1):1–11.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um015v48i12020p1

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya is licensed under
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Web
AnalyticsView My Stats
Based on the Official Letter from the Director General of Higher Education, Research, and Technology, the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology No 158/E/KPT/2021, dated December 27, 2021, Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Pengajarannya is granted RANK 2 JOURNAL SCIENTIFIC ACCREDITATION PERIOD I YEAR 2021. This rating status is valid for 5 (five) years up to Vol 53, No 1, 2025.

Dear Sir/Madam

We appreciate your continued confidence and trust in Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya (JBS). In order to enhance the service, readability, and quality of JBS publications, we will be transitioning to a new website, https://citeus.um.ac.id/jbs, in collaboration with Digital Commons (Elsevier) starting in July 2024.

Sincerely

Yusuf Hanafi
(Editor in chief)


Editorial Office:
Gedung D16 Lantai 2 Fakultas Sastra UM Jl. Semarang 5 Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia 65145

Publisher:
Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang, Indonesia
JPtpp is licensed under