PENGABDIAN MASYARAKAT KAWASAN CANDI SELOKELIR DI GUNUNG PENANGGUNGAN

Moch. Nurfahrul Lukmanul Khakim, Hendika Wicaksana, Anastasia Pramudya Wardhani, Cindy Sintia Dewi, Faizal Gustian Widianto, Silvia Nurul Ashiva

Abstract


Abstrak: Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk memberikan mempermudah bagi wisatawan, peneliti, pendaki, dan masyarakat umum untuk mengakses situs Candi Selokelir Gunung Penanggungan. Gunung Penanggungan adalah sebuah gunung suci yang dijuluki sebagai pawitra. Dijuluki suci karena konon Gunung Penanggungan ini merupakan sebuah gunung di India yang dipindahkan ke Jawa. Gunung Penanggungan memiliki 134 peninggalan yang terdiri punden dan gua ini menunjukkan kesakralan gunung itu bagi masyarakat Jawa kuno. Lokasi Gunung Penanggungan berada di wilayah perbatasan antara Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto. Salah satu permasalahan yang ada pada Candi Selokelir adalah kurangnya papan penunjuk jalan menuju lokasi situ sejarah. Dari permasalahan ini menjadi metode kegiatan pengabdian dengan dibuat papan penunjuk jalan untuk memudahkan pengunjung menuju lokasi serta agar pengunjung tidak tersesat. Hasilnya, pengabdian ini memberi edukasi penting bagi masyarakat sekita maupun wisatawan / pendaki Gunung Penanggungan. Testimoni dari juru kunci dan wisatawan mengenai hasil pengabdian menunjukkan pemasangan papan penunjuk jalan dan papan informasi Candi Selokelir memberi manfaat edukasi yang baik.

Abstract: The purpose of community service activities is to facilitate visitors, researchers, climbers and the general public to access the Mount Penanggungan Selokelir Temple site. Mount Penanggungan is a sacred mountain that is nicknamed as pawitra. Nicknamed holy because it is said that Mount Penanggungan is a mountain in India that was moved to Java. Mount Penanggungan has 134 relics consisting of punden and caves showing the sacredness of the mountain for ancient Javanese people. The location of Mount Penanggungan depends on the border area between Pasuruan Regency and Mojokerto Regency. One of the debates in Selokelir Temple is a signpost to the location of history. From this consideration it becomes a method of service activities by making a signpost to facilitate visitors to the location and so that visitors are not lost. Create, this dedication provides important education for the community or tourists / climbers of Mount Penanggungan. Testimonies from caretakers and tourists about the results of devotion regarding the installation of the signposts and the information boards of Selokelir Temple provide good educational benefits.


Full Text:

PDF

References


Bachtiar, J. A., & Jaelani, L. M. 2017. Visualisasi Peta Cagar Budaya menggunakan Geoportal Palapa pada Kawasan Situs Trowulan dan Gunung Penanggungan. Jurnal Tehnik.

Izza, N. A. 2016. Karakteristik Bangunan Suci Bercorak Hindu-Buddha di Gunung Penanggungan dan Gunung Wajak : Sebuah Tinjauan Perbandingan. Jurnal Arkeologi dan Kebudayaan, 1-14.

Kieven, L. 2014. Simbolisme Cerita Panji dalam Relief-Relief di Candi Zaman Majapahit dan Nilainya Pada Masa Kini. Essay Pusat Panji, 5.

Manuba, I. B., Setijowati, A., & Karyanto, P. (2013). Keberadaan dan Bentuk Transformasi Cerita Panji. Litera, 12, 59.

Pratiknyo, P. 2016. Hidrogeologi Kawasan Cagar Budaya Gunung Penanggungan . Jurnal Ilmu Kebumian, 27.

Rosyadi, K., Rozikin, M., & Trisnawati. (2014). Analisis Pengelolaan dan Pelestarian Cagar Budaya. Jurnal Administrasi Publik, 830-836.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um078v2i22020p87-96

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Email: jgp@um.ac.id

View JGP's Stats

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.

Index by: