Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Kulit Buah Apel Manalagi (Malus sylvestris Mill.) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis secara In Vitro

Nazilatul Khoiroh, Betty Lukiati, Sitoresmi Parabaningtyas

Abstract


Limbah kulit apel manalagi belum banyak dimanfaatkan. Limbah kulit apel memiliki kandungan senyawa aktif yang lebih banyak dari pada  buahnya (Wolfe, 2003). Kandungan senyawa aktif  limbah kulit apel manalagi dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri pada bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli (Albertoet al., 2006). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak metanol kulit buah apel manalagi (Malus sylvestris Mill) dan menentukan konsentrasi ekstrak metanol kulit buah apel manalagi (Malus sylvestris Mill) yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis berdasarkan Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 kelompok control dan 5 kelompok perlakuan yang masing-masing 4 ulangan. Kontrol negatif tanpa pemberian ekstrak dan kontrol positif menggunakan kloramfenikol50 µg/ml. lima perlakuan konsentrasi ekstrakyaitu: 20.000 µg/ml, 40.000 µg/ml, 60.000 µg/ml, 80.000 µg/ml, dan 100.000 µg/ml. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) bakteriStaphylococcus epidermidis. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan program pengolah data uji non parametrik Krusskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji lanjut Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol kulit buah apel manalagi mengandung senyawa aktif diantaranya flavonoid, terpenoid, polifenol, tanin,dan saponin. Konsentrasi ekstrak metanol kulit buah apel manalagi yang paling efektif dalam menghambat dan membunuh bakteri Staphylococcus epidermidis pada konsentrasi 60.000 µg/ml.


Keywords


Ekstrak metanol, Limbah kulit apel Manalagi, Staphylococcus epidermidis

References


Alberto, R. Canavosio, R. Nadra, M. C. 2006. Antimicrobial effect of polyphenols from apple skins on human bacterial pathogens. Electronic Journal of Biotechnology.9(3):206-209.

Baron dan Byrne. 1994. Social Psychology : Understanding Human Interaction (6th edition). USA: Needham Heights Allyn & Bacon Inc

Cushnie, T.P. and Lamb, A.J. 2005. Antimicrobial Activity of Flavonoids. International Journal of Antimicrobial Agents. 26: 343-356.

Damayanti, A. Prasetyawan, P. Wardhani. C. Putri, K.2014. Identifikasi Keberagaman Produk Olahan Unggulan (Apel Dan Sayuran) Di Kabupaten Malang Guna Meningkatkan Daya Saing Produk. Simposium Nasional RAPI XIII. 1412(9612):133-140

Dinas pertanian jatim. 2015. Statistik Produksi Hortikultura Tahun 2014. Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertania

Effendy. 2007. Perspektif Baru Kimia Koordinasi. Malang: Bayumedia Publishing.

Ginting mardan. 2006. Infeksi nosokomial dan manfaat pelatihan keterampilan perawat terhadap pengendaliannya di ruang rawat inap penyakit dalam RSUP H. Adam malik M edan tahun 2001.jurnal ilmiah PANNMED.1(1):44-49

Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan.Terjemahan oleh Padmawinata, K. Bandung: ITB.

Janas, Sutoto, dan Punjabi Narain. 1992. Pencemaran Jarum Infus Intervena (Iv) Di Rumah Sakit Khusus Penyakit Menular, Jakarta. Buletin penelitian kesehatan. 2(20):48-55

Jannata RH, Gunadi A, Ermawati T. 2014. Daya antibakteri ekstrak kulit apel manalagi (Malus sylvestris Mill) terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans. E-Jurnal Pustaka Kesehatan. 1(2): 23-28

Mailoa, Mahendradatta M, Djide N.2014. Test Of Antimicrobial Activity Of Tannins Extract From Guava Leaves To Pathogens Microbial. The International Asian Research Journal . 02(01): Pp.43-50

Nilamsari F, Ermawati T. 2012. Daya Hambat Ekstrak Kulit Buah Apel (Malus Sylvestrismill.) Varietas Manalagi terhadap Pertumbuhan Streptococcus Viridans. Menerbitkan Artikel Ilmiah Universitas Jember . 1(5):2-4

Pakaya, W., Ischak, N.I., dan Tangio, J.S. 2015. Analisis Kadar Flavonoid dari Ekstrak Metanol Daun dan Bunga Tembelekan. Jurnal Penelitian: 1-11.

Pelczar, Jr. Michael, J. 1988. Dasar – Dasar Mikrobiologi 2. Jakarta: Universitas Indonesia (UI- Press)

Robinson, T. 1995.Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi.Bandung: ITB. 132-6

Setyowati, W.A.E., Ariani, S.R.D., Ashadi, Mulyani, B., dan Rahmawati, C.P. 2014. Skrining Fitokimia dan Identifikasi Komponen Utama Ekstrak Metanol Kulit Durian (Durio zibethinus Murr.). Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia VI. ISBN: 979363174-0: 271-280.

Tombokan C, Waworuntu O, Buntuan V. 2016. Potensi Penyebaran Infeksi Nosokomial di Ruangan Instalasi Rawat Inap Khusus Tuberkulosis (Irina C5) Blu Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal e-Biomedik (eBm). 1(4):2-7

Volk dan Wheeler. 1988. Mikrobiologi Dasar. Edisi Kelima. Terjemahan Markham. Jakarta: Erlangga.

Wolfe K ,Xianzhong Wu,Liu A. 2003. Antioxidant Activity of Apple Peels. J. Agric. Food Chem.51(3):609




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um061v2i12018p34-44

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmu Hayat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 


Jurnal Ilmu Hayat Stats