Studi Komparasi Keanekaragaman Serangga Tanah (Epifauna) di Lahan Bekas Kebakaran, Transisi, dan Lahan Tidak Terbakar Taman Nasional Baluran

Silmy Kaffah, Suhadi Suhadi, Agus Dharmawan

Abstract


Serangga tanah merupakan salah satu bagian dari ekosistem hutan. Kehadiran serangga tanah dalam ekosistem hutan berperan dalam proses dekomposisi. Semakin tinggi keanekaragaman serangga tanah, maka semakin besar pula peranannya bagi ekosistem hutan. Kehadiran serangga tanah dapat berkurang dikarenakan oleh beberapa gangguan salah satunya kebakaran hutan. Kebakaran hutan menyebabkan dampak seperti berkurangnya keanekaragaman hayati. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk membandingkan keanekaragaman serangga tanah (epifauna) berdasarkan perbedaan lahan yaitu lahan bekas kebakaran, lahan transisi, dan lahan tidak terbakar pada salah satu kawasan Taman Nasional Baluran. Penentuan lokasi plot sampling dilakukan dengan metode line transek berdasarkan kemiringan lahan pada lokasi tersebut. Setiap lahan masing-masing terdapat enam line transek. Setiap 10 meter dalam garis transek dipasang Pitfall trap sehingga terpasang 120 plot. Serangga tanah yang terjebak kemudian akan diidentifikasi menggunakan bantuan mikroskop komputer dan dicocokkan dengan buku identifikasi serangga. Serangga tanah yang telah teridentifikasi dihitung jumlah individu per-plot dan dianalisis dengan menghitung indeks keanekaragaman (H’), indeks kemerataan (E), indeks kekayaan (R), dan indeks nilai penting (INP) yang selanjutnya dilakukan analisis ANAVA menggunakan bantuan program pengolah data. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai H’, E, dan R serangga tanah pada setiap lahan berbeda tetapi tidak berbeda pada tiap kemiringan. Nilai INP tertinggi pada ketiga lahan di miliki oleh Oecophylla smaragdina.


Keywords


Serangga Tanah, Indeks Keanekaragaman, Indeks Nilai Penting

References


Artha, F., L. M. Jaelani, Wiweka, D. H. Y. Sulyantara. 2012. Studi Perbandingan Sebaran Hotspot dengan Menggunakan Citra Satelit NOAA/AVHRR dan Aqua Modis (Studi Kasus: Kabupaten Banyuwangi dan Sekitarnya). Skripsi. Teknik Geomatika. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya.

Balai Taman Nasional Baluran. 2007. Taman Nasional Baluran “Secuil Afrika di Jawa”. Balai Taman Nasional Baluran. Banyuwangi.

Borror, T.J. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. Diterjemahkan Oleh Gajah Mada University. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

DeBano, L.F., Neary, D.G. & Ffolliott, P.F. 1998. Fire’s effects on ecosystems. John Wiley & Sons, Inc. New York. USA, pp. 333.

Foth. 1998. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.

Halli, Mustofa., Pramana, Ida., Yanuwiadi, Bagyo. 2014. Diversitas Arthropoda Tanah di Lahan Kebakaran dan Lahan Transisi Kebakaran Jalan HM 36 Taman Nasional Baluran. Jurnal Biotropika Vol. 2 No. 1.

Husamah. 2014. Ekologi Hewan: Pengayaan Ekologi Collembola Tanah di DAS Brantas Hulu Kota Batu. Malang: Penerbit Insan Cita.

Leksono, A. S. 2011. Keanekaragaman Hayati. Malang: UB Press

Magurran, A. E. 1988. Ecological Diversity and Its Measurement. Cambridge: University Press.

Malmstorm, Anna. 2006. Effects of Wildfire and Prescribed Burning on Soil Fauna in Boreal Coniferous Forests. Doctor’s dissertation. Sweden: University Press.

Maulida, Faizah. 2013. Struktur Komunitas Epifauna Pada Lahan Tanaman Tebu dan Tanaman Campuran di Desa Ganjaran Gondanglegi Kabupaten Malang. Skripsi.

Muhammad, NS.,. 2003. Ekologi Hewan Tanah. Bumi Aksara. Jakarta.

Octavia, Dona., Andriani, Susi., Qirom, Abdul., dan Azwar, Fatahul. 2008. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Sebagai Pestisida Alami di Savana Bekol Taman Nasional Baluran. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, Vol. V No. 4 : 355-365, 2008.

Paoletti, M. G. 1999. Using Bioindicators Based on Biodiversity to Asses Landscape Sustainability. Journal Agriculture, Ecosystem and Environment. Volume 74. Page 1-18.

Purwanto, Imam. 2007. Mengenal Lebih Dekat Leguminosae. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Rahmawaty. 2004. Studi Keanekaragaman Mesofuna Tanah di Kawasan Hutan Wisata Alam Sibolangit. Skripsi. Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.

Rumajomi, Hermanus. 2006. Kebakaran Hutan di Indonesia dan Dampaknya Terhadap Kesehatan. Makalah Pengantar Falsafah Sains.

Ruslan, H. 2009. Komposisi dan Keanekaragaman Serangga Permukaan Tanah Pada Habitat Hutan Homogen dan Heterogen di Pusat Pendidikan Konservasi Alam (PPKA) Bodogol, Sukabumi, Jawa Barat. VIS VITALIS, Vol. 02 No. 1:1-11.

Sabarno, M. Y. 2011. Savana Baluran "Berkarya untuk Hutan Lestari". Volume 2. Balai Taman Nasional Baluran. Situbondo.

Suin. 1997. Ekologi Hewan Tanah. Cetakan pertama. Jakarta: Bumi Aksara.

Suin. 2003. Ekologi Hewan Tanah. Jakarta: Bumi Aksara.

Uetz, G. W., and J. D. Unzicker. 1976. Pitfall trapping in Ecological Studies of Wandering Spiders. Journal Arachnology. Volume 3 : 101-111.

Wallwork, J. A. 1976. The Diversity and Distribution of Soil Fauna. Acad Press. London.

Wind, J. and H. Amir. 1977. Proposed Baluran National Park Management Plan 1978/1979 – 1982/1983. Prepared for the

Directorat of Nature Conservation, Directorat General of Forestry, Republic of Indonesia. Nature Conservation and Wildlife Management Project of the Food and Agriculture Organisation of the United Nations.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um061v3i12019p1-12

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmu Hayat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 


Jurnal Ilmu Hayat Stats