Efek Penambahan Ampas Tebu pada Pakan terhadap Pertambahan Berat Kelinci (Oryctolagus cuniculus)
Abstract
Kelinci merupakan hewan yang dapat dibudidayakan untuk dimanfaatkan dagingnya. Namun biaya pakan ternak kelinci dapat menghabiskan 60-70% dari biaya produksi. Bahan yang dapat dimanfaatkan sebagai komponen alternatif pakan adalah ampas tebu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penambahan ampas tebu pada pakan terhadap pertambahan berat kelinci serta komposisi pakan yang ideal untuk pertambahan berat kelinci. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yaitu kontrol (P0), ampas tebu 13% (P1), ampas tebu 16% (P2), dan ampas tebu 19% (P3) dengan empat ulangan. Analisis data menggunakan One Way Anova dengan Uji Lanjut Post Hoc Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian ampas tebu dengan beberapa konsentrasi memiliki rerata yang berbeda secara nyata. Perlakuan pemberian ampas tebu 13% (P1) memberikan hasil pertambahan berat kelinci tertinggi dengan nilai konversi terendah setelah perlakuan kontrol (P0) yaitu sebesar 3,6 sehingga menjadi komposisi pakan yang ideal untuk pertambahan berat kelinci.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Bosco, A. D., Castellini, C., & Bernardini, M. (2001). Nutritional Quality of Rabbit Meat as Affected by Cooking Procedure and Dietary Vitamin E. Journal of Food Science, 66(7), 1047-1051. https://doi.org/10.1111/j.1365-2621.2001.tb08233.x
Ghafur, M. A. (2009). Nilai Kecernaan In Vitro Ransum Kelinci New Zealand White Jantan yang Menggunakan Bagasse Fermentasi.
Harahap, A. E., Saleh, E., & Nurjannah, N. (2019). Penampilan Produksi Kelinci Periode Pertumbuhan yang Diberi Pakan Wafer Limbah Daun Ubi Jalar (Ipomoea batatas) dengan Penambahan Berbagai Level Molases. Jurnal Peternakan, 16(2), 55-60. http://dx.doi.org/10.24014/jupet.v16i2.7228
Marhaeniyanto, E., & Susanti, S. (2017). Penggunaan Konsentrat Hijau untuk Meningkatkan Produksi Ternak Kelinci New Zealand White. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 27(1), 28-39. DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.04
Mujiasih. (2002). Performan Ayam Broiler yang Diberi Antibiotik Zine Bacitracin, Probiotik Bacilus sp dan Berbagai Level Saccharomyces cerevisiae dalam Ransumnya.
Mulyono, A. M. W. (2009). Nilai Nutritif Onggok Terfermentasi Mutan Trichoderma AAI pada Ayam Broiler. Media Kedokteran Hewan. Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara. Yogyakarta.
Rafles, R., Harahap, E., & Febrina, D. (2017). Nilai Nutrisi Ampas Tebu (Bagasse) yang Difermentasi Menggunakan Starbio® pada Level yang Berbeda. Jurnal Peternakan, 13(2), 59-65. DOI: http://dx.doi.org/10.24014/jupet.v13i2.2420
Samadi, S., Wajizah, S., & Sabda, S. (2015). Peningkatan Kualitas Ampas Tebu sebagai Pakan Ternak Melalui Fermentasi dengan Penambahan Level Tepung Sagu yang Berbeda. Jurnal Agripet, 15(2), 104-111.
Sarwono, B. (2001). Kelinci Potong dan Hias. Jakarta: AgroMedia Pustaka.
Setiati, R., Wahyuningrum, D., Siregar, S., & Marhaendrajana, T. (2016). Optimasi Pemisahan Lignin Ampas Tebu dengan Menggunakan Natrium Hidroksida. Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat), 4(2), 257-264.
Tarmanto, E. (2009). Performan Produksi Kelinci New Zealand White Jantan dengan Bagasse Fermentasi sebagai Salah Satu Komponen Ransumnya.
Tarmidi, A. R., & Hidayat, R. (2004). Peningkatan Kualitas Pakan Serat Ampas Tebu Melalui Fermentasi dengan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Jurnal Bionatura, 6(2), 197-204.
Wicaksono, P. N. (2007). Pengaruh Campuran Isi Rumen dan Daun Wortel Kering sebagai Pengganti Wheat Pollard terhadap Penampilan Produksi New Zealand White. Universitas Brawijaya, Malang.
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um061v7i12023p10-17
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmu Hayat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.