Efek Penambahan Bungkil Kedelai pada Pakan terhadap Pertambahan Berat Kelinci (Oryctolagus cuniculus)

Dania Merit Novitasari, Agus Dharmawan, Abdul Gofur

Abstract


Budidaya kelinci merupakan usaha yang berpeluang besar untuk dikembangkan sebagai usaha pokok maupun sampingan. Hal ini karena kelinci dapat menjadi ternak alternatif penghasil daging dengan protein yang tinggi. Namun peternak kelinci seringkali mengalami kerugian produksi akibat mahalnya harga pakan sehingga diperlukan manajemen pakan melalui pemanfaatan limbah sebagai komponen pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penambahan bungkil kedelai pada pakan terhadap pertambahan berat kelinci serta komposisi pakan yang ideal. Penelitian eksperimental disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yaitu kontrol (P0) berupa Susu Pap (SP), bungkil kedelai 8% (P1), bungkil kedelai 10% (P2), dan bungkil kedelai 12% (P3) dengan empat ulangan. Data dianalisis menggunakan One Way Anova dengan Uji Lanjut Post Hoc Duncan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pertambahan berat kelinci pada empat perlakuan penambahan bungkil kedelai pada pakan. Hasil analisis statistik pertambahan berat kelinci pada P0, P1, dan P2 tidak berbeda nyata sedangkan P3 menunjukkan pertambahan berat terendah. Perlakuan P2 memiliki nilai konversi pakan terendah. Dengan demikian perlakuan P2 merupakan komposisi pakan yang ideal untuk menaikkan berat kelinci

Keywords


bungkil kedelai; kelinci; pertambahan berat kelinci

References


Abun. (2008). Bahan Ajar Mata Kuliah Nutrisi Ternak Unggas dan Monogastrik: Karbohidrat pada Unggas dan Monogastrik. Jatinangor: Universitas Padjadjaran.

Ali, Usman & Badriyah. (2010). Intensifikasi Pemeliharaan Kelinci Penghasil Daging Menggunakan Limbah Industri Tempe dan Onggok Terfermentasi dalam Pakan Komplit. Jurnal Agriekstensia, 10(1), 25-34.

Basuki, P. (2002). Dasar Ilmu Ternak Potong dan Kerja. Pengantar Ilmu Ternak Potong dan Kerja Laboratorium Fakultas Peternakan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.

Damron, W. S. (2006). Introduction to Animal Science 3th Edition. New Jersey: Prentice Hall International.

Kardaya, D., & Dihansih, E. (2017). Performa Produksi Kelinci Lokal yang Diberikan Pakan Tambahan Tepung Daun Sirsak (Annona muricata I) dan Zeolit. Jurnal Peternakan Nusantara, 1(1), 17-24. doi: 10.30997/jpnu.v1i1.149.

Mas’ud, C. S., Tulung, Y. L. R., Umboh, J., & Rahasia, C. A. (2015). Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Hijauan terhadap Performans Ternak Kelinci. ZOOTEC, 35(2), 289-294. doi:10.35792/zot.35.2.2015.8494.

Mastika, I. M. (2011). Potensi Limbah Pertanian dan Industri Pertanian serta Pemanfaatannya untuk Pakan Ternak. Skripsi Tidak Diterbitkan. Bali: Universitas Udayana.

Mathius, I. W. & Sinurat, A. P. (2001). Pemanfaatan Bahan Pakan Konvensional untuk Ternak. Bogor: Balai Penelitian Ternak.

Mc Donald, P., Edward, R. A., Green Halgh, J. F. D., & Morgan, G. A. (2002). Animal Nutrition (6th Edition). Gosport: Ashford Color Pr.

Mucra, D. A. (2005). Pengaruh Pemakaian Pod Kakao sebagai Pengganti Jagung dalam Ransum terhadap Pertambahan Bobot Badan dan Efisiensi Penggunaan Ransum. Jurnal Peternakan, 2(2), 37-44. doi: http://dx.doi.org/10.24014/jupet.v2i2.214.

Mujiman, A. (2011). Makanan Ikan Edisi Revisi. Jakarta: Penebar Swadaya.

Nuriyasa, I . M., Mastika, I. M., Puger, A. W., Puspani, E., & Wirawan, I. W. (2013). Performans Kelinci Lokal (Lepus nigricollis) yang Diberi Ransum dengan Kandungan Energi Berbeda. Majalah Ilmiah Peternakan, 16(1), 12-17.

Nuriyasa, I. M. (2007). Buku Pemeliharaan Kelinci Lokal di Daerah Dataran Rendah Tropis. Bali: Percetakan Swasta Nulus.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um061v7i12023p18-26

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmu Hayat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 


Jurnal Ilmu Hayat Stats