Eskalasi Potensi Batik Liris Manis Sebagai Identitas Budaya Khas Tulungagung Melalui Inovasi Produk dan Strategi Mix Marketing

Sunaryanto Sunaryanto, Vidya Purnamasari, Vika Annisa Qurrata, Bagus Shandy Narmaditya

Abstract


Pandemi Covid-19 membuat UKM batik terpaksa untuk menurunkan produksinya karena penurunan daya beli masyarakat. Kondisi ini dialami salah satu UKM yaitu Batik Liris Manis yang berada di Majan, Tulungagung yang berdiri sejak tahun 2013-sekarang. UKM Batik Liris Manis merupakan pembatik tulis dengan motif pakem tradisional Tulungagung. Karena produk yang dijual merupakan batik tulis, sehingga mereka telah memiliki pasar tersendiri yaitu pecinta batik tulis yang sering mendatangi pameran batik. Namun, kondisi pandemi memaksa para UKM batik tulis untuk tidak mengadakan pameran luring. Dengan kondisi penurunan perekonomian diakibatkan kurangnya penjualan secara luring, tentu saja UKM batik Liris Manis membutuhkan inovasi produk berupa batik cap agar lebih bisa menjangkau pasar lebih luas. Perluasan pemasaran dengan cara membuka penjualan melalui mix marketing strategy dengan cara pembuatan akun dan pelatihan penggunanaa marketplace. Dengan adanya beberapa permasalahan diatas, maka program ini memberikan solusi berupa (1) pembuatan canting cap yang mempresentasikan motif-motif batik khas Tulungagung, (2) pembuatan bejana/jembangan tembaga untuk proses perebusan kain batik, dan (3) pemberian pelatihan pemasaran melalui marketplace serta pembuatan katalog dengan desain yang eksklusif. Hasil dari program ini yaitu 1) terciptanya cap batik dengan desain batik khas Tulungagung, 2) bejana tembaga untuk proses perebusan kain batik, dan 3) adanya marketplace serta berbagai macam media sosial untuk pemasaran secara online. Dengan program yang dapat terlaksana dengan baik, UKM Batik Liris Manis tercapai eksalasi potensinya. Upaya-upaya yang dilakukan pada kegiatan ini utamanya ditujukan agar meningkatkan kesejahteraan pengrajin dan membantu ekonomi lokal.

 

Kata kunciBatik, Eskalasi UKM, Mix Marketing Strategy, Inovasi Produk

 

 

Abstract

 

The Covid-19 pandemic, batik SMEs were forced to reduce their production due to a decline in people’s purchasing power. This condition is experienced by one of the SMEs, namely Batik Liris Manis which is located in Majan, Tulungagung which was established in 2013 to present. SMEs Batik Liris Manis is a handwritten batik with traditional Tulungagung motifs. Because the products they sell are written batik, they have their own market, namely batik lovers who often come to batik exhibitions. However, the pandemic conditions forced batik SMEs not to hold offline exhibitions. With the economic downturn caused by the lack of offline sales, of course, Liris Manis batik SMEs need product innovation in the form of stamped batik so that they can reach a wider market. Marketing expansion by opening sales through a mix marketing strategy by creating accounts and training on marketplace users. With some of the problems above, this program provides solutions in the form of (1) making canting caps that present typical Tulungagung batik motifs, (2) making copper vessels for the process of boiling batik cloth, and (3) providing marketing training through the marketplace. as well as cataloging with exclusive designs. The results of this program are 1) the creation of a batik stamp with a typical Tulungagung batik design, 2) a copper vessel for the process of boiling batik cloth, and 3) the existence of a marketplace and various social media for online marketing. With a program that can be implemented well, SMEs Batik Liris Manis has reached its potential escalation. The efforts made in this activity are primarily aimed at improving the welfare of craftsmen and helping the local economy.

 

Keywords Batik, SMEs Escalation, Mix Marketing Strategy, Product Innovation


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um045v4i3p156-162

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Email: karinov@um.ac.id

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.