Ikan Mujair dan Enceng Gondok: Motif Batik Desa Senggreng dengan Aplikasi Coreldraw

Endah Tri Priyatni, Dinda Awmeila Hermid, Sekar Palupi

Abstract


Sejak ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan Karya Agung Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh PPB, tanggal 2 Oktober 2009, batik yang merupakan budaya nusantara, semakin berkembang pesat. Tiap daerah bahkan desa berlomba untuk menciptakan motif batik khas daerah masing-masing. Malang, misalnya mengembangkan motif batik bunga teratai, tugu Malang, rumbai singa, sulur-sulur, dan mahkota. Seolah tidak mau ketinggalan, Desa Senggreng juga menginginkan motif batik khas Senggreng. Tujuan penciptaan karya seni ini adalah untuk menghasilkan motif batik khas Desa Senggreng. Metode yang digunakan untuk penciptaan karya seni ini adalah digitalisasi dan sketsa manual. Proses digitalisasi menggunakan aplikasi coreldraw yang memiliki kemampuan dalam mengolah gambar grafis yang baik. Proses awal yang dilakukan adalah dengan membuat storyboard dan moodboard sebagai acuan motif yang akan digunakan. Motif batik dibuat pada aplikasi coreldraw dengan menggunakan teknik tracing. Dalam penciptaan karya seni ini sudah dihasilkan motif batik Desa Senggreng, yaitu motif utamanya adalah ikan mujair, hasil budidaya khas Desa Senggreng, dipadu dengan motif enceng gondok, poleng, dan isen-isen atau hiasan. Hasil uji peminatan terhadap lima puluh responden menunjukkan bahwa motif ini sangat disukai oleh masyarakat umum.


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um045v4i2p%25p

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Email: karinov@um.ac.id

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.