Edukasi Konservasi Tanaman Berkhasiat Obat Pada Pekarangan Minimalis Masa Pandemi Covid-19 di Kelompok PKK Desa Mapanget

Regina Rosita Butarbutar, Eva Lienneke Baideng

Abstract


Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah memanfaatkan lahan pekarangan minimalis dalam memenuhi kebutuhan hidup terutama tanaman berkhasiat obat yang berfungsi memelihara dan meningkatkan daya tahan tubuh guna mendukung program pemerintah mengatasi Pandemi Covid-19. Permasalahan yang dihadapi masyarakat (kelompok PKK Desa Mapanget Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara) adalah masih rendahnya pengetahuan, wawasan dan keterampilan masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga dalam melakukan konservasi tanaman berkhasiat obat di lahan pekarangan minimalis dan masih banyaknya lahan tidur yang terdapat di pekarangan rumah masyarakat. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui lima tahapan yaitu penyuluhan, pelatihan, pendampingan, evaluasi dan monitoring. Hasil kegiatan ini adalah 92 % masyarakat (ibu-ibu PKK sebanyak 40 orang) yang mengikuti kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dan wawasan, serta perbaikan tata nilai masyarakat melalui edukasi konservasi tanaman berkhasiat obat di lahan pekarangan minimalis masa Pandemi Covid-19. Konservasi tanaman berkhasiat obat di lahan pekarangan minimalis dapat membantu keluarga untuk memperoleh obat tradisional dengan sangat mudah, praktis dan terjangkau secara ekonomi.

 

Kata KunciEdukasi, Konservasi, Kelompok PKK, Mapanget, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

 

Abstract

This community service activity aims to utilize minimalist yards to supply their living needs, especially medicinal plants that function to maintain and increase body resistance to support government programs to overcome the Covid-19 Pandemic. The priority problems of the community (PKK group in Mapanget Village, Talawaan District, North Minahasa Regency, North Sulawesi) are the lack of knowledge, insight, and skills of the community, especially housewives in conserving medicinal plants in minimalist gardens, and there are still many unused lands in the community minimalist yard. The method of implementing this community service activity are carried out through five stages, namely counseling, training, mentoring, evaluation, and monitoring. The result of this activity is that 92% of the community (40 women members) who participated in this activity showed increased knowledge and insight, as well as improving community values through education on the conservation of medicinal plants in minimalist yards during the Covid-19 pandemic. Conservation of medicinal plants in minimalist gardens can help families to obtain traditional medicines very easily, practically, and economically.

 

Keywords—Education, Conservation, PKK Group, Mapanget, North Minahasa, North Sulawesi.


Full Text:

PDF

References


Aditama, T. Y. (2015). Jamu dan Kesehatan. Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (LPB). Jakarta.

Dwiratna, N. P. S., Widyasanti, A., & Rahmah, D. M. (2016). Pemanfaatan Lahan Pekarangan dengan Menerapkan Konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari. Dharmakarya Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 5(1), 34–37.

Hikmat, A., E. A. M Zuhud., E. Sandara., & Sari, R. K. (2011). Revitalisasi Konservasi Tumbuhan Obat Keluarga (TOGA) Guna Meningkatkan Kesehatan dan Ekonomi Keluarga Mandiri di Desa Contoh Lingkar Luar Kampus IPB Darmaniaga Bogor. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 16(2), 71–80.

Ismail dan A. Syam. (2019). Edukasi Teknologi Hidroponik untuk Pemberdayaan Lahan Pekarangan. Jurnal Dedikasi, 21(2), 105–109.

Jumiarni, W. O., & Komalasari, O. (2017). Eksplorasi Jenis Dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Pada Masyarakat Suku Muna Di Permukiman Kota Wuna. Traditional Medicine Journal, 22(1), 45–56.

Kurnianingsih, A, N., Setyati, D. D., & Syawal, Y. (2015). Optimalisasi Lahan Perkarangan dengan Budidaya Tanaman Lidah Buaya yang Berkhasiat Obat di Desa Purna Jaya Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Pengabdian Sriwijaya, 1(1), 21–24.

Novianti, D. (2017). Potensi dan Pengembangan Jenis Tanaman Obat di Desa Meranjat Kecamatan Indralaya Selatan. Jurnal Sainmatika, 14(1), 45–52.

Pratiwi, A. R. (2020). Pangan Untuk Sistem Imun. SCU Knowledge Media. Jakarta.

Sudalmi, E. S., & Hardianti, J. S. (2018). Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup Melalui Penganekaragaman Tanaman Pekarangan. Adiwidya, II(2), 153–158.

Sumarmiyati & Rahayu, S. W. (2015). Potensi Pengembangan Tanaman Obat Lokal Skala Rumah Tangga untuk Mendukung Kemandirian Pangan dan Obat di Samarinda, Kalimantan Timur. Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 1(2), 330–336.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um045v5i1p53-57

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Email: karinov@um.ac.id

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.