Diseminasi Mesin Spinner Rotary Encorder Sebagai Teknologi Transformasi Hasil Panen Ikan Lele Menjadi Abon dalam Meningkatkan Net Income

Nurul Ulfatin, Andika Bagus Nur Rahma Putra, Teti Setiawati, Azizatus Zahro

Abstract


Desa Sambigede memiliki jumlah ikan yang dipanen kurang lebih 1 ton dalam kurun waktu 6 bulan atau sekitar 2 ton per tahun. Namun demikian, belum ada upaya pengolahan ikan pasca panen serta tidak ada alat untuk mengolah ikan sehingga ikan hanya berpotensi dijual mentah yang mana hal tersebut memiliki nilai ekonomis yang rendah apalagi di masa pandemi. Selain itu, penjualan ikan hanya bekerja sama dengan BUMDes karena terbatasnya wilayah distribusiPengabdian masyarakat ini bertujuan untuk: (1) menerapkan mesin atau teknokogi untuk mengolah ikan hasil panen; (2) meningkatkan SDM dalam memahami cara mengolah ikan yang dapat bertahan lama dan bernilai jual tinggi; (3) meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan teknologi; dan (4) meningkatkan kemampuan pemasaran dan penjualan ikan mentah menjadi abon. Menerapkan mesin atau teknokogi untuk mengolah ikan hasil panen. Meningkatkan SDM dalam memahami cara mengolah ikan yang dapat bertahan lama dan bernilai jual tinggi. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan teknologi. Meningkatkan kemampuan pemasaran dan penjualan ikan mentah menjadi abon. Hasil dari pengabdian ini, meliputi: (1) 1 buah mesin Spinner Rotary Encoder sebagai pembuat abon lele; (2) pendampingan penggunaan mesin spinner rotary encoder meningkatkan 94% pemahaman peserta; (3) pendampingan pemasaran produk abon ikan meningkatkan pemahaman peserta sebesar 88%.

 

Kata kunciAbon lele, Mesin spinner, Net income

 

Abstract

 

Sambigede village has a harvest of approximately 1 ton of fish in a period of 6 months or about two tons per year. One of these types of fish is catfish. Catfish can grow quickly and easily adapt to the environment. However, there has been no post-harvest fish processing effort and no tools to process fish so that fish can only potentially be sold raw, which has low economic value, especially during a pandemic. In addition, fish sales only cooperate with BUMDes due to the limited distribution area. This community service aims to: (1) apply machinery or technology to process harvested fish; (2) increasing human resources in understanding how to process fish that can last a long time and have high selling value; (3) enhancing public knowledge in the use of technology; and (4) improving the marketing and sales capabilities of raw fish into shreds. Applying machines or technology to process harvested fish. Increase human resources in understanding how to process fish that can last a long time and have high selling value. Increase public knowledge in the use of technology. Improve marketing and sales capabilities of raw fish into shredded. The results of this service include: (1) 1 Spinner Rotary Encoder machine as a catfish floss maker; (2) assistance on the use of a rotary encoder spinner machine increased 94% of participants' understanding; (3) marketing assistance for shredded fish products increased participants' understanding by 88%.

 

Keywords Abon lele, Mesin spinner, Net income


Full Text:

PDF

References


Ciptawati, E., Budi, I., Oktiyani, H., & Alvionita, M. (2021). Analisis perbandingan proses pengolahan ikan lele terhadap kadar nutrisinya, 4(1), 40–46.

Efriyose Pratama, I. (2020). Perancangan mesin spinner vertikal untuk pengering minyak goreng pada bahan makanan. (Doctoral dissertation, Universitas Bung Hatta).

Endah, K., Galuh, U., & Lokal, P. (2020). Pemberdayaan Masyarakat: Menggali Potensi Lokal Desa. Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 6(1), 135-143.

Martina, N., Fathur, M., Hasan, R., Wulandari, L. S., & Isyah S, A. (2021). Upaya peningkatan nilai ekonomis produk UMKM, melalui sosialisasi diversifikasi produk. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 5(5), 1-13.

Pradana, R. B., Nuryasin, M., Faisal, R. A., Harapan, P., Tegal, B., Harapan, P., & Tegal, B. (2021). Pengaruh waktu terhadap hasil penirisan minyak pada cireng menggunakan mesin spinner. (Doctoral dissertation, DIII Teknik mesin Politeknik Harapan Bersama).

Rifai, A. (2019). Peluang bisnis, renyahnya cuan budidaya lele. Bisnis.Com. https://ekonomi.bisnis.com/read/20190222/99/892152/peluang-bisnis-renyahnya-cuan-budidaya-lele

Santoso, J. (2018). Nilai gizi konsentrat protein ikan lele dumbo (Clarias gariepenus) ukuran Jumbo, 1(2), 77–86.

Sumberpucung, S. (2020). Batas wilayah desa Sambigede. Desa Sambigede - Sumberpucung. http://desa-sambigede.malangkab.go.id/desa/berita/detail?go=6988

Sundari, R. S., Setia, D., Mulyadi, A., & Perjuangan, U. (2018). Aplikasi adopsi inovasi teknologi mesin peniris minyak untuk agroindustri rumahan abon ikan. Sembadha, 11, 1-12.

Tomisa, M. E., & Syafitri, M. (2020). Pengaruh badan usaha milik desa terhadap pendapatan asli di desa Sukajadi Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis. Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita, 9(1), 91-101 https://doi.org/10.46367/iqtishaduna.v9i1.219




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um045v6i1p11-15

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Email: karinov@um.ac.id

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.