Pelatihan Produk Herbal Sediaan Teh Batang Pisang kepada Warga Binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Denpasar

Ni Luh Kade Arman Anita Dewi, Fitria Megawati, Putra Hilmi Prayitno, Putu Era Sandhi Kusuma Yuda, Puguh Santoso, I Made Agus Sunadi Putra, Ni Made Dwi Mara Widyani Nayaka, Erna Cahyaningsih, Ni Nyoman Wahyu Udayani, Debby Juliadi, Ni Putu Dewi Agustini

Abstract


Tujuan kegiatan pelatihan ini untuk memberdayakan warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Denpasar agar memiliki keahlian sebagai bekal berwirausaha untuk meningkatkan produktivitas dan ekonomi selepas masa tahanan, disamping untuk menumbuhkan rasa percaya diri. Kegiatan pelatihan ini juga merupakan upaya diseminasi hasil penelitian tim dosen kepada mitra binaan, yang dalam hal ini ditujukan kepada warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Denpasar. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan memberikan pengetahuan dan pelatihan keterampilan. Pengetahuan yang diberikan dalam bentuk penyuluhan manfaat farmakologi secara empiris maupun saintifik dari tanaman pisang secara umum maupun mengkhusus pada bagian batang pisang. Pengetahuan tambahan juga diberikan berupa strategi pemasaran produk sediaan herbal. Pelatihan keterampilan diberikan kepada warga binaan dalam bentuk pelatihan mengolah batang pisang menjadi produk sedian teh herbal dari proses awal berupa bahan segar, pembuatan simplisia batang pisang, pencampuran simplisia batang pisang dengan simplisia tambahan (daun mint dan daun stevia) sebagai komposisi teh, sampai dengan pengemasannya. Kegiatan ini dimonitoring dan dievaluasi dengan mengacu kepada keberhasilan warga binaan membuat produk herbal sediaan teh batang pisang, yangmana produk hasil karya warga binaan tersebut dipasarkan di lingkungan internal Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Denpasar.

 

Kata kunci Pengabdian Kepada Masyarakat, Lapas Perempuan, Teh Herbal

 

Abstract

 

The aim of this training activity is to empower the inmates of the Denpasar Class IIA Women's Prison to have skills to prepare for entrepreneurship to increase productivity and the economy after prison, in addition to growing self-confidence. This training activity is also an effort to disseminate the research results of the lecturer team to partners, which in this case is aimed at residents of the Class IIA Denpasar Women's Prison. The method used in implementing this activity is to provide knowledge and skills training. The knowledge provided is in the form of counseling on the empirical and scientific benefits of pharmacology of banana plants in general and specifically on the banana stem. Additional knowledge is also provided in the form of marketing strategies for herbal preparation products. Skills training is given to inmates in the form of training in processing banana stems into herbal tea products from the initial process in the form of fresh ingredients, making banana stem simplicia, mixing banana stem simplicia with additional simplicia (mint leaves and stevia leaves) as a tea composition, up to packaging. This activity is monitored and evaluated with reference to the success of the inmates in making herbal products made from banana stem tea.

 

Keywords Community Services, Women’s Prison, Herbal Tea


Full Text:

PDF

References


Andriyanto, R, E., Widiastuti, R., & Yusmansyah. (2017). Analisis tingkat ketercapaian tugas perkembangan karier mahasiswa dan implikasinya terhadap pelayanan konseling. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 1(2), 227-234.

Cahyono, A. S. (2014). Pemberdayaan dan pengembangan keterampilan warga binaan di lembaga pemasyarakatan kelas II B Tulugagung. Jurnal Bonorowo, 2(1), 1-10.

Fajarani, A. S. (2017). Tingkat stres dan harga diri narapidana wanita di lembaga pemasyarakatan kelas II A Kota Bogor. Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung, 9(2), 26-33.

Galani, V. (2019). Musa paradisiaca Linn.-Tinjauan Komprehensif. Jurnal Internasional Cendekiawan Pengobatan Tradisional dan Komplementer, 45-56.

Imam, M. Z., & Akter, S. (2011). Musa paradisiaca L. dan Musa sapientum L.: Tinjauan fitokimia dan farmakologis. Jurnal Ilmu Farmasi Terapan , (Edisi), 14-20.

Pane, E. R. (2013). Uji aktivitas senyawa antioksidan dari ekstrak metanol kulit pisang raja (Musa Paradisiaca Sapientum). Jurnal Kimia ValensI, 3(2), 75–80.

Pramesti, A. D. (2016). Efek fito protektif ekstrak batang pisang Ambon (Musa paradisiaca var. Sapientum) Terhadap Gambaran Histopatologi Duodenum Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Indometasin (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).

Ningsih, A. P., & Agustien, A. (2013). Uji aktivitas antibakteri ekstrak kental tanaman pisang kepok kuning (Musa paradisiaca Linn.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal Biologi UNAND, 2(3), 207–213.

Supatra, I. (2014). Pembinaan narapidana wanita di lembaga pemasyarakatan Mataram (Doctoral dissertation, Universitas Mataram).

Wibowo, F. S., & Prasetyaningrumerna. (2015). Pemanfaatan ekstrak batang tanaman pisang (Musa Paradisiacal) Sebagai obat antiacne dalam sediaan gel antiacne. Publikasi Fakultas Farmasi, 12(1), 38–46.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um045v7i1p019

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Email: karinov@um.ac.id

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.