Perbedaan Pengaruh Latihan dengan Metode Keseluruhan Individu dan Keseluruhan Berpasangan terhadap Keterampilan Tendangan Mae Geri Chudan Karate

Teguh Andibowo, Eriek Satya Haprabu

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Ada perbedaan pengaruh latihan dengan metode keseluruhan individu dan keseluruhan berpasangan terhadap keterampilan tendangan mae geri chudan karate pada kohay putra. (2) Metode latihan yang lebih baik pengaruhnya antara metode keseluruhan individu dan keseluruhan berpasangan terhadap keterampilan tendangan mae geri chudan karate pada atlet putra. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan pretest – posttest design. Sampel penelitian ini kohay putra Dojo Inkai Wonogiri berjumlah 30 atlet. Instrumen penelitian menggunakan tes pengukuran penampilan keterampilan karate (teknik tendangan mae geri). Uji perbedaan dengan uji t pada taraf signifikansi 5% dan penghitungan presentase peningkatan. Uji persyaratan analisis yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. Simpulan penelitian ini sebagai berikut: (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan dengan metode keseluruhan individu dan metode keseluruhan berpasangan terhadap keterampilan tendangan mae geri chudan karate, (t hitung = 1,5 > t tabel 5% = 2,145). (2) Metode keseluruhan berpasangan lebih baik pengaruhnya dari pada metode keseluruhan individu terhadap keterampilan tendangan mae geri chudan karate. Kelompok 1 (metode keseluruhan berpasangan) memiliki peningkatan keterampilan tendangan mae geri chudan karate sebesar 15,6%. Sedangkan kelompok 2 (metode keseluruhan individu) memiliki peningkatan sebesar 15,3%.


Keywords


keseluruhan berpasangan, keseluruhan individu, tendangan mae geri dan karate

References


Abdul Wahid. 2007. Shotokan-Sebuah Tinjauan Alternatif Terhadap Aliran Karate-Do Terbesar di Dunia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Andi Suhendro. 1999. Dasar-Dasar Kepelatihan. Cetakan Ketiga. Jakarta: Universitas Terbuka

Bermanhot Simbolon, 2014. Latihan dan Melatih Karateka. Yogyakarta: Griya Pustaka

Jansen, P. and Dahmen-Zimmer, K., 2012. Effects of cognitive, motor, and karate training on cognitive functioning and emotional well-being of elderly people. Frontiers in psychology, 3, p.40.

Jansen, Petra, Katharina Dahmen-Zimmer, Brigitte M. Kudielka, and Anja Schulz. "Effects of karate training versus mindfulness training on emotional well-being and cognitive performance in later life." Research on aging 39, no. 10 (2017): 1118-1144.

LANKOR. 2007. Teori Kepelatihan Dasar (Materi bUntuk Kepelatihan Tingkat Dasar). Jakarta: Kemenpora.

Mulyono Biyakto Atmojo. 2008. Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani Olahraga. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press.

Seabourne, T. G., Weinberg, R. S., Jackson, A., & Suinn, R. M. (1985). Effect of individualized, nonindividualized, and package intervention strategies on karate performance. Journal of Sport Psychology, 7(1), 40-50.

Stricevic, M., Okazaki, T., Tanner, A. J., Mazzarella, N., & Merola, R. (1980). Cardiovascular response to the karate kata. The Physician and sportsmedicine, 8(3), 57-67.

Sugiyanto. 1996. Perkembangan dan Belajar Motorik Jakarta: Depdikbud. Dirjen Dikdasmen.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um077v2i12018p61-67

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Indonesia Performance Journal

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Indonesia Performance Journal is indexed by:

sinta-logogooglegaruda 

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

View Visitor Stats