ANALISIS METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN HIPOCRATES

Dian Mayasari

Abstract


Salah satu aspek yang harus dikuasai siswa agar bisa menyelesaikan suatu masalah matematika adalah metakognisi. Metakognisi adalah pengetahuan dan kesadaran seseorang tentang proses berpikir serta kemampuannya dalam mengontrol proses berpikirnya tersebut. Beberapa penelitian menunjukkan tipe kepribadian yang berbeda maka menunjukkan kesulitan metakognisi yang berbeda. Hipocrates mengelompokkan kepribadian manusia menjadi empat golongan, yaitu koleris, sanguinis, plegmatis, dan melankolis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis metakognisi siswa dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari tipe kepribadian koleri, sanguinis, plegmatis, dan melankolis.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Adapun instrumen yang digunakan yaitu tes penggolongan tipe kepribadian, tes tertulis, dan wawancara. Hasil analisis data tes tertulis dan analisis data hasil wawancara dibandingkan atau ditriangulasi untuk mendapatkan data yang valid. Prosedur penelitian di awali dengan tes penggolongan tipe kepribadian untuk mendapatkan masing-masing dua siswa yang bertipe koleris dominan, sanguinis dominan, plegmatis dominan, dan melankolis dominan. Setelah itu siswa mengerjakan soal yang diberikan dan siswa diwawancara agar didapatkan data yang sesuai.
Hasil penelitian yang didapatkan yaitu siswa bertipe koleris melakukan metakognisi pada ketiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Namun sifat siswa yang merasa selalu benar ditemukan siswa yang salah dalam menjawab soal yang diberikan. Siswa bertipe sangunis melakukan metakognisi pada tahap perencanaan saja. Siswa tidak mengetahui langkah apa yang harus diambil dan siswa tidak bisa mengontrol sifatnya yang tidak cermat dengan tidak meneliti kembali setiap langkah penyelesaian dan jawaban yang diperoleh. Siswa bertipe plegmatis dapat menyelesaikan masalah yang diberikan dengan selesaian yang singkat. Siswa melakukan metakognisi pada tahap perencanaan namun kurang baik pada tahap pelaksaanan dan evaluasi. Siswa menyelesaikan soal dengan waktu yang lama dan malas untuk memeriksa kembali jawaban. Siswa bertipe melankolis melakukan metakognisi baik pada tahap perencanaa, pelaksanaan, dan evaluasi karena sifatnya yang cermat, teliti, dan perfeksionis.
Kata Kunci: Metakognisi, Pemecahan Masalah, Tipe Kepribadian


Full Text:

[Download PDF]

References


Agustina, R. 2013. Tesis : Proses Berpikir Siswa Dalam Penyelesaian Masalah Aplikasi Turunan Fungsi Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Tipologi Hippocrates Galenus. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

Alfiyah, N & Siswono, T. Y. E. 2014. Identifikasi Kesulitan Metakognisi Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Vol. 3, No. 2. Hal. 131 – 138.

Bulu, V. R. & Budiyono. 2015. Kesulitan Metakognisi Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika pada Materi Peluang Ditinjau dari Tipe Kepribadian Tipologi Hippocrates – Galenus Kelas XI MIA 1 SMA Negeri I Soe.Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematik. Issn: 2339-1685 Vol.3, No.9, Hal 970- 984 November 2015.

Fitria, Camelina. 2014. Profil Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa dalam Memecahkan MasalahMatematika ditinjau dari Tipe Kepribadian (Sanguinis, Koleris, Melankolis, dan Phlegmatis).Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika MATHEdunesa. Volume 3 No 3 Tahun 2014.

Hasanah. 2013. Analisis Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Extrovert – Introvert. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Iswahyudi, G. 2012 Aktivitas Metakognisi Dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Langsung Ditinjau dari Gender dan Kemampuan Matematika.Seminar Nasional Pendidikan Matematika UNS Surakarta: 21 November 2012.

Kamid. 2013. Metakognisi Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika (Studi Kasus Pada Siswa SMP Berdasarkan Gender). Jurnal Edumatica. Volume 03 Nomor 01, April 2013 Issn: 2088-2157.

Littauer, Florence. 2011. Personality Plus (KepribadianPlus): Bagaimana Memahami Orang Lain DenganMemahami Diri Anda Sendiri. Tangerang Selatan:Karisma Publishing Group.

Moleong, Lexy J. 2007.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

NCREL. 1995. Metacognition - Thinking about thinking - Learning to learn.

Nur, Mohamad. 2000. Strategi-Strategi Belajar. Surabaya: Unesa University Press

Purnaniningsih, N. E. & Siswono, T. Y. E,. 2014. Profil Metakognisi Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika ditinjau berdasarkan Tipe Kepribadian Koleris dan Phlegmatis. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika. Volume 3 No 3 Tahun 2014.

Purwanto, M. N. 2010. Psikologi Pendidikan.Bandung: Remaja Rosdakarya.

Risnanosanti, 2012. Hypothetical Learning Trajectory Untuk Menumbuhkembangkan kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa SMA Dikota Bengkulu. Yogyakarta: Prosiding Issn: 978-979 - 16353- 7,10 November 2012.

Shanon, S.V. 2008. Using Metacognition Strategies and Learning Styles to Create Self- Directed Learners. Institute for Learning Styles Journal, Volume 1, 1- 15. USA : Wayne State College.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um076v3i12019p34-39

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Dian Mayasari

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JKPM Indexed By:

        

 



Jurnal Kajian Pembelajaran Matematika is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
Creative Commons License

Statcounter View My Stats