ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEBIASAAN SISWA MEMBELI MAKANAN-JAJANAN DI SEKOLAH (STUDI EKSPLORATORI) PADA SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT ATAS
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan kebiasaan siswa membeli makanan-jajanan di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas se-Kota Malang. Penelitian ini menggunakan metode analisis faktor. Metode ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor baru hasil rotasi faktor-faktor yang telah diidentifikasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor-faktor kebiasaan siswa membeli makanan jajanan di SLTA Kota Malang yaitu: (1) Faktor Selera Lapar, (2) Faktor Jenis Makanan Jajanan, (3) Faktor Kebiasaan Keluarga, (4) Faktor Keinginan Jajan, (5) Faktor Ditraktir (6) Faktor Aneka Jajanan, (7) Faktor Keinginan Makan Jajanan Di Luar Lingkungan Sekolah, (8) Faktor Arahan Guru, Kontribusi dari masing-masing faktor: faktor selera lapar 8,338%, faktor jenis makanan jajanan 7,126%, faktor kebiasaan keluarga 7,096%, faktor keinginan jajan 7,106%, faktor ditraktir 6,501%, faktor aneka jajanan 6,414%, faktor keinginan makan jajanan di luar lingkungan sekolah 6,065%, faktor arahan guru 5,919%, Faktor paling dominan yang menjadikan siswa SLTA Kota Malang membeli makanan jajanan di sekolah adalah faktor selera lapar yaitu sebesar 8,338%.
Full Text:
PDFReferences
Ali, I. (Ed). 2011. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Arianingtias, S. 2009. Analisis Biaya Ekstra Belanja Peserta Didik di SDN Girimoyo 01 Karangploso. Skripsi, Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.
Damayanti, D. 2010. Makanan Anak Usia Sekolah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Engel, J. F. & Roger, D. B. & Paul W. M. 1995. Perilaku Konsumen. Jilid 1. Edisi 6. Terjemahan Budi.J. Jakarta: Binarupa Aksara.
Judarwanto, W.2008.Perilaku Makan Anak Sekolah (online). (http;//www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews), diakses tanggal 2 Mei 2013.
Kotler, P & Amstrong, G. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran (Principle Of Marketing). Edisi 12. Jilid 1. Terjemahan Hendra A. dan Rhoni A. Jakarta: PT. Erlangga.
Kusdiana. 2005. KebiasanMembeli. (online).
(http://www.vhimedia.net/home/index.php?id=view), diakses tanggal 2 Mei 2013.
Khosman, A. 2003. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Linda, A. 2013. Pengelolaan Kafetaria Sekolah. (online), (http://alvionitalinda.wordpress.com), diakses tanggal 8 September 2013
Mariana, R.R, Subandi, Santoso, Suparjito. 2010. Studi Sosial Budaya Keamanan Pangan Pada Makanan Jajanan yang Diperdagangkan di Lingkungan Sekolah Dasar Kota Malang. Lemit UM: Jurnal.
Suhardjo, 1989. Sosio Budaya Gizi. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Swastha, B. & Handoko, H. 2000. Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen. Edisi 1.Yogyakarta. BPFE.
Tirtaradja. 2005, Lingkungan Pendidikan Sekolah.(online),
(http://www.tempointerkatif.com/hg/ekbis/2005/07/31/brk,20030731-23,id.htm) , diakses tanggal 2 Mei 2013.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 9 Tahun 1995 Tentang Usaha Kecil.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Manajemen dan Supervisi Pendidikan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.