MEMBANGUN KARAKTER INKLUSIF SEJAK DINI (PENANAMAN SIKAP TOLERANSI TERHADAP PERBEDAAN BAGI SISWA SD)

Alan Sigit Fibrianto, Ananda Dwitha Yuniar, Deny Wahyu Apriadi

Abstract


Inclusiveness has recently become an exciting topic of study to be discussed. Each local government seeks to design and implement inclusion policies. Discussions about inclusion always link people with disabilities. People with disabilities are discriminated against in their social environment, both in terms of their accessibility to public facilities as well as the negative labels attached to them. Therefore, this inclusive character is essential to be built in the next generation of the nation as early as possible. This research aims to instill an inclusive character early on for students at SD Laboratorium UM by using participatory methods or being directly involved in creating an inclusive learning process. The learning process is very significant in shaping the behavior patterns and character of children. Thus, inclusive education implemented in elementary schools (SD) can form an inclusive character for individuals from an early age. Several factors underlie inclusive education implemented at the elementary level, including: (1) at the individual development stage, SD is a very good level in the process of character building; (2) elementary school age is the most active stage in getting to know the social environment; (3) stage in understanding the role; (4) the experiences and insights they gain will be constructed through strong memories. These four factors underlie the formation of their personality into an inclusive character.

Inklusifitas akhir-akhir ini menjadi topik kajian yang menarik untuk dibahas. Setiap pemerintah daerah berupaya merancang dan mengimplementasikan kebijakan inklusi. Pembahasan mengenai inklusi selalu mengaitkan penyandang difabel. Para difabel terdiskriminasi dari lingkungan sosialnya, baik aksesibilitasnya terhadap sarana publik, maupun label negatif yang melekat pada mereka. Maka dari itu, karakter inklusif ini sangat penting untuk dibangun pada generasi penerus bangsa sedini mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk menanamkan karakter inklusif sejak dini bagi siswa di SD Laboratorium UM dengan menggunakan metode partisipatoris atau terlibat langsung dalam menciptakan proses pembelajaran yang inklusif. Proses pembelajaran sangat signifikan dalam membentuk pola perilaku dan karakter anak. Sehingga, pendidikan inklusif yang diimplementasikan pada Sekolah Dasar (SD) mampu membentuk karakter inklusif bagi individu sejak dini. Ada beberapa faktor yang mendasari pendidikan inklusi diimplementasikan di tingkat SD antara lain: (1) pada tahap perkembangan individu, SD merupakan jenjang yang sangat baik dalam proses pembentukkan karakter; (2) usia jenjang SD adalah tahapan paling aktif dalam mengenal lingkungan sosialnya; (3) tahap dalam memahami peran; (4) pengalaman dan wawasan yang mereka peroleh akan terkonstruk melalui ingatan yang kuat. Keempat faktor itulah yang mendasari pembentukkan kepribadian mereka menjadi karakter yang inklusif.


Keywords


karakter; inklusif; sikap toleransi; pembelajaran; peserta didik

Full Text:

PDF

References


Agustina, R. S., & Rahaju, T. (2021). Evaluasi penyelenggaraan pendidikan inklusif di Kota Surabaya. Publika, 9(3), 109–124.

Bakhri, S., Fibrianto, A. S., & Hudi, I. R. (2017). Benefits and challenges of inclusive schools in implementing education for all in Indonesia. 4th Asia Pacific Education Conference (AECON 2017), 258–264. Atlantis Press.

Darwis, R. S. (2016). Membangun desain dan model action research dalam studi dan aksi pemberdayaan masyarakat. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 10(1), 142–153.

Fibrianto, A. S. (2017). Praktik sosial Komunitas Difabel ‘Difa City Tour dan Transport’ dalam proses hubungan industrial (studi kasus pada perusahaan industri jasa kreatif ojek online kalangan difabilitas berbasis komunitas di Yogyakarta). UNS (Sebelas Maret University).

Fibrianto, A. S. (2018). Difa City Tour dan Transport: Sebagai wadah kreatif untuk mewujudkan kehidupan masyarakat difabel sejahtera. Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, 42(1), 17–36.

Fibrianto, A. S., & Bakhri, S. (2017). Pelaksanaan aktivitas ekstrakurikuler Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera) Dalam pembentukkan karakter, moral dan sikap nasionalisme siswa SMA Negeri 3 Surakarta. Jurnal Moral Kemasyarakatan, 2(2), 75–93.

Fibrianto, A. S., & Yuniar, A. D. (2019). The representation of diffable community’s creative service industry in Yogyakarta Indonesia. First International Conference on Administration Science (ICAS 2019), 342–344. Atlantis Press.

Fibrianto, A. S., & Yuniar, A. D. (2021). ‘Disable equality’: The role of the community in bridging diffability people to adopt media and technology. Procedings of the 1st ICA Regional Conference, ICA 2019. Bali: EUDL.

Filasofa, L. M. K. (2022). Penerapan pembelajaran inklusi pada anak usia dini; sebuah solusi layanan pendidikan khusus. Journal of Early Childhood and Character Education, 2(1), 83–100.

Insiatun, I., Karya, G., Ediyanto, E., & Sunandar, A. (2021). Implementasi pendidikan inklusi pada jenjang PAUD. Jurnal Pembelajaran, Bimbingan, dan Pengelolaan Pendidikan, 1(11), 873–878.

MacDonald, C. (2012). Understanding participatory action research: A qualitative research methodology option. The Canadian Journal of Action Research, 13(2), 34–50.

Maftuhin, A. (2017). Mendefinisikan kota inklusif: Asal-usul, teori dan indikator. Jurnal Tata Loka, 19(2), 93–103.

Mulyadi, S., & Kresnawaty, A. (2020). Manajemen pembelajaran inklusi pada anak usia dini. Tasikmalaya: Ksatria Siliwangi.

Nathania, N. V., Heryanto, N. Y., & Indrajaya, F. (2021). Perancangan media pembelajaran untuk pendidikan anak usia dini metode penelitian participatory action research (studi kasus: Desa Gunung Sari Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang). Prosiding Seminar Nasional Desain Sosial (SNDS), 1(1), 336–338.

Pemda DIY. (2019). Peraturan Daerah (PERDA) tentang Pemajuan, Perlindungan dan Pemenuhan Hak-hak Penyandang Disabilitas. Pub. L. No. No. 4 Tahun 2019. Indonesia.

Rahmat, A., & Mirnawati, M. (2020). Model participation action research dalam pemberdayaan masyarakat. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 6(1), 62–71.

Safitri, D., & Hijriyani, Y. S. (2022). Pendidikan inklusif sebagai strategi mewujudkan pendidikan menyeluruh bagi anak usia dini. Prosiding Lokakarya Pendidikan Islam Anak Usia Dini IAIN Ponorogo, 1, 27–39.

Sakti, S. A. (2020). Implementasi pendidikan inklusif pada lembaga pendidikan anak usia dini di Indonesia. Jurnal Golden Age, 4(02), 238–249.

Saleh, M. (2022). Implementasi pendidikan karakter di sekolah inklusi. Hikmah: Journal of Islamic Studies, 17(2), 101–108.

Sisi, R. (2022). Teacher efficacy guru pendamping sekolah inklusi di Kota Bandung. Universitas Andalas.

Taufik, M., & Tadzkiroh, U. (2021). Urgensi pendidikan inklusif dalam membangun efikasi diri guru sekolah dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti, 8(2), 191–204.

Tirtayani, L. A., Ambara, D. P., & Astawan, I. G. (2021). Pendampingan penguatan layanan pendidikan inklusi bagi guru-guru pendidikan anak usia dini dan sekolah dasar di Kota Denpasar. Proceeding Senadimas Undiksha, 2251.

Yaumi, M. (2016). Action research: Teori, model dan aplikasinya. Prenada Media.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um032v5i2p54-60

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Editorial and Administration Office:
This Journal is published by Universitas Negeri Malang, under the management of Faculty of Social Science.
Semarang St. No. 5 Building I3, Pos Code: 65145.
Phone. (0341) 551312.
Homepage: http://journal2.um.ac.id/index.php/jpds/index

JPDS Indexed By:

           

E-ISSN 2655-2469


Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License,

View JPDS Stats