EKSISTENSI DAN PEROBLEMATIKA PELESTARIAN WAYANG KULIT PADA GENERASI MUDA KEC. RINGINREJO KAB. KEDIRI

Mifdal Zusron Alfaqi

Abstract


The younger generation has a big responsibility to continue the preservation of culture, one of which is wayang. The problems that occur in the interest of the younger generation with low prevalence in wayang performances require philosophical exploration to find out the basic problems and the strategies needed. The aims of this study are a) to describe the history and values contained in wayang kulit; b) Describe the existence of shadow puppets among the younger generation; c) Preservation of shadow puppets in Ringinrejo District, Kediri Regency. The method used in this research is descriptive qualitative. The results of the study show that a) the existence of wayang kulit is caused because there are problems in preserving wayang kulit due to basic problems; b) the existence of the younger generation in the industrial revolution era is based on factors not understanding the storyline brought by the dalang, not understanding the language used by the dalang, feeling bored and having no interest in wayang kulit art because it is not integrated with modern culture, when wayang kulit shows are relatively old, and wayang kulit is an ancient culture. The rapid development of technology and cultural exchange without boundaries requires the right strategy; c) Ringinrejo Village is trying to preserve it by holding wayang kulit performances on big days and as a place for approaching and learning wayang kulit to the younger generation. 

Generasi muda memiliki tanggung yang besar untuk meneruskan pelestarian budaya salah satunya wayang. Problematika yang terjadi minat generasi muda dengan prevalensi yang rendah atas pagelaran wayang membutuhkan penggalian secara filosofi untuk mengetahui permasalahan mendasar dan strategi yang dibutuhkan. Tujuan dari penelitian ini adalah a) Mendeskripsikan sejarah dan nilai yang terkandung pada wayang kulit; b) Mendeskripsikan eksistensi wayang kulit di kalangan generasi muda; c) Pelestarian wayang kulit di Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan a) eksistensi wayang kulit disebabkan karena terdapat problematika pelestarian wayang kulit terkendala masalah mendasar; b) eksistensi generasi muda atas era revolusi industri didasarkan atas faktor tidak memahami alur cerita yang dibawakan oleh dalang, tidak memahami bahasa yang digunakan dalang, perasaan bosan dan tidak ada ketertarikan pada kesenian wayang kulit karena kurang terpadu dengan kebudayaan modern, waktu pertunjukan wayang kulit yang relatif lama, dan wayang kulit merupakan kebudayaan yang kuno. Perkembangan teknologi dan pertukaran budaya yang berjalan secara cepat tanpa batas membutuhkan strategi yang tepat; c) Desa Ringinrejo berusaha melestarikan dengan menggelar pagelaran wayang kulit pada hari-hari besar dan sebagai tempat untuk pendekatan dan pembelajaran wayang kulit kepada generasi muda.


Keywords


eksistensi; wayang kulit; generasi muda

Full Text:

PDF

References


Abdullah, H. S., Nugroho, D. R., & Siregar, M. R. (2022). Pola efektivitas komunikasi kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi sumber daya manusia pariwisata di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Universitas Pakuan.

Alawiyah, L., & Lestiyanawati, R. (2020). Wayang sebagai media alternatif untuk meningkatkan speaking skill mahasiswa PAI.

Antonius, S. H. (2021). Wayang Potehi: Eksistensi, fungsi, dan pelestariannya. Lutfi Gilang.

Ariadi, L. M. (2017). Naskan pengobatan dan pertumbuhan Islam di Indonesia Tengah. ANCOMS Annual Conference for Muslim Scholars, 110, 979–988.

Bastian, O. A., Rahmat, H. K., Said, A., Basri, H., Dadang, D., Rajab, A., & Nurjannah, N. (2021). Urgensi literasi digital dalam menangkal radikalisme pada generasi millenial di era revolusi industri 4.0. Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 23(1), 126–133. https://journals.usm.ac.id/¬index.php/jdsb/article/view/3082

BPS. (2021a). Proyeksi Penduduk Kabupaten Kediri. https://kedirikab.bps.go.id/indicator/-12/62/1/proyeksi-penduduk-kabupaten-kediri-kel-umur-.html

BPS. (2021b). Statistik Sosial Budaya Indonesia 2021. https://www.bps.go.id/publication/2022/-06/¬30/6a2dabc16d556ab9d075f918/statistik-sosial-budaya-2021.html

Fiantika, F. R. (2019, October). “Wayang Gandrung” Sebuah Tradisi Seni Dalam Pembelajaran Matematika Masa Kini. In Prosiding SEMDIKJAR (Seminar Nasional Pendidikan dan Pembelajaran) (Vol. 3, pp. 59-68).

Herlyana, E. (2016). Pagelaran Wayang Purwa sebagai Media Penanaman Nilai Religius Islam pada Masyarakat Jawa. Thaqafiyyat: Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam, 1(14), 127–144.

Lase, D (2019). Pendidikan di era revolusi industri 4.0. SUNDERMANN: Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Humaniora dan Kebudayaan, 2(12), 28–43.

Mardianto, H. (2018). Dunia priyayi dalam sastra Jawa Tahun 1920-an (Priyayi World in Javanese Literature in 1920s). Widyasastra, 1(1), 45–59. http://www.widyasastra.com/-index.php/widyasastra/article/view/49

Meifilina, A. (2021). Stategi Komunikasi dalam Mepertahankan Eksistensi Wayang Kulit Pada Bersih Desa (Studi pada Ritual Bersih Desa di Desa Siraman Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar). Jurnal Heritage, 9(2), 162–175.

Murtiasri, E., & Suharto, S. (2015). Peningkatan Kualitas Produk dan Kompetensi Pengrajin Wayang Kulit Menuju Pasar Sasaran Ekspor. Jurnal DIANMAS, 4(2).

Nugroho, K. S. S. (2021). WAYANG The Real Adiluhung (Menyibak Filosofi Jagad Pakeliran). Penerbit Lakeisha.

Nurhidayanti, N., Shalifah, N., Syarifuddin, S., & Supriyanto, S. (2022). Eksistensi Kesenian Wayang Kulit Palembang Tahun 2000-2019. Anuva, 6(1), 1–12.

Purwanto, S. (2018). Pendidikan Nilai dalam Pagelaran Wayang Kulit. Ta’allum: Jurnal Pendidikan Islam, 6(1), 1–30. https://doi.org/10.21274/taalum.2018.6.1.1-30

Putriana, S. (2020). Eksistensi Kesenian Sebagai Revitalisasi Dialog Budaya Jawa dan Islam Oleh Sunan Kalijaga. Prosiding Konferensi Ilmiah Mahasiswa Unissula (KIMU) 2, 2, 1281–1290. http://lppm-unissula.com/jurnal.unissula.ac.id/index.php/kimuhum/article/view/8258

Rif’an, A. (2010). Buku pintar wayang. Gara Ilmu.

Setyawan, I. (2019). Sikap Generasi Z terhadap bahasa Jawa: Studi kasus pada anak-anak usia Sekolah Dasar di kota Semarang. Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna, 7(2), 30. https://doi.org/10.30659/jikm.7.2.30-36

Sudanta, I. N. (2019). Eksistensi Pementasan Wayang Kulit Parwa Sukawati pada Era Globalisasi. VIDYA WERTTA: Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia, 2(1), 127-141.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta.

Yustiana, A. R. (2021). Kajian Potensi Peninggalan Jayabaya Sebagai Daya Tarik Wisata Heritage di Kabupaten Kediri. Poltekpar NHI Bandung.

Wisnawa, K. (2020). Seni Musik Tradisi Nusantara. Nilacakra.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um032v5i2p119-128

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Editorial and Administration Office:
This Journal is published by Universitas Negeri Malang, under the management of Faculty of Social Science.
Semarang St. No. 5 Building I3, Pos Code: 65145.
Phone. (0341) 551312.
Homepage: http://journal2.um.ac.id/index.php/jpds/index

JPDS Indexed By:

           

E-ISSN 2655-2469


Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License,

View JPDS Stats