PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN MOTIF DAN PELATIHAN BATIK BERBASIS RAGAM HIAS SITUS CANDI SINGOSARI
Abstract
COMMUNITY EMPOWERMENT THROUGH THE DEVELOPMENT OF BATIK MOTIFS AND TRAINING BASED ON THE DECORATIVE VARIETIES OF THE SINGOSARI TEMPLE SITE
Candirenggo village has extraordinary tourism potential to be developed as a source of community empowerment. One of these potentials is the existence of Singosari Temple. Unfortunately, the existence of Singosari Temple cannot be utilized optimally because it only relies on tourist visits to the temple and surrounding sites. Even though the Singosari Temple site has so many ornamental motifs on some parts of the temple as well as on some artifactual relics located in the temple courtyard. This article aims to explain the development of batik motifs by taking inspiration from the variety of decorations that exist in Singosari Temple and several statues around it. Then, the motif was offered to the people of Candirenggo village through batik training activities. The method of developing batik motifs was through identification studies at the Singosari Temple site. Then continued with focus group discussion activities with archeologist and local community leaders. The result of this development is a form of batik motif named Singhāsana Padma. In the final stage, a community empowerment program is carried out through batik training activities in Singosari village which can be used for iconic merchandise for Singosari Temple tourism.
Kelurahan Candirenggo memiliki potensi wisata yang luar biasa untuk bisa dikembangkan sebagai sumber-sumber pemberdayaan masyarakat. Salah satu potensi tersebut adalah keberadaan Candi Singosari. Namun sayangnya, keberadaan Candi Singosari belum bisa dimanfaatkan secara optimal karena hanya mengandalkan kunjungan wisatawan ke candi dan situs sekitarnya. Padahal situs Candi Singosari memiliki kekayaan motif ragam hias pada beberapa bagian dinding candi maupun pada beberapa peninggalan artefaktual yang terletak di halaman candi. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan pengembangan motif batik dengan mengambil inspirasi dari ragam hias yang ada pada Candi Singosari dan beberapa arca di sekitarnya. Untuk kemudian, motif tersebut ditawarkan kepada masyarakat Kelurahan Candirenggo melalui kegiatan pelatihan membatik. Metode pengembangan motif batik ini melalui studi identifikasi di situs Candi Singosari, lalu dilanjutkan dengan kegiatan focus group discussion dengan para arkeolog dan tokoh masyarakat setempat. Hasil dari pengembangan ini adalah bentuk motif batik yang diberi nama Singhāsana Padma. Pada tahap akhir dilaksanakan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pelatihan membatik di Kelurahan Singosari yang dapat dimanfaatkan untuk merchandise ikonik untuk wisata Candi Singosari.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Dowling, N. (1992). The Javanization of Indian Art. Indonesia, (54), 117–138.
Hunter, T. M. (2007). The body of the king: Reappraising Singhasari period syncretism. Journal of Southeast Asian Studies, 38(1), 27–53.
Kulke, H. (1986). The early and the imperial kingdom in Southeast Asian history. Institute of Southeast Asian Studies Singapore.
Lutfiati, D., Alrianingrum, S., Puspitorini, A., Insani, M., & Muttimatul, F. (2020). Ken Dedes profile description in expert perspective. 3rd International Conference on Social Sciences (ICSS 2020), 637–641. Atlantis Press.
Mulyadi, L., Hutabarat, J., & Harisman, A. (2015). Relief dan arca Candi Singosari-Jawi. CV. Dream Litera Buana.
Poesponegoro, M. D., & Notosusanto, N. (2010). Sejarah Nasional Indonesia II. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Soekmono, R. (2002). Pengantar sejarah kebudayaan Indonesia 2. Kanisius.
Soekmono, R. (2017). Candi: Fungsi dan pengertiannya. Ombak.
Soetarno, R. (2003). Aneka candi kuno di Indonesia. Dahara Prize.
Susilo, A., & Sarkowi, S. (2021). Perjuangan Ken Arok menjadi raja Kerajaan Singosari Tahun 1222-1227. Sindang: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah, 3(1), 1–10.
Trixie, A. A. (2020). Filosofi motif batik sebagai identitas bangsa Indonesia. Folio, 1(1), 1–9.
Utami, I. W. P., & Lutfi, I. (2019). Effectivity of augmented reality as media for history learning. International Journal of Emerging Technologies in Learning, 14(16), 83–96.
Wahyudi, D. Y., & Jati, S. S. P. (2018). Arca Dwarapala Raksasa gaya seni Kadiri, Singhasari, dan Majapahit. Sejarah dan Budaya, 12(2), 180–193.
Wahyudi, D. Y., Munandar, A. A., & Setyani, T. I. (2021). The Śhiva-Buddhist concept in the temple of Singhasari-Majapahit periods. International Review of Humanities Studies, 6(2), 872–883.
Wulandari, D., & Budiarto, M. T. (2020). Etnomatematika: Eksplorasi pada artefak Kerajaan Singosari. Transformasi: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika, 4(1), 203–217.
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um032v6i2p150-161
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Editorial and Administration Office:
This Journal is published by Universitas Negeri Malang, under the management of Faculty of Social Science.
Semarang St. No. 5 Building I3, Pos Code: 65145.
Phone. (0341) 551312.
Homepage: http://journal2.um.ac.id/index.php/jpds/index
E-ISSN 2655-2469
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License,