TREN FASHION MERK LOKAL: ANTARA GAYA HIDUP DAN REPRESENTASI NASIONALISME DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Bayusar Candra Pradana, Atika Wijaya

Abstract


Local brand fashion is a style of dress using original clothing brands made in Indonesia. The trend of using local fashion brands has begun to develop among urban students, one of whom is a Semarang State University (UNNES) student in Semarang City. Local fashion brands also have a connection with nationalism because they are included in domestic products. This article aims to explain how UNNES students interpret local brand fashion trends as part of a lifestyle and find out the meaning of using local brands when associated with nationalism. This research uses qualitative methods. The subjects of this study were active UNNES students. Data collection techniques used in this study were observation, interviews, and documentation. The results of this study indicate that fashion trends for local brands among UNNES students have changed student lifestyle patterns, besides that the use of local brand fashion is a form of love for UNNES students for domestic products. UNNES students represent a sense of nationalism by using local fashion brands which are native domestic products.

Fashion merk lokal merupakan gaya berpakaian dengan menggunakan merk pakaian asli buatan Indonesia. Tren penggunaan fashion merk lokal sudah mulai berkembang di kalangan mahasiswa perkotaan, salah satunya adalah mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang berada di Kota Semarang. Fashion merk lokal juga memiliki keterkaitan dengan nasionalisme karena termasuk produk dalam negeri. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana mahasiswa UNNES memaknai tren fashion merk lokal sebagai bagian dari gaya hidup dan mengetahui makna tindakan menggunakan brand lokal jika dikaitkan dengan nasionalisme. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa aktif UNNES. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tren fashion merk lokal di kalangan mahasiswa UNNES merubah pola gaya hidup mahasiswa, selain itu penggunaan fashion merk lokal merupakan salah satu bentuk rasa cinta mahasiswa UNNES terhadap produk dalam negeri. Mahasiswa UNNES merepresentasikan rasa nasionalisme dengan cara menggunakan fashion merk lokal yang merupakan produk asli dalam negeri.


Keywords


fashion merk lokal; gaya hidup; representasi nasionalisme; mahasiswa perkotaan; UNNES

Full Text:

PDF

References


Alfaqi, M. Z., Shofa, A. M. A., Mawarti, R. A., & Habibi, M. M. (2020). Meningkatkan pemahaman generasi muda terhadap peran efe Douwes dekker pada era pergerakan nasional melalui focus group discussion (FGD) guru bangsa. Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS), 3(1), 21–27.

Anggraini, D. F. (2019). Mahasiswa hedonisme night clubber and lifestyle (terhadap pola perilaku mahasiswa pada tempat hiburan night club di Kota Malang). SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 16(2), 172–186.

Atika, N. T., Wakhuyudin, H., & Fajriyah, K. (2019). Pelaksanaan penguatan pendidikan karakter membentuk karakter cinta tanah air. Mimbar Ilmu, 24(1), 105–113.

Barlian, I., Maria, E., Danil, L., & Hasri, D. (2014). Keunggulan kreatif industri kreatif industri kecil menengah fesyen pada distro-distro di Kota Bandung. Research Report-Humanities and Social Science, 2.

Bastari, R. P., Resmadi, I., & Utama, J. (2022). Pica magz/pica fest: Creative economy in Bali subculture. Komunitas, 14(1), 27–42.

Baudrillard, J. P. (2011). Masyarakat konsumsi. Kreasi Wacana.

Chandrruangphen, E., Assarut, N., & Sinthupinyo, S. (2022). The effects of live streaming attributes on consumer trust and shopping intentions for fashion clothing. Cogent Business & Management, 9(1), 2034238.

Dharmawan, O. P. (2017). Fenomena sneakers impor (studi konstruksi sosial pemakaian sneakers impor Universitas Negeri Surabaya). Paradigma, 5(1), 1–8.

Dhurup, M. (2014). Impulsive fashion apparel consumption: The role of hedonism, fashion involvement and emotional gratification in fashion apparel impulsive buying behaviour in a developing country. Mediterranean Journal of Social Sciences, 5(8), 168–177.

Endrayana, J. P. M., & Retnasari, D. (2021). Penerapan sustainable fashion dan ethical fashion dalam menghadapi dampak negatif fast fashion. Prosiding Pendidikan Teknik Boga Busana, 16(1).

Fatmawati, N. (2020). Gaya hidup mahasiswa akibat adanya online shop. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 29(1), 29–38.

Hela, R. M., & Alimi, M. Y. (2013). Pemakaian jilbab kreasi baru di kalangan mahasiswi (studi kasus terhadap mahasiswi Universitas Negeri Semarang). Solidarity: Journal of Education, Society and Culture, 2(2), 95–104.

Hendariningrum, R., & Susilo, M. E. (2014). Fashion dan gaya hidup: Identitas dan komunikasi. Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(1), 25–32.

Khotimah, H., Khafid, M., & Pujiati, A. (2016). Sikap konsumen dan gaya hidup mahasiswa dalam keputusan pembelian produk fashion melalui minat beli. Journal of Economic Education, 5(2), 110–121.

Kussudyarsana, K. (2016). Persepsi konsumen atas merek lokal dan asing pada kategori produk hedonik dan utilitarian. Benefit: Jurnal Manajemen dan Bisnis, 1(1), 48–56.

Novitasani, L. (2014). Perubahan gaya hidup konsumtif pada mahasiswa urban di UNESA. Paradigma, 2(3), 1–7.

Nurrohmah, A., & Alfanur, F. (2016). Adopsi e-commerce pada usaha mikro dan kecil di Bandung (Studi kasus subsektor fesyen). EProceedings of Management, 3(2), 1120–1127.

Putri, R. F., Fitriani, E. W., & Sartika, S. H. (2022). Analisis strategi pemasaran erigo store brand fashion lokal Indonesia yang mendunia. Transekonomika: Akuntansi, Bisnis dan Keuangan, 2(5), 213–220.

Rahmawaty, D., Nadiroh, N., Husen, A., Purwanto, A., & Astra, I. M. (2021). Sustainable fesyen sebagai upaya gerakan zero waste dalam pembangunan berkelanjutan oleh desainer. Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 431–437.

Sahrub, S. M. P. (2020). Pemaknaan fashion: Studi gaya hidup pada komunitas Indonesia Sneakers Team Surabaya. Jurnal Sosiologi Dialektika, 14(2), 103–110.

Setiawan, E. (2014). Analisis sikap konsumen terhadap produk fashion lokal dan impor. Jurnal Economia, 10(1), 38–47.

Solikatun, S., Kartono, D. T., & Demartoto, A. (2015). Perilaku konsumsi kopi sebagai budaya masyarakat konsumsi (studi fenomenologi pada peminum kopi di kedai kopi Kota Semarang). Jurnal Analisa Sosiologi, 4(1), 60–74.

Wardani, E. (2019). Gaya hidup beragama komunitas hijabers di Kota Padang. Indonesian Journal of Religion and Society, 1(1), 24–37.

Widiyati, S., & Ghozi, S. (2018). Peningkatan impulse buying mahasiswa di Semarang terhadap produk fashion lokal melalui ethnocentrisme, brand image dan country of origin (COO) esensi. Jurnal Bisnis dan Manajemen, 8(1), 49–56.

Widiyono, S. (2019). Pengembangan nasionalisme generasi muda di era globalisasi. Populika, 7(1), 12–21.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um032v6i2p128-137

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Editorial and Administration Office:
This Journal is published by Universitas Negeri Malang, under the management of Faculty of Social Science.
Semarang St. No. 5 Building I3, Pos Code: 65145.
Phone. (0341) 551312.
Homepage: http://journal2.um.ac.id/index.php/jpds/index

JPDS Indexed By:

           

E-ISSN 2655-2469


Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License,

View JPDS Stats