Lombe, sebagai upaya konservasi kerbau Pulau Kangean Kabupaten Sumenep

Misbahul Ulum, Kartika Hardiyati, Irfan Irfan

Abstract


Lombe tradition is a buffalo race tradition from Kangean Island, Sumenep Regency. Lombe Traditions are not owned by other regions in Indonesia. This tradition is still done now by the Kangean people. The conservation of Lombe Tradition is believed to support the efforts of buffalo conservation in Kangean Island. Lombe Tradition needs to be taken into account as an asset of Indonesia's national culture but this tradition is not widely known nationally. The purpose of this study is to describe the Conservation of Lombe as a conservation effort of buffalo in Kangean Island and Lombe tradition impact on social and economic people of Kangean. This research uses qualitative descriptive approach with observation and interview method. Lombe Tradition became an effort to preserve the buffalo on Kangean Island. Lombe Traditions can have social impacts such as strengthening social ties and strengthening the ropes of Kangean people, economic impacts This tradition is increasing the value of buffalo selling prices and maintaining and increasing buffalo population thus affecting the number of buffalo shipments to various regions in Indonesia hence, by itself the economic level of people are increasing

Pulau Kangean memiliki keunikan tersendiri dalam hal kekayaan nilai tradisi dan budayanya Sebagai bagian dari wilayah Kabupaten Sumenep Pulau Madura. Kekayaan Tradisi Lombe kangean perlu diperhitungkan sebagai aset kebudayaan nasional. Permasalahan yang dihadapi saat ini Tradisi Lombe tidak banyak diketahui keberadaanya oleh masyarakat umum padahal Tradisi Lombe merupakan tradisi yang unik dan khas yang dimiliki Pulau Kangean dan salah satu ikon budaya. Pengaplikasian Tradisi Lombe  dapat menjadi salah satu solusi dalam upaya menjaga kelestarian kerbau di Pulau Kangean sehingga Tradisi Lombe diharapkan mampu Memberikan  pengaruh terhadap upaya konservasi kerbau dan pengaruhnya terhadap ekonomi dan sosial masyarakat Pulau Kangean. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara dan dokumentasi baik berupa data sekunder maupun audio visual maupun foto atau gambar. Tradisi Lombe merupakan tradisi kerapan kerbau turun-temurun yang dilaksanakan masyarakat Pulau Kangean, Sepasang kerbau diadu kecepatannya dengan sepasang kerbau lainnya tanpa joki pasangan kerbau itu digiring masing-masing oleh dua kuda yang dinaiki joki. Tradisi Lombe ini memberikan manfaat sebagai usaha segi konservasi, eksistensi daerah hingga keuntungan dari segi ekonomi. Kerbau yang ikut Lombe memberikan dampak pada nilai jual yang lebih tinggi dan status sosial yang meningkat.

DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v24i12019p001


Keywords


Tradisi Lombe, Konservasi Kerbau, pelestari tradisi, Pulau Kangean

Full Text:

PDF

References


BPS Kabupaten Sumenep. (2014). Kabupaten Sumenep dalam angka 2014. Retrieved from http://sumenepkab.bps.go.id/index.php?hal= publikasi_detil&id=47.

Darmanto. (2011). Konversi global, taman nasional dan praktek lokal di Pulau Simberut, Sumatera Barat. UNESCO. 5 (2): 52

Dinas Perternakan Kab Sumenep. (2016). Dinas Kabupaten dalam angka 2016. Retrieved from:http://dinasperternakankabupatensumenep.go.id/index.php?hal=publikasi_detik’&id=49.

Djojoprajitno, Sahwanoedin (2005). Kangean dari zaman wilwatikta sampai Republik Indonesia (1350–1950). Buletin Kangean Nyiur Melambai (KNM).

DITJENNAK. (2012) .Pedoman teknis pengembangan perbibitan kerbau tahun 2012. Jakarta: Direktorat Jenderal Peternakan Deptan RI.

DITJENNAK. (2006). Buku statistik peternakan. Direktorat Produksi Peternakan. Jakarta: Direktorat Jenderal Peternakan Deptan. RI.

Dolhalewan, dkk. (2013). Pola konservasi kerbau moa dan alternatif konservasinya di pulau moa kabupaten maluku barat daya. Agrinimal. 3 (2): 72

FAO. (2000). The state of world fisheries and aquaculture. Roma: Food and Agricultural Organization.

Juhari. (2016). Ekonomi dan prestise dalam budaya kerapan sapi di Madura. Jurnal sosial dan budaya keislaman IAIN jember. 24 (2): 186-204.

Miles, M. & Huberman, A.M.. (2010). analisis data kualitatif: buku sumber tantang metode-metode baru. Jakarta: UI Press.

Subandriyo. (2010). Konservasi sumberdaya genetik ternak: pertimbangan, kriteria, metode, dan strategi. Lokarya Nasioanal Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya.

Ulum, M, Hardiyati, K. & Irfan. (2017). Pengembangan sumber daya manusia melalui tradisi lombe di Pulau Kangean. Paper presented at Seminar Nasional Geografi UMS, 23 Mei 2017 (pp. 750-760).

Van, P. (1998). Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Warner, M. & Joynt, P. (2002). Introduction: cross-cultural perspectives. Managing Across Cultures: Issues and Perspective. London: Thomson Learning.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v24i12019p1-10

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Misbahul Ulum, Kartika Hardiyati, Irfan Irfan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Free counters!

Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License,


JPG Indexed By:

                 

View My Stats