Multiple ring buffer untuk mengetahui aksesibilitas fasilitas kesehatan terhadap pola hidup sehat masyarakat kecamatan prambanan

Eka Septiyaningsih, Muhammad Rizal Pahleviannur, Nabila Kinthen, Mulyani Mulyani, Else Nungky Delisa Putri, Alfi Okta Syahputra

Abstract


The development of a region is closely related to the availability of facilities and infrastructure, especially those used as drivers of the economy, education, and health. Good natural resources and human resources in a region will serve as a center of development, one of them is the development of accessibility of health service. The purpose of the research was to determine the effect of health facilities on a healthy lifestyle and to establish a good standard of healthy living in Prambanan Sub-district. The research method used is a quantitative and descriptive method, the data collected using the questionnaire research instrument. The population in this research is the whole plot of residential buildings which amounted to 20,943 buildings with a sample of 2,235 respondents. Respondent data which included in the sample will be input into a multiple ring buffer map to distinguish the healthy lifestyle of the peoples with accessibility criteria for 1.5 km residential area. The result of the research is known the healthy lifestyle of the peoples in Prambanan Sub-district can be distinguished with accessibility criteria of settlement area within 1.5 km and outside 1.5 km. A healthy lifestyle is divided into 2 types, type 1 includes the benefits of drinking water, a good time to eat, waste and cleaning food. Type 2 includes cleaning up the living environment, draining the tub, washing hands with soap and sports. Peoples within the 1.5 km area are understood about a healthy lifestyle with a percentage of 60% and because they have better accessibility than peoples outside the 1.5 km area. Peoples who are not within the 1.5 km area are less understand about a healthy lifestyle with the percentage of 28% and because they have less accessibility than peoples within the 1.5 km area.

Perkembangan suatu wilayah sangat terkait dengan ketersediaan sarana dan prasarana, khususnya yang digunakan sebagai penggerak perekonomian, pendidikan, dan kesehatan. Sumber daya alam dan sumber daya manusia yang baik di suatu wilayah akan berfungsi sebagai pusat perkembangan, salah satunya perkembangan aksesibilitas pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh fasilitas kesehatan terhadap pola hidup sehat dan membentuk standar hidup sehat masyarakat yang baik di Kecamatan Prambanan.  Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, data dikumpulkan menggunakan instrumen penelitian berupa angket berisikan daftar pertanyaan atau kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh persil bangunan pemukiman yang berjumlah 20.943 bangunan dengan sampel sebanyak 2.235 responden. Data responden yang termasuk ke dalam sampel akan dimaksukan ke dalam peta multiple ring buffer untuk dibedakan  pola hidup sehat  masyarakat dengan kriteria aksesibilitas daerah permukiman 1,5 km. Hasil penelitian diketahui pola hidup sehat masyarakat Kecamatan Prambanan dapat dibedakan dengan kriteria aksesibilitas daerah pemukiman dalam 1,5 km dan diluar 1,5 km. Pola hidup sehat dibedakan menjadi 2 tipe, tipe yang pertama meliputi manfaat minum air putih, waktu makan yang baik, membuang sampah, dan kebersihan makanan. Tipe yang kedua meliputi lingkungan tempat tinggal, menguras bak mandi, mencuci tangan dengan sabun, dan olahraga. Masyarakat yang masuk dalam wilayah 1,5 km paham akan pola hidup sehat dengan persentase 60% dan karena mereka memiliki aksesibilitas keterjangkauan yang lebih baik daripada masyarakat di luar wilayah 1,5 km. Masyarakat yang tidak masuk dalam wilayah 1,5 km kurang paham tentang pola hidup sehat dengan persentase 28% dan memiliki aksesibilitas keterjangkauan yang kurang baik daripada masyarakat di dalam wilayah 1,5 km.

DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v24i12019p042


Keywords


Aksesibilitas, Fasilitas Kesehatan, Pola Hidup Sehat

Full Text:

PDF

References


Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Aqli, W. (2010). Analisa buffer dalam sistem informasi geografis untuk perencanaan ruang kawasan. Inersia, 192-201.

Azwar, A. (2010). Pengantar administrasi kesehatan. Tangerang: Binarupa Aksara.

Ekowarni, E. (2001). Pola perilaku sehat dan model pelayanan kesehatan remaja. Jurnal Psikologi, 97-104.

Eryando, T. (2006). Aksesibilitas kesehatan maternal di Kabupaten Tangerang. Jurnal, 76-83.

Kartono, K. (2001). Patologi sosial jilid I. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Magribi, L. o., & Suhardjo, A. (2004). Aksebilitas dan pengaruhnya terhadap pembangunan di perdesaan: konsep model sustainable accessibilty pada kawasan pedesaan di provinsi sulawesi tenggara. Jurnal Transportasi, 149-160.

Meisa, Y. (2012). Permintaan (demand) dalam yankes.

Nara, A. (2014). Hubungan pengetahuan, sikap, akses pelayanan kesehatan, jumlah sumber informasi dan dukungan keluarga dengan pemanfaatan fasilitas persalinan yang memadai oleh ibu bersalin di puskesmas kawangu Kabupaten Sumba Timur. Skripsi.

Notoatmojo. (1993). Ilmu kesehatan masyarakat prinsip-prinsip dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Pohan, I. S. (2004). Jaminan mutu pelayanan kesehatan: Dasar-dasar pengertian dan penerapan. Jakarta: EGC.

Pohan, M., & Halim, R. (2013). Analisis ketersediaan infrastruktur kesehatan dan aksebilitas terhadap pembangunan kesehatan penduduk di Provinsi Sumatra Utara. Jurnal Ekonomi, 77-91.

Puskesmas, B. P. (1991/1992). Pedoman kerja puskesmas jilid I. Surakarta: Departemen Kesehatan Surakarta.

Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Suharjana. (2012). Kebiasaan berperilaku hidup sehat dan nilai-nilai pendidikan karakter. Jurnal Pendidikan Karakter, 189-201.

Suoth, M., Bidjuni, H., & T. Malara, R. (2014). Hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Kolongan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara. ejurnal Keperawatan, 1-10.

Suthanaya, P. A. (2009). Analisis aksesibilitas penumpang angkutan umum menuju pusat Kota Denpasar di Provinsi Bali. Jurnal.

Wahyuni, N. S. (2012). Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Sumber Rejo Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2012. 1-64.

Winardi, J. (2002). Motivasi dan pemotivasian dalam manajemen. Jakarta: Raja Persada Grafindo.

Wulansari, I. R., Suprayogi, A., & Nugraha, A. L. (2015). Pembuatan aplikasi sebaran lokasi fasilitas kesehatan penerima bpjs kesehatan di Kota Semarang Berbasis Android. Jurnal Geodesi Undip, 240-247.

Yunus, H. S. (2010). Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v24i12019p42-51

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Pendidikan Geografi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Free counters!

Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License,


JPG Indexed By:

                 

View My Stats