Kedudukan Harta Bersama dalam Perkawinan Poligami yang Tidak Dicatatkan

Yeni Oktafia, Sudarsono Sudarsono

Abstract


This study aimed to analyze the distribution of joint property in unregistered polygamous marriages and the legal certainty of the distribution in unregistered polygamous marriages. This study was normative juridical research because this study used the statutory approach, the conceptual approach, and the historical approach. Data collection techniques were sourced from primary, secondary, and tertiary legal sources. The researcher analyzed data with descriptive analysis and interpretation methods. The study results showed that the distribution of joint property in polygamous marriages that were not registered must carry out isbat marriage so that there was a guarantee of legal protection for the distribution of joint property. The division of joint property in a polygamous marriage that was not registered was equated with a legal marriage as long as it could be proven to have good faith in its implementation. The legal certainty of the distribution of joint assets in unregistered polygamous marriages could be carried out by law chosen by husband and wife by deliberation and consensus. If submitted in court, it was based on the right of rechtsvinding based on ijtihad and the noble values of Indonesian customary law.


Keywords


joint property, marriage, polygamy, unregistered

Full Text:

PDF

References


Bagir, H. (2010). Surga di Dunia, Surga di Akhirat: Kiat-Kiat Praktis Merawat Perkawinan. Bandung: PT. Mizan Pustaka.

Budianto, W., & Sulistyarini, R. (2021). Kepastian Hukum Harta Bersama bagi Istri Pertama dalam Perkawinan Poligami. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 6(1), 66-71.

Hеndhy, T., Suhariningsih, & Sulistyarini, R. (2019). Pеmbuаtаn dаn Pеngеsаhаn Pеrjаnjіаn Pеrkаwіnаn mеlаluі Pеnеtаpаn Pеngаdіlаn dаn Notаrіs Pаscа Putusаn Mаhkаmаh Konstіtusі Nomor 69/PUU-XІІІ/2015. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 4(1), 93-100.

Lukito, R. (2008). Hukum Sakral dan Hukum Sekuler: Studi tentang Konflik dan Resolusi dalam Sistem Hukum Indonesia. Tanggerang: Pustaka Alfabet.

Manan, T. (2018). Mahkamah Syar'iyah Aceh dalam Politik Hukum Nasional. Jakarta: Kencana.

Matrais, S. (2008). Kemandirian Peradilan Agama dalam Perspektif Undang-Undang Peradilan Agama. Jurnal Hukum, 1(15), 121-144.

Mesraini. (2012). Konsep Harta Bersama dan Implementasinya di Pengadilan Agama. Jurnal Ahkam, 7(1), 59-70.

Mukri, B. (2001). Kedudukan dan Peranan Kompilasi Hukum Islam. Jurnal Hukum, 8(17), 22-29.

Mursyid. (2014). Ijtihad Hakim dalam Penyelesaian Perkara Harta Bersama di Mahkamah Syariah Banda Aceh. International Journal of Islamic Studies, 1(2), 317-346.

Nurdiyanawati, L. W., & Hamidah, S. (2019). Batasan Perjanjian Perkawinan yang Tidak Melanggar Hukum, Agama, dan Kesusilaan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 4(1), 101-108.

Nurlaelawati, E. (2010). Modernization, Tradition and Identity: The Kompilasi Hukum Islam and Legal Practice in the Indonesian Religiou Courts. Amsterdam: Amsterdam University Press.

Putra. I. G. N., Budiono, A. R., & Susilo, H. (2020). Hak Mewaris Anak Luar Kawin Berdasarkan Pengangkatan oleh Kakeknya menurut Hukum Waris Adat Bali. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 5(1), 75-76.

Rahardjo, S. (2005). Hukum Progresif: Hukum yang Membebaskan. Jurnal Hukum Progresif Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Diponegoro, 1(1), 3-5.

Rahmawati, M., Widhiyanti, H. N., & Sumitro, W. (2018). Efektivitas Pembatasan Usia Perkawinan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 3(1), 100-105.

Republik Indonesia. (1974). Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Lembаrаn Negаrа Republik Indonesiа Tаhun 1974 Nomor 1. Tаmbаhаn Lembаrаn Negаrа Republik Indonesiа Nomor 3019.

Republik Indonesia. (1991). Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Penyebarluasan Kompilasi Hukum Islam. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991.

Republik Indonesia. (1999). Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Lembаrаn Negаrа Republik Indonesiа Tаhun 1999 Nomor 165. Tаmbаhаn Lembаrаn Negаrа Republik Indonesiа Nomor 3886.

Republik Indonesia. (2006). Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor KMA/032/SK/2006 tentang Pemberlakuan Buku I Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan.

Republik Indonesia. (2018). Peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tahun 2018 tentang Pencatatan Perkawinan. Berita Negаrа Republik Indonesiа Tаhun 2018 Nomor 1153.

Salahudin, A. (2018). Perceraian dalam Sistem Hukum Indonesia. Jawa Tengah: Penerbit Mangkubumi.

Santoso. (2019). Hakikat Perkawinan menurut Undang-Undang Perkawinan, Hukum Islam dan Hukum Adat. Jurnal Yudisia, 7(2), 412-434.

Satrio, J. (1991). Hukum Harta Perkawinan. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Wasman. (2011). Hukum Perkawinan Islam di Indonesia Perbandingan Fiqh dan Hukum Positif. Yogyakarta: Citra Utama.

Yusuf, A., Afrizal, T. Y., & Saifullah T. (2021). Kajian Yuridis terhadap Perkawinan yang Tidak Dicatatkan (Studi Penelitian di Desa Kota Panton Labu Kecamatan Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara). Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 4(2), 219-299.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um019v6i2p462-469

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

google.pngipiii.pnggoogle.png

View My Stats