Penyelesaian Sengketa Perbatasan Darat di Segmen Bidjael Sunan Oben antara Indonesia dan Timor Leste
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adolf, H. (2006). Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional, Sinar Grafika, Jakarta.
Wain, B. (2012). Latent Danger : Boundary Dispute and Border Issues in Southeast Asia, Southeast Asian Affairs, utheast Asian Affairs 2012, Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS).
Cambridge Advanced Learner’s Dictionary, Cambridge University Press, United Kingdom. Convention for the Demarcation of Portuguese and Dutch Dominions on the Island of Timor 1904 (Traktat 1904)
Deeley, N. (2001). The international boundaries of East Timor. Ibru.
Deeley, N. (2001), Internasional Boundaries Research Unit, Boundary & Territory Briefing, 3(5).
Dewa, G. S. M. (2017). Peran Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) Dalam Pengelolaan Perbatasan Darat Antara Indonesia Dan Papua Nugini. Prosiding: Sinergitas Mahkamah Agung Dan Komisi Yudisial Dalam Mewujudkan Excellent Court.
Effendi, M. (1992). Hukum Diplomatik Internasional, Usaha Nasional, Surabaya.
Gumilar, N. (2017). Dukungan kampanye militer terhadap diplomasi Indonesia di perbatasan darat Indonesia–Timor Leste. Jurnal Pertahanan & Bela Negara, 7(2), 217-226.
Hadiwijoyo, S. S. (2011). Perbatasan Negara Dalam Dimensi Hukum Internasional, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Djalal, H. (2002) “Indonesian-Australia-East Timor Maritime Boundaries and Border Issue : Indonesian Perspective”, The Indonesian Quarterly, Vol. XXX, No. 4, 4th Quarter, 2002.
Ibrahim, J. (2005). Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif. Malang: Bayumedia Joint Communique Concerning Diplomatic Relations Between The Republic of Indonesia and The Democratic Republic of East Timor July 2002.
Madu, L., et al. (2010). Mengelola Perbatasan Indonesia Di Dunia Tanpa Batas : Isu, Permasalahan dan Pilihan Kebijakan, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Mangku, D. G. S. (2018). Implementasi Joint Border Committee (JBC) Untuk Penyelesaian Sengketa Perbatasan Darat Antara Indonesia-timor Leste. Jurnal Yuridis, 5(1), 43-66.
Mangku, D. G. S. (2018). Kepemilikan Wilayah Enclave Oecussi Berdasarkan Prinsip Uti Possidetis Juris. Jurnal Advokasi, 8(2), 150-164.
Mangku, D. G. S. (2018). Peran Tokoh Adat dalam Membantu Penyelesaian Sengketa Perbatasan Darat antara Indonesia dan Timor Leste di Wilayah Enclave Oecussi. Journal of Indonesian Adat Law (JIAL), 2(1), 83-112.
Mauna, B. (2005), Hukum Internasional : Pengertian, Peranan dan Fungsi Dalam Era Dinamika Global, PT. Alumni, Bandung.
Monteiro, S. (2020). Yurisdiksi Negara Pantai Di Wilayah Delimitasi Maritim Zona Ekonomi Eksklusif Yang Belum Ditetapkan Berdasarkan Ketentuan Hukum Laut Internasional (Study di Timor Leste-Indonesia). Jurnal Komunikasi Hukum (JKH), 6(1), 303-334.
Permanent Court of Arbitration 1914 (PCA 1914).
Putra, H. T., & Aqimuddin, E. A. (2011). Mekanisme Penyelesaian Sengketa di ASEAN Lembaga dan Proses, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Raharjo, S. N. I. (2018). Analisis dan upaya penyelesaian konflik antara warga perbatasan Timor Tengah Utara, Indonesia dengan warga distrik oecussi, Timor Leste pada 2012-2013. Jurnal Pertahanan & Bela Negara, 4(1), 155-174.
Setiawati, N., Mangku, D. G. S., & Yuliartini, N. P. R. (2020). Penyelesaian Sengketa Kepulauan Dalam Perspektif Hukum Internasional (Studi Kasus Sengketa Perebutan Pulau Dokdo antara Jepang-Korea Selatan). Jurnal Komunitas Yustisia, 2(2). 241-250.
Suryokusumo, S. (1995). Hukum Diplomatik : Teori dan Kasus, Alumni: Bandung.
Wiriatmadja, S. (1989). Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Pustaka Tinta Mas:Surabaya.
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um019v5i2p252-260
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
View My Stats