Perlindungan Hukum Bagi Pembeli Perumahan Syariah Tanpa Melalui Lembaga Keuangan di Masa Pandemi COVID-19

Yudiet Novenry, Siti Hamidah, Sukarmi Sukarmi

Abstract


This study aimed to discuss legal protection for buyers in Islamic housing with istishna contracts during the COVID-19 pandemic and developers' efforts to overcome the problem of late payments. The study method used empirical juridical with qualitative descriptive analysis methods. The istishna contract had not provided legal protection because the agreement's substance was the developer's absolute right, so the buyer could not change it. Instead, the developer did three things to overcome delays in fulfilling the buyer's instalment obligations: explaining the istishna contract, delaying payment, and carrying out joint selling if the buyer could not pay instalments or pay them off.


Keywords


legal protection, buyers, sharia housing

Full Text:

PDF

References


Abdillah, S. (2017). Penerapan Transaksi Non Tunai dalam Praktek Notaris Terhadap Akad Mudharabah di Perbankan Syariah. Lex Renaissance, 2(1), Januari, 1-15.

Anshori, A. G. (2006). Pokok-Pokok Hukum Perjanjian Islam di Indonesia, Yogyakarta: Citra Media.

Adityawarman. A. (2019). Tinjauan Terhadap Pengelolaan Manajemen Risiko Dalam Industri Kredit Kepemilikan Rumah Syariah Tanpa Bank. Amwaluna, Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah, 3(2), 238-251.

Asmara, H. (2018). Peran Notaris-PPAT dalam Pembuatan Akta Pembiayaan Kepemilikan Rumah Melaluo Bank Syariah. Lex Renaissance, 2(3), 391-406.

Fauziyah, A. (2016). Analisis Perbedaan Impelemntasi KPR Konvensional dengan KPR Syariah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 4(2), 1-17.

Fitriani, I.L. (2017). Jaminan dan Agunan Dalam Pembiayaan Bank Syariah dan Kredit Bank Konvensional. Jurnal Hukum dan Pembangunan, 47(1), 134-149.

Firmansyah, E. A., & Indika, D. R. (2017). Kredit Pemilikan Rumah Syariah Tanpa Bank: Studi di Jawa Barat. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, 10(3), 223-230.

Hasan, A. (2003). Berbagai Macam Transaksi dalam Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Meilano, H. N., & Harahap, B. (2018). Implementasi Akad Wakalah Dalam Pembiayaan Murabahah Pada Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Cabang Surakarta. MMH, 47(2), 128-137.

Muhammad, A. (2010). Hukum Perjanjian. Bandung: PT Alumni.

Nurhidayati, R. (2016). Peran dan Tanggung Jawab Pejabat Pembuat Akta Tanah Terkait Akta Pemberian Hak Tanggungan Dalam Akad Mudharabah Pada Bank Syariah. Lex Renaissance, 2(1), Juli, 258-276

Nurwulan, P. (2019). Akad Perbankan Syariah dan Penerapannya dalam Akta Notaris Menurut Undang-Undang Jabatan Notaris. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 25(3), 623-644.

Rohmah, U. A. (2019). Konsep Force Majeure Dalam Akad murabahah dan Implementasinya Pada Lembaga Keuangan Syariah. Lex Renaissance, 1(4). 104-125.

Satria, M. R., & Setiani, T. (2018). Analisis Perbandingan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Pada Bank Konvensional dengan Pembiayaan Murabahah (KPR) Pada Bank Syariah (Studi Kasus Pada Bank BJB dengan Bank BJB Syariah). Amwaluna, Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah, 2(1), 107-117.

Setyowati, R. (2010). Perlindungan “Khusus” Bagi Nasabah Perbankan Syariah Dalam Perspektif Perlindungan Konsumen. Masalah-Masalah Hukum, 39(3), 205-212.

Umardani, M. K. (2019). Pembiayaan KPR-iB Dengan Akad Murabahah Pada Unit Usaha Syariah (Bank Pembangunan Daerah di Jakarta). ADIL, 10(2), 2-20.

Usanti, T. P. (2013). Konsep Utang Dalam Akad Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Syariah. ADIL, 4(2), 308-329.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um019v7i1p274-281

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2022 Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

google.pngipiii.pnggoogle.png

View My Stats