Tingkat Advokasi Aktivis Perempuan Singkong Jaya terhadap Penyintas Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Diana Pratiwi, Ucca Arawindha

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat advokasi aktivis perempuan di Lembga Berbasis Komunitas (LBK) Perempuan Singkong Jaya terhadap penyintas Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Malang Raya memiliki jumlah kasus kekerasan dalam rumah tangga tertinggi di Jawa Timur. Meskipun terdapat banyak pihak yang berupaya untuk melakukan pencegahan, namun kasus KDRT masih mengalami peningkatan yang signifikan tiap tahunnya. Aktivis perempuan di LBK Perempuan Singkong Jaya merupakan salah satu pihak yang berperan penting dalam melakukan berbagai upaya untuk menghapuskan kasus kekerasan terhadap perempuan yaitu dengan cara melakukan advokasi atau pendampingan. Penelitian ini menggunakan konsep advokasi milik Robert L. Schneider (2008), untuk mengukur tingkat advokasi yang dilakukan oleh LBK Perempuan Singkong Jaya. Penelitian kuantitatif-deskriptif ini menggunakan metode pengumpulan data dengan observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat advokasi aktivis perempuan di LBK Perempuan Singkong Jaya terhadap penyintas KDRT masuk ke dalam kategori tinggi dengan persentase 43,3 persen yang berarti aktivis perempuan tersebut memiliki kemampuan untuk melakukan pendampingan terhadap penyintas KDRT melalui proses advokasi. Selain melakukan pendampingan penyintas kekerasan, aktivis perempuan di LBK Perempuan Singkong Jaya juga melakukan pemberdayaan perempuan sebagai tahap akhir dalam proses advokasi yang telah dilaksanakan.

 

This study aims to analyze the advocacy level of women’s activists at LBK Perempuan Singkong Jaya against survivors of Domestic Violence. Malang Raya has the highest number of cases of domestic violence in East Java. Even though there are many parties who are trying to take precautions, but cases of domestic violence still experience a significant increase each year. Women activists at LBK Perempuan Singkong Jaya are one of the parties who play an important role in making various efforts to eliminate cases of violence against women, namely by doing advocacy or assistance. This study uses the advocacy concept of Robert L. Schneider (2008), to measure the level of advocacy carried out by LBK Perempuan Singkong Jaya. This quantitative-descriptive research uses data collection methods with observation, questionnaires, interviews, and documentation. The results of this study indicate that the level of advocacy for women activists at LBK Perempuan Singkong Jaya for KDRT survivors falls into the high category with a percentage of 43.3 percent, which means that these women activists have the ability to provide assistance to survivors of domestic violence through the advocacy process. In addition to providing assistance for survivors of violence, women activists at LBK Perempuan Singkong Jaya also empower women as the final stage in the advocacy process that has been implemented.


Keywords


aktivis perempuan; advokasi aktivis perempuan; penyintas KDRT

Full Text:

PDF

References


Darmawan, W., Hidayat, E. N., & Raharjo, S. T. (2019). Advokasi Sosial terhadap Anak Korban Kekerasan Seksual: Tinjauan Pustaka. Prosiding Penelitian & Pengabdian Kapada Masyarakat, 6(1), 96–107. https://doi.org/10.24198/jppm.v6i1.22822

Fajarwati, F. (2019). 9 Bulan, Tampung 59 Laporan KDRT. Diambil kembali dari. RADARMALANG.ID. https://radarmalang.id/9-bulan-tampung-59-laporan-kdrt/

Hanifah, A. (2007). Permasalahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Alternatif Pemecahannya. SOSIO KONSEPSA: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 12(3), 45–56.

Makinuddin, & Sasongko. (2006). Analisis Sosial Bersaksi dalam Advokasi Irigasi. Akatiga.

Rismawati, S. D. (2012). Distribusi Peran Stakeholder terhadap Penanganan Domestic Violence dalam Konteks Masyarakat Madani. MUWÂZÂH, 4(2), 244–263. http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Muwazah/article/view/161

Sakina, A. I., & Siti, D. H. (2017). Menyoroti Budaya Patriarki di Indonesia. SHARE: Social Work Jurnal, 7(1), 71–80. https://doi.org/10.24198/share.v7i1.13820

Schneider, R. L., & Lester, L. (2008). Advokasi Pekerjaan Sosial: Kerangka Baru untuk Bertindak. Brooks/Cole Publishing Company.

Subiyantoro, E. B. (2006). Advokasi Anti Kekerasan terhadap Perempuan; Pengalaman Forum Belajar Bersama Komnas Perempuan. KOMNAS PEREMPUAN.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Suharto, E. (2005). Filosofi dan Peran Advokasi dalam Mendukung Program Pemberdayaan Masyarakat. Diambil kembali dari. Scientific Repository IPB University. https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/30744

Wuryaningsih, T., Baharudin, N., & Mutahir, A. (2017). Advokasi Korban Kekerasan Berbasis Gender dan Anak (Studi Kasus di Kabupaten Banyumas). Pengembangan Sumber Daya Perdesaan Dan Kearifan Lokak Berkelanjutan VII.

Zulyadi, T. (2014). Advokasi Sosial. Jurnal Al-Bayan, 21(30). https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/bayan/article/download/124/113




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um021v6i2p216-232

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis

Editorial Office:
Sociology Program, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Malang
Semarang St. No. 5 Building I3-101 65145.
Phone. (0341) 551312. line. 375, 376 (20)
Homepage: http://journal2.um.ac.id/index.php/jsph/index
email: jsphum@yahoo.co.id

ISSN 2502-7875 (printed)
ISSN 2527-5879 (online)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.