Sosialisasi Pembelajaran Matematika Berbasis Etnomatematika di Sekolah Menengah Pertama
Abstract
Community Service Activities are based on the results of situation anlysis with mathematics teachers about what they need to be able to attract students' interest in learning mathematics and be able to create a learning process that produces. Ethnomatematics was chosen because it is rich in cultural values, contextual interactions, and in accordance with the 2013 Curriculum which emphasizes improving creative thinking skills and character education through integration in mathematics learning. The cultural element designated in this activity was lopo, one of the traditional Timorese houses that is close to the daily lives of students. Activities carried out in three stages, namely preparation, implementation, and evaluation. In preparation, the Team with the Mathematics Education Study Program students held a meeting that would be used when learning in class. Make this a learning medium to help students understand mathematical concepts specifically geometry. Learning begins with a brief description of lopo as a cultural artifact and then continues with a non-uncertain mathematical discussion through direct search and measurement on the lopo mockup. Overall this activity went well. In the evaluation activities, the subject teacher and students expressed enthusiasm for the activities that had been carried out. Learning mathematics using teaching aids has been done in class, but involving culture in learning mathematics is a new experience and adds insight to teachers and students of mathematics who are close to their daily lives.
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini didasarkan pada hasil analisis situasi bersama para guru mata pelajaran matematika tentang dibutuhkannya suatu pendekatan yang dapat menarik minat para siswa dalam belajar matematika dan mampu menciptakan suatu proses pembelajaran yang bermakna. Pendekatan etnomatematika dipilih sebab kaya akan nilai budaya, bersifat kontekstual, dan sejalan dengan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pengembangan kemampuan berpikir ilmiah dan pendidikan karakter melalui integrasinya dalam pembelajaran matematika. Unsur budaya yang diangkat dalam kegiatan ini yaitu lopo, salah satu rumah tradisional Suku Timor yang dekat dengan kehidupan keseharian para siswa. Kegiatan dilakukan dalam tiga tahapan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Di tahap persiapan, Tim bersama mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika merancang maket berbentuk lopo yang akan digunakan pada saat pembelajaran di kelas. Maket ini berfungsi sebagai media pembelajaran untuk membantu para siswa dalam mempelajari konsep-konsep matematika khususnya geometri. Pembelajaran diawali dengan deskripsi singkat tentang lopo sebagai artefak budaya dan kemudian dilanjutkan dengan eksplorasi unsur-unsur matematis melalui pengamatan dan pengukuran langsung pada maket lopo. Secara keseluruhan kegiatan ini berjalan dengan baik. Pada kegiatan evaluasi, guru mata pelajaran dan para siswa mengungkapkan antusiasme terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Mempelajari matematika menggunakan alat peraga sudah pernah dilakukan di kelas, namun melibatkan budaya dalam pembelajaran matematika merupakan suatu pengalaman yang baru serta menambah wawasan para guru dan siswa bahwa matematika sebenarnya dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abi, A. M. (2017). Integrasi Etnomatematika Dalam Kurikulum Matematika Sekolah. JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia), 1(1), 1. https://doi.org/10.26737/jpmi.v1i1.75
Benu, A. Y., & Rafael, A. D. (2019). Perubahan Perspektif Rumah Lopo(Uim Lopo) Pada Masyarakat Atoin Meto Di Desa Nusa Kecamatan Amanuban Barat Kabupaten Timor Tengah Selatan. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 6(3), 281–292. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v6i3.11571
Dosinaeng, W. B. N. (2017). Analisis pemikiran matematis dalam permainan tradisional masyarakat lamaholot. Prosiding Seminar Nasional Etnomatnesia, 491–498.
Fajriyah, E. (2018). Peran Etnomatematika Terkait Konsep Matematika dalam Mendukung Literasi. Prisma. Prosiding Seminar Nasional Matematika, 1, 114–119.
Hardiarti, S. (2017). Etnomatematika: Aplikasi Bangun Datar Segiempat Pada Candi Muaro Jambi. Aksioma, 8(2), 99–110.
Juano, A., & Jediut, M. (2019). DALAM BUDAYA MASYARAKAT MANGGARAI. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan Missio, 11(2), 179–316.
Maure, P. O. (2018). Eksplorasi Etnomatematika pada Tarian Caci Masyarakat Mangarai Nusa Tenggara Timur. Posiding Seminar Nasional Etnomatnesia, pp. 340–347.
Purnama, W., & Rohmah, M. S. (2018). Sejarah dan Filsafat Matematika (Edisi Revisi 2018). Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Puspita, D., Tauho, K. D., Nusawakan, A. W., & Kinasih, A. (2016). Fungsi Ume Kbubu dan Aktivitas Penghuninya Saat Cuaca Dingin Di Desa Binaus , Kabupaten Timor Tengah Selatan – Nusa Tenggara Timur. KRITIS, Jurnal Studi Pembangunan Interdisiplin, 25(1), 1–9.
Richardo, R. (2016). Peran Ethnomatematika dalam Penerapan Pembelajaran Matematika. LITERASI, 7(2), 118–125.
Silab, W., Kanahebi, O., & Bessie, S. (1997). Rumah Tradisional Suku Bangsa Atoni – Timor Nusa Tenggara Timur.
Supriadi, Arisetyawan, A., & Tiurlina. (2016). Mengintegrasikan Pembelajaran Matematika Berbasis Budaya Banten Pada Pendirian Sd Laboratorium Upi Kampus Serang. Mimbar Sekolah Dasar, 3(1), 1–18. https://doi.org/10.17509/mimbar-sd.v3i1.2510
Theresia, P., Dapa, N., Dharma, U. S., & Dharma, U. S. (2019). Etnomatematika pada rumah adat bajawa, kabupaten ngada, propinsi nusa tenggara timur. Prosiding Sendika, 5(1), 35–40.
Utami, N. W., Sayuti, S. A., & Jailani. (2019). Math and mate in javanese primbon: Ethnomathematics study. Journal on Mathematics Education, 10(3), 341–356. https://doi.org/10.22342/jme.10.3.7611.341-356
Yafet Alunat, Uke Ralmugiz, H. A. U. B. (2019). Etnomatematika Pada Istana Kerajaan Amanuban (Sonaf Son Besi). Jurnal Inovasi Matematika, 1(2), 122–131. https://doi.org/10.35438/inomatika.v1i2.152
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um050v6i1p27-34
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Abdimas Pedagogi: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat